Selingkuh Bukan Semata Soal Seks! - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

14 Juni 2010

Selingkuh Bukan Semata Soal Seks!

Banyak yang percaya bahwa pria secara genetik ditakdirkan memiliki pasangan seks lebih dari satu, sedangkan sebagian lainnya merasa ini hanya lah pembenaran atas perselingkuhan seksnya.

Suka atau tidak, banyak pria selingkuh—tidak berarti wanita tidak melakukannya. Tapi untuk kali ini, kita akan menyoroti lebih dalam artikel seluk beluk perselingkuhan pria.

Adalah keyakinan umum yang menyatakan bahwa akar perselingkuhan pria adalah seks. Semua tentang keinginan dasar pria untuk memenuhi libidonya. Salah! Percaya atau tidak, memiliki wanita lain dalam hidupnya bagi pria bukan lah semata tentang seks.

Para pakar hubungan percaya bahwa perselingkuhan terjadi dengan alasan lebih dari sekadar ketertarikan fisik, tapi keinginan untuk memamerkan kehebatan pria yang membuatnya dinobatkan sebagai “tropi bergilir wanita”. Demikian seperti okezone lansir dari Times of India.

"Mungkin para pria (peselingkuh) ini percaya pada ungkapan ‘semakin banyak semakin meriah', itu mengapa mereka merasa seperti raja dengan punya banyak wanita!," ujar psikiater Dr Sanjay Chugh.

Chugh menggambarkan, pria peselingkuh sama halnya seperti mereka ingin punya mobil mahal lebih dari satu, makan di restoran terbaik, memakai baju dan aksesoris bermerek, atau liburan mewah. Dengan itu semua, itu berarti mereka mencapai status tinggi di antara lingkaran sosialnya.

“Bagi sebagian pria—yang mengganggap wanita sebagai komoditas semata—memiliki wanita cantik di sisi mereka, bisa menjadi simbol status atau kekuasaan," tambahnya.

Lebih lanjut, psikiater Dr Samir Parikh menguraikan, "Jika ada sebagian pria yang berpikir bahwa perselingkuhan menaikkan status mereka di masyarakat, saya yakin bahwa mereka tidak memiliki substansi dalam dirinya dan harus menunjukkannya dengan memiliki banyak wanita dalam hidupnya."

"Pria dengan kesadaran diri yang tidak begitu baik biasanya memberi alasan tersebut. Hal ini tidak hanya menunjukkan miskinnya imej diri, tetapi juga menunjukkan bagaimana mereka memandang wanita kurang penting dan hanya sebagai objek untuk memenuhi kebutuhan materialistik," tambah Dr Sanjeeta Kundu, konsultan dan psikolog klinis.
(ftr)


Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...