Sebagian besar ibu di India ingin anak perempuannya menikah dengan seorang pria yang memberikan kehidupan yang baik. Karena itu, di pedesaan India, perempuan yang akan menikah meminta mahar pernikahan yang tidak lazim yaitu toilet.
"Tidak ada toilet maka tidak ada mempelai wanita" hal ini menjadi seruan yang umum di India. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas kebersihan di sana. Untuk itu, memiliki toilet sendiri saat ini menjadi bagian dari hak asasi manusia, terutama di desa-desa dimana mendapatkan air bersih saja sulit.
Hal ini dikampanyekan oleh seorang wanita bernama Sunariyan Kalan yang tinggal di utara negara bagian Haryana. Sumitra Rathi mengatakan bahwa wanita desa tidak memiliki pilihan selain menyerah dengan tidak adanya privasi karena tidak memiliki toilet dalam rumah mereka.
Bagi wanita desa, mereka harus mandi ketika matahari belum terbit atau ketika kegelapan malam sudah menutupi bumi. Atau mereka harus keluar mandi di ladang dan menanggung malu. Oleh karena itu mereka tidak ingin putrid-putri mereka mengalami hal yang sama.
Sebagai anggota dari dewan daerah setempat, Rathi telah membantu membangun toilet di 250 rumah di Snariyan Kalan sejak 1996.
Kebutuhan akan toilet sangat besar di India. Mereka harus membangun 112.000 toilet setiap hari jika ingin mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan untuk mengentaskan masalah sanitasi pada 2012 nanti, demikian keterangan dari Kementrian Pembangunan Pedesaan.
Selain menjadikan toilet mahar bagi mereka yang ingin menikah, pemerintah juga memberikan insentif untuk mereka yang membuat toilet dirumahnya. Setiap toilet yang mereka buat, sebagai gantinya mereka akan menerima 2,200 Rs atau sekitar Rp.450.000.-
Lucu juga kalau meminta toilet sebagai mahar pernikahan, namun untuk kehidupan yang sehat memang masalah sanitasi adalah sesuatu yang sangat penting. Beruntunglah untuk Anda yang bisa menikmati sanitasi yang baik karena masih banyak mereka yang untuk mendapatkan air bersih saja sulit.
Sumber :http://reallife65.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar