Sewaktu SMA, mungkin kalian semua masih hidup dengan santai. Semuanya bilang masa-masa SMA adalah yang paling indah. Itu benar. Tapi, semua yang bagus pasti berakhir. SMA juga begitu. Begitu SMA berakhir, kuliah menanti. Atau mungkin juga ada yang memilih menjadi operator warnet. Buat yang memilih jalur kuliah, lebih singkirkan segala macam persepsi soal kuliah yang ideal dan hadapi kenyataan yang ada! Kuliah itu tidak sama dengan SMA. Yang sama hanyalah satu: kamu tetap belajar.
Pasal 1: Dosen tidak pernah salah. Kata-kata dosen adalah mutlak. Kamu tidak bisa melawannya. Melawannya hanya akan berdampak pada IPK-mu dan mungkin seluruh kehidupan akademikmu. Jadi, saat mereka mengajar, perhatikan ceramah mereka, meskipun sangat membosankan. Oh ya, apa yang ada di ceramah dosen kadang keluar dalam tes, jadi catatlah! Jadilah siswa aktif yang suka bertanya. Kalau kamu cewek, silakan rayu dosenmu. Kalau kamu cowok, coba rayu juga, siapa tahu dia homo atau memang cewek yang sedang mencari pasangan hidup. Intinya, buatlah dosen menyukaimu.
Menulis tidak akan mendapatkan upah. Jangan berpikir ini SMA bung! Kalau kamu suka mengarang bebas waktu ujian essaymu dulu dan mendapatkan “upah tulis”, kau salah besar! Di kuliah, tidak ada yang namanya “upah tulis”. Kalaupun jawabanmu untuk soal nomor 1 sepanjang novel Harry Potter, tapi jika isinya tidak nyambung dengan soal, selamat, kamu hanya akan mendapat lelah dan sebuah nilai yang sangat minim.
Buku adalah teman terbaikmu, tapi tidak pada saat ujian. Kenapa? Karena terkadang materi yang diujikan tidak ada di buku meski kamu membacanya dan merangkum isinya sampai tengah malam. Perluas pengetahuanmu dengan membaca buku, tapi jangan mengandalkan buku teks saat ujian. Andalkan otakmu dan fakta yang kamu kumpulkan. Atau kalau kamu memang benar-benar terdesak, bertanyalah pada Google saat ujian, karena Google pasti mempunyai jawabannya saat temanmu (atau buku) tidak.
Belajar kapanpun, dimanapun. Berbeda dengan bangku SMA, di mana kita bisa belajar semalam menjelang ujian dan tetap pintar, di bangku kuliah kamu dituntut untuk belajar sendiri kapanpun kamu sempat. Biasakan membaca bab selanjutnya sebelum kuliah dimulai. Percayalah, saat kamu membaca buku teks anak kuliahan, aku percaya kamu tidak akan bisa mengertinya dalam waktu semalam. Hal ini juga membantumu di kelas, karena dosen suka siswa yang aktif bertanya tentang materi.
Mengerjakan tugas secara bertahap membantu kesehatanmu. Tugas banyak sudah menjadi ciri umum mahasiswa. Sayangi dirimu dengan cara membuat skala prioritas dan biasakan mencatat tugas di buku agenda atau sticky notes supaya pada malam ini, kamu tidak perlu mengerjakan paper sepanjang 1000 kata yang dikumpul besok pagi. Dengan begitu, kamu tidak perlu begadang semalaman dan menyiksa dirimu. Beda dengan SMA, di mana kamu masih bisa lolos dengan mengerjakan PR Biologi saat pagi hari sebelum kelas dimulai dengan menyalin milik temanmu.
Kau adalah kau. Di bangku kuliah, kamu benar-benar bebas menentukan pilihan. Apakah kamu mau belajar, terserah kamu. Apakah kamu mau menjadi residen gamenet, terserah kamu. Apakah kamu ingin IPK tinggi, terserahmu. Di sisi positifnya, tidak ada lagi guru yang akan mencukur rambutmu saat sudah gondrong, tidak ada lagi baju seragam, dan tidak ada lagi ketentuan soal pakaian. Di sisi negatifnya, bagi kalian yang hidup di “penjara”, mungkin kebebasan yang tiba-tiba ini bisa berefek buruk.
Jadi itulah beberapa perbedaan antara SMA dan kuliah. Bukan berarti kuliah itu ga enak, yang namanya belajar juga pasti ga enak, ini hanya sekedar gambaran tentang apa yang akan kamu hadapi nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar