Seorang wanita yang tercatat sebagai ibu tertua kini terbaring lemah disamping putrinya yang berusia 18 bulan. Rajo Devi Lovan melahirkan putrinya pada usia 70 tahun.
Kabar tentang ibu tertua itu hampir bersamaan dengan berita terbaru mengenai seorang wanita berusia 66 tahun yang tercatat sebagai ibu tertua dari kembar tiga.
Sebagian ahli mengkhawatirkan ibu dari kembar tiga tersebut, Bhateri Devi akan bernasib sama dengan Rajo Devi.
Keduanya hamil berkat program bayi tabung atau In vitro fertilisation (IVF) di klinik kontroversial di India. Tidak memiliki anak selama pernikahan, dianggap sebuah stigma buruk dalam kebudayaan India.
Rajo Devi melahirkan putrinya, Naveen pada bulan November 2008 kini hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sangat lemah, sehingga ia tidak bisa menggendong putri kecilnya.
Namun, dia mengaku tidak menyesal. "Saya memimpikan bisa memiliki anak sepanjang hidup. Tak masalah jika saya sakit, karena setidaknya hidup saya cukup panjang untuk menjadi seorang ibu," tuturny.
"Dokter tidak pernah memperingatkan saya mengenai bahaya memiliki anak di usia saya. Namun, sebelumnya saya sehat dan sekarang saya sangat sakit," tambahnya.
Rajo Devi kini berusia 72 tahun dan suaminya, Balla berusia 73 tahun adalah petani miskin dari Desa Alewa, Haryana yaitu kawasan Utara Delhi.
Setelah menikah selama 54 tahun, mereka sangat putus asa ingin memiliki anak sehingga mengambil pinjaman lebih dari dua ribu dolas AS untuk program bayi tabung.
Mereka juga tidak memiliki pemahaman cukup mengenai risiko persalinan di usia lanjut. Rajo Devi kini seringkali merasa sakit, hingga adiknya, Omi, harus mengurus Naveen.
"Omi membawa Naveen untuk mencium saya dan saya mengatakan padanya betapa saya mencintainya. Kata pertama dari Naveen adalah Ma. Saya sangat bahagia mendengarnya," paparnya.
Rajo Devi diketahui mengalami pendarahan internal dan rahimnya pecah karena proses persalinan caesar, namun dia mengabaikan perintah dokter untuk beristirahat dan terus bekerja memerah susu kerbau setiap hari.
Ibu tertua itu juga membutuhkan operasi untuk mengangkat kista ovarium. Tubuhnya tidak bisa pulih setelah dua kali operasi dan harus meminum obat pereda rasa nyeri setiap hari.
Dokter dari Rajo Devi yaitu Anurah Bishnoi menyangkal, sakit yang diderita pasiennya lantaran kehamilannya.
"Meskipun kesehatan Rajo menurun, setidaknya dia meninggal dengn damai. Dia tidak harus menghadapi stigma mandul," ujarnya.
Anurah menambahkan, Rajo Devi mengalami kista ovarium yang membuat kesehatannya terganggu, namun kini telah diangkat. "Program IVF sangat aman. Rajo adalah wanita tua dan harapan hidupnya hanya sekitar 5-7 tahun lagi," kilah Anurah.
Dokter itu juga harus menghadapi kontroversi setelah mengumumkan persalinan bayi kembar tiga dari Bhateri Devi di Pusat Kesuburan Nasional di Hisar.
Setelah menikah selama 44 tahun, Bhateri akhirnya melahirkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan dengan berat lahir yang sangat rendah, yang kini sedang dalam perawatan intensif.
Anurah mengatakan, usia dari Bhateri memang benar sehingga menobatkan ia sebagai ibu tertua yang melahirkan anak kembar tiga.
"Dia menjadi ibu untuk pertama kali dan pembuahannya berhasil pada percobaan ketiga melalui program bayi tabung," terangnya.
Suami dari Bhateri Devi yang berbahagia, Deva Singh yang berusia 64 tahun menepis risiko yang membayangi kesehatan istrinya. "Dia telah memenuhi mimpinya memiliki anak dan memberikan penerus pada keluarga kami," katanya.
"Dia adalah istri pertama saya dan setelah sulit memiliki anak, saya menikah lagi dua kali. Tapi, saya juga tidak memperoleh anak dari istri-istri saya. Saya sangat senang dan akan menyediakan fasilitas terbaik bagi anak-anak saya," pungkasnya.
Red: Ririn Sjafriani
Sumber: dailymail - republika
Kabar tentang ibu tertua itu hampir bersamaan dengan berita terbaru mengenai seorang wanita berusia 66 tahun yang tercatat sebagai ibu tertua dari kembar tiga.
Sebagian ahli mengkhawatirkan ibu dari kembar tiga tersebut, Bhateri Devi akan bernasib sama dengan Rajo Devi.
Keduanya hamil berkat program bayi tabung atau In vitro fertilisation (IVF) di klinik kontroversial di India. Tidak memiliki anak selama pernikahan, dianggap sebuah stigma buruk dalam kebudayaan India.
Rajo Devi melahirkan putrinya, Naveen pada bulan November 2008 kini hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sangat lemah, sehingga ia tidak bisa menggendong putri kecilnya.
Namun, dia mengaku tidak menyesal. "Saya memimpikan bisa memiliki anak sepanjang hidup. Tak masalah jika saya sakit, karena setidaknya hidup saya cukup panjang untuk menjadi seorang ibu," tuturny.
"Dokter tidak pernah memperingatkan saya mengenai bahaya memiliki anak di usia saya. Namun, sebelumnya saya sehat dan sekarang saya sangat sakit," tambahnya.
Rajo Devi kini berusia 72 tahun dan suaminya, Balla berusia 73 tahun adalah petani miskin dari Desa Alewa, Haryana yaitu kawasan Utara Delhi.
Setelah menikah selama 54 tahun, mereka sangat putus asa ingin memiliki anak sehingga mengambil pinjaman lebih dari dua ribu dolas AS untuk program bayi tabung.
Mereka juga tidak memiliki pemahaman cukup mengenai risiko persalinan di usia lanjut. Rajo Devi kini seringkali merasa sakit, hingga adiknya, Omi, harus mengurus Naveen.
"Omi membawa Naveen untuk mencium saya dan saya mengatakan padanya betapa saya mencintainya. Kata pertama dari Naveen adalah Ma. Saya sangat bahagia mendengarnya," paparnya.
Rajo Devi diketahui mengalami pendarahan internal dan rahimnya pecah karena proses persalinan caesar, namun dia mengabaikan perintah dokter untuk beristirahat dan terus bekerja memerah susu kerbau setiap hari.
Ibu tertua itu juga membutuhkan operasi untuk mengangkat kista ovarium. Tubuhnya tidak bisa pulih setelah dua kali operasi dan harus meminum obat pereda rasa nyeri setiap hari.
Dokter dari Rajo Devi yaitu Anurah Bishnoi menyangkal, sakit yang diderita pasiennya lantaran kehamilannya.
"Meskipun kesehatan Rajo menurun, setidaknya dia meninggal dengn damai. Dia tidak harus menghadapi stigma mandul," ujarnya.
Anurah menambahkan, Rajo Devi mengalami kista ovarium yang membuat kesehatannya terganggu, namun kini telah diangkat. "Program IVF sangat aman. Rajo adalah wanita tua dan harapan hidupnya hanya sekitar 5-7 tahun lagi," kilah Anurah.
Dokter itu juga harus menghadapi kontroversi setelah mengumumkan persalinan bayi kembar tiga dari Bhateri Devi di Pusat Kesuburan Nasional di Hisar.
Setelah menikah selama 44 tahun, Bhateri akhirnya melahirkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan dengan berat lahir yang sangat rendah, yang kini sedang dalam perawatan intensif.
Anurah mengatakan, usia dari Bhateri memang benar sehingga menobatkan ia sebagai ibu tertua yang melahirkan anak kembar tiga.
"Dia menjadi ibu untuk pertama kali dan pembuahannya berhasil pada percobaan ketiga melalui program bayi tabung," terangnya.
Suami dari Bhateri Devi yang berbahagia, Deva Singh yang berusia 64 tahun menepis risiko yang membayangi kesehatan istrinya. "Dia telah memenuhi mimpinya memiliki anak dan memberikan penerus pada keluarga kami," katanya.
"Dia adalah istri pertama saya dan setelah sulit memiliki anak, saya menikah lagi dua kali. Tapi, saya juga tidak memperoleh anak dari istri-istri saya. Saya sangat senang dan akan menyediakan fasilitas terbaik bagi anak-anak saya," pungkasnya.
Red: Ririn Sjafriani
Sumber: dailymail - republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar