Seorang polisi melemparkan sepatu ke menteri besar Kasmir India, Omar Abdullah saat peringatan hari kemerdekaan , Minggu (15/8), yang ditandai dengan ribuan pengunjukrasa di jalan-jalan menentang kekuasaan India.
Keamanan diperketat di semua lembah kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim pada hari libur nasional, yang pihak pro kemerdekaan peringati sebagai "hari hitam".
Di sebuah stadion utama olah raga d ibu kota musim panas Kashmir, Srinagar, Abdullah baru saja membentang bendera nasional India ketika sepatu itu dilemparkan.
Sepatu itu tidak mengenai meteri itu dan polisi tersebut yang berteriak "kami ingin merdeka," segera ditangkap para pengawal.
"Melemparkan sepatu adalah lebih baik dari pada melemparkan batu," kata Abdullah berkomentar setelah insiden itu. Menteri besar itu memimpin Konferensi Internasional , satu partai pro India di Kashmir.
Para pemrotes yang melemparkan batu hampir setiap hari terjadi selama jam malam dua bulan terakhir ini dan bentrokan dengan polisi di Srinagar dan kota-kota lain di lembah itu.
Kerusuhan itu menewaskan 57 orang, sebagian besar adalah orang muda atau yang berusia belasan tahun akibat ditembak polisi.
Pada hari Jumat dan Sabtu, pasukan keamanan menembak mati enam pemrotes dan orang yang berada dekat lokasi itu dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa.
Seorang pria muda tewas, Sabtu di kota Anantnag, di mana ribuan warga - pria dan wanita --menyelenggarakan unjuk rasa anti India sepanjang malam, kata para saksi mata.
Aksi protes-protes pada malam hari juga terjadi di Naraba, di pinggir kota Srinagar, tempat seorang pemrotes lainnya tewas, Sabtu.
Wakil tertinggi India di Kashmir, gubernur negara bagian itu N.N.Vohra mendesak pasukan keamanan untuk "meninjau kembali strategi-strategi dan taktik-tktik mereka mengendalikan massa untuk memberikan perlindungan maksimum keamanan atas nyawa manusia".
Protes anti India yang marak belum lama ini dimulai ketika seorang mahasiswa berusia belasan tahun tewas akibat kena serangan gas air mata polisi 11 Juni di Srinagar.
Dalam pidato memperingati hari kemerdekaan India yang diucapkannya di stadion yang hanya terisi separuh itu, Abdullah menyatakan duka citanya atas korban tewas yang banyak itu
Keamanan diperketat di semua lembah kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim pada hari libur nasional, yang pihak pro kemerdekaan peringati sebagai "hari hitam".
Di sebuah stadion utama olah raga d ibu kota musim panas Kashmir, Srinagar, Abdullah baru saja membentang bendera nasional India ketika sepatu itu dilemparkan.
Sepatu itu tidak mengenai meteri itu dan polisi tersebut yang berteriak "kami ingin merdeka," segera ditangkap para pengawal.
"Melemparkan sepatu adalah lebih baik dari pada melemparkan batu," kata Abdullah berkomentar setelah insiden itu. Menteri besar itu memimpin Konferensi Internasional , satu partai pro India di Kashmir.
Para pemrotes yang melemparkan batu hampir setiap hari terjadi selama jam malam dua bulan terakhir ini dan bentrokan dengan polisi di Srinagar dan kota-kota lain di lembah itu.
Kerusuhan itu menewaskan 57 orang, sebagian besar adalah orang muda atau yang berusia belasan tahun akibat ditembak polisi.
Pada hari Jumat dan Sabtu, pasukan keamanan menembak mati enam pemrotes dan orang yang berada dekat lokasi itu dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa.
Seorang pria muda tewas, Sabtu di kota Anantnag, di mana ribuan warga - pria dan wanita --menyelenggarakan unjuk rasa anti India sepanjang malam, kata para saksi mata.
Aksi protes-protes pada malam hari juga terjadi di Naraba, di pinggir kota Srinagar, tempat seorang pemrotes lainnya tewas, Sabtu.
Wakil tertinggi India di Kashmir, gubernur negara bagian itu N.N.Vohra mendesak pasukan keamanan untuk "meninjau kembali strategi-strategi dan taktik-tktik mereka mengendalikan massa untuk memberikan perlindungan maksimum keamanan atas nyawa manusia".
Protes anti India yang marak belum lama ini dimulai ketika seorang mahasiswa berusia belasan tahun tewas akibat kena serangan gas air mata polisi 11 Juni di Srinagar.
Dalam pidato memperingati hari kemerdekaan India yang diucapkannya di stadion yang hanya terisi separuh itu, Abdullah menyatakan duka citanya atas korban tewas yang banyak itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar