Tak peduli berapa banyak kebenaran yang terkandung dalam sebuah kritikan, fakta menunjukkan bahwa tak seorang pun senang dikritik. Lalu, bagaimana jika Anda ingin menyampaikan unek-unek pada pasangan tanpa membuat dia melotot atau membela diri dan kemudian pergi mengacuhkan Anda?
Dr. Gary Smalley melalui salah satu bukunya yang berjudul ALASAN TERSEMBUNYI - MENGAPA PRIA BERPERILAKU TERTENTU menjabarkan beberapa teknik bagi para wanita agar dapat membantu pasangannya untuk lebih sensitif.
Gary menyarankan pada mulanya agar Anda lebih dulu belajar mengekspresikan perasaan Anda melalui tiga sikap yang penuh kasih seperti kehangatan, empati, dan ketulusan pada pasangan Anda.
Kehangatan berarti menerima seseorang dengan ramah, menganggap bahwa seseorang cukup penting untuk dipedulikan karena ia adalah manusia meskipun jika ia tak pantas mendapatkannya.
Empati berarti kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan seseorang, sekadar mampu menempatkan diri Anda pada posisinya dan memandang situasi dari sudut pandangnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan ketulusan di sini adalah memperlihatkan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap seseorang tanpa berubah sikap terhadapnya ketika keadaan berubah.
Selain tiga sikap kasih itu, para wanita juga perlu belajar menceritakan perasaan pada pasangan tanpa pernyataan 'engkau'. Misalnya, "Engkau tak pernah ada di rumah!"
Pernyataan 'engkau' hanya akan menyebabkan seorang pria melindungi diri, menentang, dan segera meninggalkan pasangannya tanpa menyelesaikan masalah yang ada. Pernyataan 'engkau' membuat pria merasa terancam.
Sebaliknya, pakailah kata-kata yang dimulai dengan 'aku', misalnya "Aku merasa rindu padamu akhir-akhir ini. Maukah engkau pulang lebih awal besok?"
Jika Anda dalam keadaan marah, maka tunggulah hingga amarah atau perasaan jengkel Anda reda, sebelum Anda membicarakan sesuatu yang sensitif dengan pasangan.
Sebab jika Anda tetap berkata-kata dalam keadaan marah, maka hal itu akan membangkitkan reaksi yang salah dalam diri pasangan Anda. Tetaplah diam atau ganti topik pembicaraan sampai Anda reda.
Bila pasangan ingin tahu mengapa Anda diam, beritahu dengan tenang bahwa Anda perlu waktu untuk memahami perasaan Anda.
Jika Anda berbicara dengan tenang, maka perlahan-lahan Anda melenyapkan kecenderungan pasangan untuk memberikan reaksi yang tajam.
Ingatlah, bahwa semua ini adalah proses yang memerlukan waktu dan ketekunan dalam prakteknya.
Mungkin pada mulanya, pasangan Anda akan membela diri dan mengatakan bahwa perasaan Anda tidak logis. Namun, Anda bisa terus menerus mengatakan padanya bahwa Anda tidak berusaha membenarkan perasaan Anda, Anda hanya mencoba menjelaskan apa yang Anda rasakan secara jujur kepadanya.
Entah ia berpikir bahwa perasaan Anda logis atau tidak, hal itu tidaklah menghapus kenyataan bahwa Anda memiliki perasaan itu. Anda unik, berbeda darinya, dan ia perlu tahu hal itu.
Tinggalkan pernyataan-pernyataan pedas seperti "Apa kataku" yang tersirat dalam kalimat-kalimat berikut:
* Kalau saja engkau melakukan apa yang aku minta tadi...
* Seperti yang sudah kuduga....
* Aku tahu...
* Aku hanya minta engkau melakukan satu hal dan....
* Lihat tuh
* Aku tidak dapat mempercayaimu
* Engkau tak pernah mendengarkan, bukankah begitu?
* Nah, kuharap engkau puas
* Engkau selalu melakukannya menurut caramu sendiri
* Aku tidak mau mengatakannya...
* Mungkin suatu hari nanti engkau mau menerima nasehatku
Satu saja kunci yang perlu Anda pegang adalah ketika pasangan Anda melihat sifat-sifat dalam hidup Anda yang Anda inginkan ada di dalam dia, ia akan terdorong untuk menjadikan sifat-sifat itu sebagai bagian dari hidupnya. Dengan kata lain, jadilah teladan lebih dulu baginya!
Dr. Gary Smalley melalui salah satu bukunya yang berjudul ALASAN TERSEMBUNYI - MENGAPA PRIA BERPERILAKU TERTENTU menjabarkan beberapa teknik bagi para wanita agar dapat membantu pasangannya untuk lebih sensitif.
Gary menyarankan pada mulanya agar Anda lebih dulu belajar mengekspresikan perasaan Anda melalui tiga sikap yang penuh kasih seperti kehangatan, empati, dan ketulusan pada pasangan Anda.
Kehangatan berarti menerima seseorang dengan ramah, menganggap bahwa seseorang cukup penting untuk dipedulikan karena ia adalah manusia meskipun jika ia tak pantas mendapatkannya.
Empati berarti kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan seseorang, sekadar mampu menempatkan diri Anda pada posisinya dan memandang situasi dari sudut pandangnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan ketulusan di sini adalah memperlihatkan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap seseorang tanpa berubah sikap terhadapnya ketika keadaan berubah.
Selain tiga sikap kasih itu, para wanita juga perlu belajar menceritakan perasaan pada pasangan tanpa pernyataan 'engkau'. Misalnya, "Engkau tak pernah ada di rumah!"
Pernyataan 'engkau' hanya akan menyebabkan seorang pria melindungi diri, menentang, dan segera meninggalkan pasangannya tanpa menyelesaikan masalah yang ada. Pernyataan 'engkau' membuat pria merasa terancam.
Sebaliknya, pakailah kata-kata yang dimulai dengan 'aku', misalnya "Aku merasa rindu padamu akhir-akhir ini. Maukah engkau pulang lebih awal besok?"
Jika Anda dalam keadaan marah, maka tunggulah hingga amarah atau perasaan jengkel Anda reda, sebelum Anda membicarakan sesuatu yang sensitif dengan pasangan.
Sebab jika Anda tetap berkata-kata dalam keadaan marah, maka hal itu akan membangkitkan reaksi yang salah dalam diri pasangan Anda. Tetaplah diam atau ganti topik pembicaraan sampai Anda reda.
Bila pasangan ingin tahu mengapa Anda diam, beritahu dengan tenang bahwa Anda perlu waktu untuk memahami perasaan Anda.
Jika Anda berbicara dengan tenang, maka perlahan-lahan Anda melenyapkan kecenderungan pasangan untuk memberikan reaksi yang tajam.
Ingatlah, bahwa semua ini adalah proses yang memerlukan waktu dan ketekunan dalam prakteknya.
Mungkin pada mulanya, pasangan Anda akan membela diri dan mengatakan bahwa perasaan Anda tidak logis. Namun, Anda bisa terus menerus mengatakan padanya bahwa Anda tidak berusaha membenarkan perasaan Anda, Anda hanya mencoba menjelaskan apa yang Anda rasakan secara jujur kepadanya.
Entah ia berpikir bahwa perasaan Anda logis atau tidak, hal itu tidaklah menghapus kenyataan bahwa Anda memiliki perasaan itu. Anda unik, berbeda darinya, dan ia perlu tahu hal itu.
Tinggalkan pernyataan-pernyataan pedas seperti "Apa kataku" yang tersirat dalam kalimat-kalimat berikut:
* Kalau saja engkau melakukan apa yang aku minta tadi...
* Seperti yang sudah kuduga....
* Aku tahu...
* Aku hanya minta engkau melakukan satu hal dan....
* Lihat tuh
* Aku tidak dapat mempercayaimu
* Engkau tak pernah mendengarkan, bukankah begitu?
* Nah, kuharap engkau puas
* Engkau selalu melakukannya menurut caramu sendiri
* Aku tidak mau mengatakannya...
* Mungkin suatu hari nanti engkau mau menerima nasehatku
Satu saja kunci yang perlu Anda pegang adalah ketika pasangan Anda melihat sifat-sifat dalam hidup Anda yang Anda inginkan ada di dalam dia, ia akan terdorong untuk menjadikan sifat-sifat itu sebagai bagian dari hidupnya. Dengan kata lain, jadilah teladan lebih dulu baginya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar