ANDA berdua kerap mengeluarkan erangan dan desahan sepanjang perjalanan mencapai puncak kenikmatan. Sebagai wanita, Anda tentu ingin tahu arti desahan pasangan; apakah tanda kepuasan atau punya makna lain.
Desahan saat berhubungan seks adalah ekspresi alami sebagai luapan emosi dari aksi yang Anda dan pasangan lancarkan. Desahan ataupun erangan bahkan bisa memberikan makna lebih dalam ketimbang kata-kata. Dan kenyataannya, tipe kepribadian turut menentukan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaannya di ranjang.
Berikut, tiga jenis desahan pria dan makna tersirat yang coba dikomunikasannya kepada Anda, seperti diungkap Cosmopolitan.
“Ugh … ugh … ugh … ugh … ugggh”
Ini artinya, pasangan Anda sedang fokus dan intens. “Ia berorientasi pada tujuan dan semua hal yang bisa membuat Anda mencapai klimaks,” kata Yvonne K Fulbright PhD, penulis “Pleasuring: The Secrets of Sexual Satisfaction”.
Pria yang mendesah dengan suara tersebut menunjukkan bahwa dia khawatir Anda tidak puas karena tak bisa mencapai puncak kenikmatan. “Pria membuat suara itu karena mereka mencengkeram otot-ototnya dan menahan napas, berusaha untuk menahan orgasme,” kata Fulbright.
Jika Anda pikir pasangan berniat menghentikan klimaks, “Bantu dia untuk mendapatkan kembali kendali dengan memperlambat kecepatan jika posisiAnda di atas atau bahkan berhenti hanya untuk berciuman selama beberapa menit,” kata Fulbright.
Desah nafas berat
Umumnya, pria pendiam hanya mengeluarkan desah napas berat dan hangat selama bercinta. “Pria dibesarkan untuk menjaga emosinya sebagai tanda kekuatan, sehingga wajar jika sikap ini dibawanya ke ranjang,” kata pakar seks Ava Cadell, sekaligus penulis “Passion Power”.
Sebagai pasangan, Anda harus membuatnya nyaman selama sesi bercinta. Caranya adalah lewat ungkapan verbal sehingga Anda berdua tahu bahwa setiap sesi yang terlewati memuaskan kedua belah pihak.
Mulailah perlahan-lahan dengan mengajukan pertanyaan “ya” atau “tidak”. Berbisik di telinganya sambil menanyakan, “Kamu suka gerakan ini?”. Setelah dia menjawab, mengerang sedikit dan berkata, “Aku mau dengar bagaimana ekspresimu kalau memang aksi ini kamu sukai.” Dengan cara itu, diaakan mulai membuat sedikit kegaduhan sambil membuat Anda senang, kata Cadell.
“Pertama, aku akan menjilat di sini, dan kemudian aku akan…whoa sayang, puting payudarmu begitu menggoda!”
Tipe pria ini seperti penyiar, sebab begitu banyak kata yang ia ucapkan selama bercinta. Tampaknya, ia ingin mendramatisir setiap aksinya dan mengumbar ekspresi kesenangan.
Tipe pria ini sangat percaya bahwa dirinya tampak seksi saat mengatakan banyak hal dalam perjalanan Anda meraih orgasme. Memang mengganggu, tapi dia ingin Anda berdua saling terhubung, baik tubuh maupun perasaan.
Untuk menghentikan kebiasaannya yang banyak bicara, gunakan jurus ciuman. Lancarkan ciuman yang banyak agar mulutnya sibuk menerima ciuman Anda, bukan terus bicara. “Kebiasaan ini sulit untuk diperbaiki dengan petunjuk halus,” kata Fulbright.
Katakan padanya, “Segala sesuatu yang kamu lakukan terasa begitu baik, tetapi aku kesulitan mencapai klimaks, kecuali aku dapat berkonsentrasi pada semua cara yang menakjubkan saat kamu menyentuhku.” Kemudian, katakan mungkin akan lebih baik jika Anda berdua sedikit lebih tenang selama berhubungan seks.
sumber: Fitri Yulianti – Okezone
Desahan saat berhubungan seks adalah ekspresi alami sebagai luapan emosi dari aksi yang Anda dan pasangan lancarkan. Desahan ataupun erangan bahkan bisa memberikan makna lebih dalam ketimbang kata-kata. Dan kenyataannya, tipe kepribadian turut menentukan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaannya di ranjang.
Berikut, tiga jenis desahan pria dan makna tersirat yang coba dikomunikasannya kepada Anda, seperti diungkap Cosmopolitan.
“Ugh … ugh … ugh … ugh … ugggh”
Ini artinya, pasangan Anda sedang fokus dan intens. “Ia berorientasi pada tujuan dan semua hal yang bisa membuat Anda mencapai klimaks,” kata Yvonne K Fulbright PhD, penulis “Pleasuring: The Secrets of Sexual Satisfaction”.
Pria yang mendesah dengan suara tersebut menunjukkan bahwa dia khawatir Anda tidak puas karena tak bisa mencapai puncak kenikmatan. “Pria membuat suara itu karena mereka mencengkeram otot-ototnya dan menahan napas, berusaha untuk menahan orgasme,” kata Fulbright.
Jika Anda pikir pasangan berniat menghentikan klimaks, “Bantu dia untuk mendapatkan kembali kendali dengan memperlambat kecepatan jika posisiAnda di atas atau bahkan berhenti hanya untuk berciuman selama beberapa menit,” kata Fulbright.
Desah nafas berat
Umumnya, pria pendiam hanya mengeluarkan desah napas berat dan hangat selama bercinta. “Pria dibesarkan untuk menjaga emosinya sebagai tanda kekuatan, sehingga wajar jika sikap ini dibawanya ke ranjang,” kata pakar seks Ava Cadell, sekaligus penulis “Passion Power”.
Sebagai pasangan, Anda harus membuatnya nyaman selama sesi bercinta. Caranya adalah lewat ungkapan verbal sehingga Anda berdua tahu bahwa setiap sesi yang terlewati memuaskan kedua belah pihak.
Mulailah perlahan-lahan dengan mengajukan pertanyaan “ya” atau “tidak”. Berbisik di telinganya sambil menanyakan, “Kamu suka gerakan ini?”. Setelah dia menjawab, mengerang sedikit dan berkata, “Aku mau dengar bagaimana ekspresimu kalau memang aksi ini kamu sukai.” Dengan cara itu, diaakan mulai membuat sedikit kegaduhan sambil membuat Anda senang, kata Cadell.
“Pertama, aku akan menjilat di sini, dan kemudian aku akan…whoa sayang, puting payudarmu begitu menggoda!”
Tipe pria ini seperti penyiar, sebab begitu banyak kata yang ia ucapkan selama bercinta. Tampaknya, ia ingin mendramatisir setiap aksinya dan mengumbar ekspresi kesenangan.
Tipe pria ini sangat percaya bahwa dirinya tampak seksi saat mengatakan banyak hal dalam perjalanan Anda meraih orgasme. Memang mengganggu, tapi dia ingin Anda berdua saling terhubung, baik tubuh maupun perasaan.
Untuk menghentikan kebiasaannya yang banyak bicara, gunakan jurus ciuman. Lancarkan ciuman yang banyak agar mulutnya sibuk menerima ciuman Anda, bukan terus bicara. “Kebiasaan ini sulit untuk diperbaiki dengan petunjuk halus,” kata Fulbright.
Katakan padanya, “Segala sesuatu yang kamu lakukan terasa begitu baik, tetapi aku kesulitan mencapai klimaks, kecuali aku dapat berkonsentrasi pada semua cara yang menakjubkan saat kamu menyentuhku.” Kemudian, katakan mungkin akan lebih baik jika Anda berdua sedikit lebih tenang selama berhubungan seks.
sumber: Fitri Yulianti – Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar