KAUM PRIA SULIT UNTUK MAAFKAN ISTRI YANG SELINGKUH - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

18 Juli 2010

KAUM PRIA SULIT UNTUK MAAFKAN ISTRI YANG SELINGKUH


Saat ditemui wartawan di kediamannya, Johannes Subrata alias Joesoef, suami Cut Tari, tampak sangat tenang menanggapi beredarnya video porno dengan bintang mirip sang istri. Ia mengaku percaya dengan apa pun yang dikerjakan istrinya.

Apakah bintang video tersebut memang Cut Tari atau bukan, memang belum dapat dibuktikan. Terlepas dari hal tersebut, sikap pria ini terkesan sangat bijak dan di luar dugaan. Maklum saja, umumnya pria sangat responsif dengan aksi perselingkuhan yang dilakukan pasangannya, terutama istri. Pria juga cenderung lebih sulit memaafkan perselingkuhan pasangannya. Hal ini kebalikan dengan apa yang terjadi bila istrilah yang menemukan affair suaminya.

Sejak dulu, perempuan selalu dikondisikan untuk memaafkan ketidaksetiaan suaminya, tetapi pria tampaknya cenderung tidak melakukan hal yang sama untuk istrinya.

"Pria bisa memaafkan diri mereka karena kecerobohan mereka, tapi sulit memaafkan pasangan mereka karena hal yang sama," ujar terapis Phillip Hodson, partner di British Association for Counselling and Psychotherapy.

Bagi perempuan yang dikhianati, affair pasangan bisa sangat menyinggung harga dirinya. Sedangkan bagi pria yang dikhianati, perselingkuhan istri akan sangat menghina kelaki-lakiannya. Hal itu akan langsung menusuk pusat identitasnya. Hmm... Anda melihat suatu ketidakadilan dan sikap pengecut di sini?

Bagi para pria, komponen seksual dari affair seorang istri adalah yang paling penting. Mereka lebih peduli dengan aspek seksualnya daripada jika sang istri mencintai pria selingkuhannya.

Konselor hubungan di Relate, Paula Hall, mengatakan pula, pria akan langsung menganggap hubungan akan berakhir ketika ia mendapati perselingkuhan istrinya.

"Kalau buat pria, komponen seksual itu lebih penting. Bandingkan dengan perempuan yang biasanya akan bertanya, 'Apakah kamu mencintainya?', ketika mengetahui affair suaminya," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, perasaan dan koneksi emosional cenderung lebih dilihat sebagai ancaman bagi perempuan. Apa artinya memiliki pasangan bila tidak mampu memiliki hatinya, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...