Badan Pengurus Nasional Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI) menyatakan, Domain Number System (DNS) Nawala saat ini telah memblokir sekitar 1 juta situs negatif di internet. Dari jumlah tersebut, sepertiganya ternyata situs buatan Indonesia.
"Sepertiga dari 1 juta situs negatif yang berhasil kami saring semuanya adalah program buatan Indonesia. Kita tidak perlu berbangga hati dengan ini. Kemampuan orang Indonesia membuat konten negatif cukup tinggi," ujar Ketua Umum BPN AWARI, Irwin Day, Kamis (12/8/2010).
Irwin menjelaskan, ada empat situs negatif yang paling utama yang dibuat programer di Indonesia, yakni pornografi, perjudian, penipuan, dan situs mengandung virus. "Situs tersebut berupa website maupun video," katanya.
Saat ditanyakan apakah situs tersebut dibuat perorangan atau organisasi, BPN AWARI menyatakan tidak bisa memastikan hal tersebut karena sulit mendapatkan data.
Irwin Day menyebutkan, DNS Nawala telah dibentuk pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 dilakukan uji coba kelayakan untuk menyaring situs-situs yang mengandung unsur negatif seperti pornografi, judi, penipuan, dan virus.
"Pada tahun 2009 kami launching dan mencoba mengenalkan program ini kepada pemerintah dan Alhamdulillah, 2010 pemerintah merespons dan untuk pertama kalinya dicanangkan di Kota Bogor," ujar Irwin. Ia juga mengemukakan penggunaan DNS Nawala tidak dipungut biaya apa pun.
"Sepertiga dari 1 juta situs negatif yang berhasil kami saring semuanya adalah program buatan Indonesia. Kita tidak perlu berbangga hati dengan ini. Kemampuan orang Indonesia membuat konten negatif cukup tinggi," ujar Ketua Umum BPN AWARI, Irwin Day, Kamis (12/8/2010).
Irwin menjelaskan, ada empat situs negatif yang paling utama yang dibuat programer di Indonesia, yakni pornografi, perjudian, penipuan, dan situs mengandung virus. "Situs tersebut berupa website maupun video," katanya.
Saat ditanyakan apakah situs tersebut dibuat perorangan atau organisasi, BPN AWARI menyatakan tidak bisa memastikan hal tersebut karena sulit mendapatkan data.
Irwin Day menyebutkan, DNS Nawala telah dibentuk pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 dilakukan uji coba kelayakan untuk menyaring situs-situs yang mengandung unsur negatif seperti pornografi, judi, penipuan, dan virus.
"Pada tahun 2009 kami launching dan mencoba mengenalkan program ini kepada pemerintah dan Alhamdulillah, 2010 pemerintah merespons dan untuk pertama kalinya dicanangkan di Kota Bogor," ujar Irwin. Ia juga mengemukakan penggunaan DNS Nawala tidak dipungut biaya apa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar