REKAM HUBUNGAN INTIM SUDAH MENJADI GAYA HIDUP - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

18 Juni 2010

REKAM HUBUNGAN INTIM SUDAH MENJADI GAYA HIDUP

Kasus yang menimpa “Ariel”, “Luna Maya”, dan “Cut Tari” bukanlah yang pertama. Sebelum itu, Bupati Pekalongan dan Bupati Sula (Provinsi Maluku Utara) juga diduga masuk dalam video mesum, demikian pula anggota DPR (saat itu) dari Partai golkar, Yahya Zaini yang “bermain” ria dengan Maria Eva. Andai mereka tidka merekam perbuatan mesum itu, bisa jadi perbuatan mereka takkan diketahui publik. Pertanyaannya, mengapa mereka merekamnya?

Menurut Kepala SMF Kesehatan Jiwa RSUD dr Soetomo/FK Unair, dr Didi Aryono Budiyono SpKJ, ini persoalan gaya hidup. Di luar negeri, menurut dia, merekam adegan hubungan intim sudah menjadi tren sejak lama. Nah, gaya hidup ini masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Kasus Yahya Zaini dan Maria Eva membuktikan adanya gaya hidup ini ke publik.

“Ini sudah menjadi life style. Selama kegiatan tersebut hanya dilakukan dengan pasangan, sih, sah-sah saja. Apalagi kegiatan merekam tersebut tidak lain untuk meningkatkan keharmonisan antar pasangan,” kata dosen di FK Unair ini.

Seperti luas diketahui, gairah seksual masing-masing pasangan bisa mengalami pasang-surut. Aktivitas merekam hubungan intim bisa membantu meningkatkan gairah yang mulai redup. Ilmu kesehatan jiwa tidak menggolongkan aktivitas ini sebagai kelainan. Bila dilakukan dengan bukan pasangan sah, tentu melanggar norma agama.

Gaya hidup merekam hubungan intim berbanding lurus dengan gaya hidup berhubungan seks dengan banyak orang. Di tahap ini, bahaya yang mengintai bukan saja “kepergok“ masyarakat, namun kehilangan nyawa. Dr Didi sendiri sudah menangani banyak pasien yang datang dengan keluhan gelisah dan demam tinggi. Setelah dilakukan voluntary consulting test (VCT), ternyata mereka mengalami gangguan mental organik dengan sumber masalah utama di otak. Melalui pemeriksaan lebih mendalam, dikeyahuilah bahwa mereka terkena HIV, sebagian sudah AIDS.

”Ini karena perilaku suka berganti pasangan meskipun merasa sudah selektif dalam memilih pasangan atau teman kencan,” kata dr Didi.

Pendapat ini diperkuat dr Boyke Dian Nugraha. Menurut seksolog laris ini, keseringan melakukan hubungan seks tanpa alat pengaman akan mengakibatkan penyakit kelamin. "Dampak dari itu ujung-ujungnya akan kena penyakit kelamin karena nggak pakai pelindung," katanya.

Bahaya yang lebih rendah berasal dari ketergantungan terhadap obat kuat. Orang dengan banyak pasangan seks diperkirakan menjadi konsumen utama obat kuat karena mereka perlu mejaga stamina sekaligus gengsi.

Dr Boyke yakin pria pelaku video porno mirip Ariel itu menggunakan obat kuat sebelum melakukan adegan mesumnya.

"Saya hanya menganalisis saja, dia pasti sebelumnya menggunakan obat kuat sebelum 'main'," ujar seksolog laris ini. sis, dtc


surabayapost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...