Efek Cermin Menurut Ilmu Fengsui - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

16 November 2014

Efek Cermin Menurut Ilmu Fengsui


Cermin banyak digunakan dalam praktik Fengsui. Namun, perlu diketahui bahwa cermin di zaman dahulu tidak sama dengan cermin yang digunakan saat ini. Zaman dahulu, cermin terbuat dari tembaga yang permukaannya dipoles sampai mengilap. Di zaman modern, cermin terbuat dari kaca yang menampilkan bayangan jauh lebih halus dari tembaga.

Bayangan yang dihasilkan cermin tembaga masih terdistorsi, sehingga bayangan orang yang bercermin terkadang menakutkan. Konon, Ratu Ci Xi dari Dinasti Ching ketakutan berkaca pada cermin tembaga dan ia lebih suka bercermin pada permukaan air. Dahulu juga ada kepercayaan, setiap kali bercermin, umur seseorang akan berkurang satu tahun. 

Secara teoritis ada tiga macam cermin, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar merefleksikan bayangan identik dengan bendanya, karena sinar-sinar yang datang dipantulkan menurut garis-garis lurus. Cermin cekung merefleksikan bayangan menjadi lebih besar dari benda aslinya, karena sinar-sinar yang datang akan berjalan menurut garis-garis konvergen (saling bertemu). 


Sementara itu, cermin cembung menyebabkan bayangan lebih kecil dari benda aslinya. Hal ini terjadi karena sinar-sinar yang datang, terpantul dalam garis divergen (menyebar). Efek-efek inilah yang digunakan pada cermin Pa Kua yang umum diletakkan di atas pintu rumah tinggal. 


Kekeliruan yang sering terjadi adalah cermin cekung dipasang dengan tujuan mengusir pengaruh buruk dari luar. Tentu saja hal ini keliru, karena yang terjadi adalah pengaruh buruk itu justru makin membesar. 

Oleh karena itu, lebih tepat bila menggunakan Pa Kua bercermin cembung yang dapat ‘memperkecil’ pengaruh buruk. Namun, jika lingkungan di sekeliling rumah asri atau banyak tanaman hijau, ada baiknya menggunakan Pa Kua bercermin cekung atau konkaf—untuk memperbesar pengaruh baik.

Hindari Cermin Besar di Kamar Tidur
Pemasangan cermin berukuran besar pada kamar tidur—yang bisa memberikan bayangan ranjang pada cermin—dari sudut fengsui dianggap kurang menguntungkan. Pertama, kemungkinan orang akan kaget melihat bayangannya sendiri di cermin saat terbangun dari tidur. 

Menurut legenda yang beredar, roh orang tidur akan lepas dari jasadnya. Roh yang akan kembali pada jasad akan menjadi bingung lantaran ada dua bayangan jasadnya. Konon, jika roh memilih memasuki bayangan pada cermin, maka yang orang tersebut tidak akan bangun lagi. Tetapi tentu saja legenda ini bukan merupakan alasan yang sebenarnya. 

Fengsui menganjurkan pemakaian cermin, terutama untuk memberi kesan luas bagi ruangan yang sempit. Cermin berukuran besar akan ‘menggandakan’ ruang menjadi lebih luas. 


Teknik ini sering dipergunakan di tempat-tempat usaha, seperti restoran atau ruko yang kurang luas. Unit-unit apartemen pun sering menempatkan cermin berukuran besar, sehingga hunian vertikal tersebut terkesan luas. Dari ilustrasi tersebut terlihat, cermin memang menjadi salah satu komponen dekoratif interior yang indah. 


Selain memberi efek memperbesar ruang, cermin juga dapat dipergunakan untuk menghilangkan sudut runcing ruangan. Pada gambar di samping ini terlihat sudut siku pada tembok bisa dinetralisir dengan cara menempatkan cermin pada salah satu sudut runcing tersebut, sehigga efek runcing dari siku tembok bisa dihilangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...