BERANI GAGAL DAN PANTANG MENYERAH - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

10 Desember 2012

BERANI GAGAL DAN PANTANG MENYERAH

BERANI GAGAL DAN PANTANG MENYERAH


Berani gagal bukan berarti tidak pernah mengalami kegagalan sama sekali. Sebaliknya berani menghadapi kegagalan yang sudah pasti terjadi. Selama anda masih menginjak tanah, anda pasti akan mengalami satu dua kali kegagalan. Perbedaan tipis inilah yang sebenarnya menentukan masa depan anda. Jika anda siap menghadapi kegagalan, saya jamin anda pasti sukses. Masalahnya, berapa kali lagi saya harus berhenti mencoba dan mencari alternatif lainnya ?



ARTI KEGAGALAN
Berani gagal mudah diucapkan, mudah dipikirkan namun susah dipraktekan. Sewaktu memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lama saya dan memulai usaha sendiri sebagai pembuat website perusahaan saya tahu dan benar-benar mengerti kata "Berani Gagal" ini. Saya akan menghadapi satu atau dua kali kegagalan dalam usaha saya. Percayalah, saya sudah menyiapkan diri sebaik-baiknya.

Saya keluar dari tempat kerja saya dengan keyakinan bahwa saya akan berhasil, saya memiliki kemampuan dan keahilan yang dibutuhkan, saya sudah mempersiapkan dana untuk masa-masa tidak mendapatkan order, saya memiliki cukup modal....pendeknya saya siap, atau setidak-tidaknya berpikir bahwa saya sudah siap. Teman dekat saya, yang mengenal cara kerja saya pun memiliki keyakinan bahwa saya akan menjadi orang yang berhasil. Ciee...ileh....sip soro...

Saya mulai melakukan apa yang bisa saya lakukan. Itulah langkah pertama untuk memulai usaha sendiri. Jangan berpikir langsung dapat order, jangan memikirkan kemungkinan terburuk, lakukan hal-hal kecil dengan sepenuh hati, belajar, fokus, baca buku motivasi, terus setia dalam perkara kecil. Jika kita belum bisa melakukan hal-hal yang besar, maka lakukan hal-hal kecil dengan cara yang besar.

Tiap hari saya membaca bidang pekerjaan saya, mendengarkan audio motivasi, belajar hal-hal yang baru. Bersyukur kepada Tuhan atas hidup saya yang luar biasa, berdoa dan menguatkan iman. Saya percaya bahwa Rejeki itu datangnya dari Tuhan dan Allah akan memenuhi segala kebutuhan saya karena Dia Allah yang mencintai kita. Allah kita kaya, Bapa yang baik, Tuhan yang maha kuasa....

Tiba-tiba saja, saya masuk ke situasi yang men-down-kan mental dan semangat. Sebenarnya tidak terjadi hal-hal yang buruk. Semuanya baik - baik saja. Saya tidak sakit, saya tidak kena kasus kriminal, saya tidak berfoya-foya. Namun seperti disambar petir, begitu cepat, begitu mendadak, datang tak diundang dan pulang tak diantar. Saya begitu takut dengan segala sesuatunya.

Saya kok belum dapet order ya ? Apa saya salah mengambil keputusan ? Apa memang, saya ditakdirkan unttuk menjadi karyawan ? Bukan pengusaha ? Apa benar Tuhan itu baik ? Apa benar iman dan doa saya dapat merubah segala sesuatu ? Ah... seandainya saya berpikir lebih lama sebelum memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lama saya.... Memulai usaha sendiri itu gak segampang cocot'e Mario Teguh. Mengapa saya mencari masalah sih ? Mengapa kok saya nekad sih ? Bagaimana kalo ternyata saya salah ? Bagaimana kalo ternyata jasa pembuatan website itu tidak memiliki prospek masa depan ?

Kalo saya gagal... bos lama saya pasti menghina saya... teman-teman saya meninggalkan saya. Istri saya gak makan, saya bakal diceraikan dan dicap sebagai suami pengangguran, tidak berguna, laki-laki tidak bertanggungjawab ! Tuhan memang maha kuasa, pengasih dan penyayang...tapi itu kata orang. Saya belum pernah mengalaminya sendiri. Beneran tah....Tuhan itu menolong hidup kita ? Nek nggak nulungin....terus piye ? Sing bilang Tuhan itu baik kan pak pendeta. Dia dibayar untuk menggembor-gemborkan Tuhan itu baik, itu pekerjaannya ! Lah saya....? Gak kerja gak isa makan.

Saya takut, saya jenuh, saya menjadi malas, saya putus asa, saya memikirkan kembali betapa nikmatnya menjadi seorang karyawan. Kerjo gak kerjo pokok'e dibayar. Biarpun bos untung ato bos rugi....saya gak ngurus. Pokoke gaji bulanan lancar dan dapur ngebul terus. Lapo mikir soro-soro tentang masa depan. Cek Goblok'e sih aku ini... haaadeeeh....hadeh....


BADAI EMOSI KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN
Manusia lebih mudah memikirkan hal-hal buruk daripada hal-hal baik dalam hidupnya. Ini adalah hukum dunia. Entah itu orang sukses atau orang gagal, orang kaya atau orang miskin, semuanya memiliki kecenderungan berpikir negatif. Itulah emosi, hati nurani atau perasaan.

Hati nurani adalah satu-satunya kelebihan manusia dari bintang. Binatang tidak bisa membedakan tentang baik dan jahat. Oleh suara hatilah, anak manusia mengerti itu salah atau benar. Kita tertawa jika sedang gembira, menangis jika sedih, marah jika dihina dan benci ketika dikhianati. Kita mampu merasakan kesedihan orang lain, meneteskan air mata mendengarkan perjuangan mereka dan tertawa bersama merayakan kesuksesan mereka. Itulah empati, simpati yang muncul dari hati nurani.

Namun, bisikan lembut ini adalah pedang bermata dua. Kadang menguatkan, memberikan semangat, namun jauh lebih sering menjatuhkan mental kita. Beberapa orang mengatakan bahwa efek negatif ini melekat dalam diri kita karena dosa asal manusia pertama.

Perasaan adalah satu-satunya kelebihan kita sebagai manusia. Perasaan bukanlah kebenaran. Perasaan itu berubah-ubah. Perasaan tidak bisa dilogika. Dan perasaan itu tidak nyata. Perasaan membuat hidup menjadi indah, namun perasaan bukanlah raja atas hidup kita. Keputusan yang kita buatlah yang sebenarnya menentukan masa depan kita.

Kita bisa bersedih, namun karena kita bisa memutuskan untuk tetap melangkah. Kita boleh ragu-ragu, namun kita bisa memutuskan untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Kita terserang kemalasan, kegalauan plus kehampaan, namun kita memutuskan untuk bergembira. Kita memang tidak semerta-merta langsung berubah, kita tetap sedih, tetap ragu-ragu, tetap takut namun pelan-pelan perasaan itu akan lenyap. Karena itu hanyalah sebuah perasaan....hal yang tidak nyata, hal yang. tidak masuk akal, hanyalah sebuah bayangan yang kita ciptakan sendiri, ketakutan yang kita buat.

Saya tidak mengerti mengapa saya begitu galau dan begitu takut gagal. Padahal.... saya belum melakukan kegagalan sama sekali. Saya tidak mengerti mengapa saya begitu putus asa dengan keputusan yang saya buat.... padahal saya belum mencoba. Belum dicoba kok wes bilang gak bisa, kata salah seorang teman saya. Saya tidak mengerti penyebab emosi negatif saya.... padahal segala sesuatunya sudah sesuai dengan rencana saya. Yang namanya Wapannuri ini aneh banget.... belum apa-apa sudah menyerah kalah duluan. Baru keluar dua bulan wes kebingungan setengah mati. Belum berjuang sampai tetes darah penghabisan wes takut gagal.


MENGAPA SAYA BEGITU TAKUT DENGAN KEGAGALAN ?
Ternyata saya kehilangan fokus karena terlalu berfokus pada tujuan saya. Saya hanya melihat sebuah titik karena mata saya terpaku pada titik itu. Saya harus mundur kebelakang supaya bisa melihat gambaran keseluruhannya. Saya terlalu bernafsu mengejar tujuan sehingga saya lupa dengan tujuan sebenarnya. Saya tahu konsep ini aneh. Tetapi inilah pengalaman hidup saya pribadi.

Saya tidak membiarkan sedetikpun terbuang percuma. Saya hanya mengurusi pekerjaan baru saya, membaca topik-topik yang berkaitan dengannya, mempelajari hal-hal yang sejalan dan menyingkirkan informasi lainnya. Pendeknya, tiap hari makan ayam goreng, suatu saat pasti akan bosan juga. Kalaupun dipaksa, nafsu makan pasti berkurang. Kalaupun masih dipaksa, yang ada hanya penolakan dan muntah.

Itulah yang terjadi dalam diri saya. Apa yang saya sukai malah menjadi hal yang paling saya benci di dunia ini. Apa yang menjadi tumpuan masa depan saya malah menjatuhkan mental saya. Ternyata saya mempelajari hal penting tentang kata fokus ini. Berfokus pada tujuan bukan berarti mencurahkan segala-galanya pada tujuan itu. Memaksa dan ngoyo malah membuatnya menjadi senjata makan tuan.
Ketika anda memfokuskan pada salah satu bagian, maka anda akan kehilangan gambaran keseluruhannya. Ketika suara hati anda membisikan untuk beristirahat, itulah waktu yang tepat untuk berhenti dari pekerjaan anda. Pahami bahwa kehidupan itu suatu proses. Ada waktu menabur dan ada waktu menuai. Ada waktu membajak dan ada waktu untuk menabur benih. Ada waktu untuk memberi dan ada waktu untuk menuai.Segala sesuatu ada waktunya !

Kehidupan itu selalu berputar. Kadang kita diatas, kadang di bawah. Ketika di atas, jangan terlalu bergembira karena akan ada masanya anda akan berada di bawah. Ketika sedang dalam masa suram, jangan terlalu bersedih karena kegagalan adalah sebuah kesuksesan yang tertunda.

Ketika anda di atas, jangan memandang rendah orang - orang yang berada di bawah karena suatu saat nanti mereka akan berada di atas anda. Jangan menyakiti hati orang jika anda tidak ingin disakiti. Jangan bersyukur karena hidup anda lebih baik daripada orang lain. Itu namanya bersyukur atas penderitaan orang lain. Bersyukurlah karena hidup anda bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Atas segala kegagalan yang anda alami, jangan pernah menyerah. Janganlah dirimu dikuasai oleh emosi dan keadaan. Jangan mau dikalahkan dengan ketakutan. Jangan bekerja untuk bertahan hidup saja. Bekerjalah untuk menjadi yang terbaik dalam bidang pekerjaan anda. Jangan menjadi orang biasa karena anda sebenarnya diciptakan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Beranilah gagal dan jangan pernah menyerah !

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...