Memiliki
rumah besar, mobil eksotis, kapal pesiar dan perjalanan keliling dunia
bukan lagi sekadar impian, setidaknya bagi Shakopee Mdewakanton, suku
asli (Indian) Amerika Serikat terkaya. Perkiraan terbaru mengungkapkan,
bahwa komunitas suku kecil dengan 480 anggota tersebut mendapatkan
penghasilan 1 miliar dollar AS setiap tahun hanya dari bisnis dua
kasinonya.
Kedua kasino tersebut berada di luar Minneapolis, yaitu di Miystic Lake
dan Little Six. Bahkan, Shakopee Mdewakanton tidak hanya memiliki dua
kasino. Dengan berkembangnya industri tersebut, suku ini juga memiliki
lapangan golf bertaraf kejuaraan, hotel 600 kamar, dan lokasi konser.
Pendapatan sebesar 1 miliar dollar AS tersebut, jika dibagi dengan rata
untuk setiap anggota suku, menjadi 84.000 dollar AS atau Rp 815,5 juta
per bulan. Pendapatan sebesar ini tidak mendapatkan potongan pajak,
lantaran mereka tinggal di atas tanah reservasi.
"Kami memiliki tingkat pengangguran 99,2 persen," ujar Stanley Crooks, kepala suku Shakopee Mdewakanton kepada New York Times.
"Semuanya sukarela," ujarnya.
Di lokasi ini sekarang terdapat beberapa mansion atau rumah besar dan
mewah di atas tanah suku tersebut. Selain itu, gudang-gudang besar juga
telah mereka bangun untuk menampung mobil, kapal, dan barang-barang
berharga lain milik anggota suku yang kaya raya.
Namun, meski keuntungan yang dimiliki suku ini seakan tidak ada
habisnya, banyak anggota suku akhirnya membangun rumah kedua di luar
daerah reservasi. Mereka mengirim anak-anak mereka ke sekolah swasta,
membuat peternakan, atau merantau keliling dunia.
Anggota suku mulai merasa terancam, lantaran ada harga yang harus mereka
bayar atas kekayaan mereka. Salah satu ancaman itu adalah mereka tidak
mampu mendidik anak mengenai nilai dari kekayaan. Cara hidup tradisional
juga masih dipromosikan di atas tanah reservasi.
Shakopee Mdewakanton mengalami pembantaian besar-besaran dalam Perang
AS-Dakota pada 150 tahun lalu. Mereka tidak mungkin melupakan, bagaimana
nenek moyang mereka secara brutal mengalami pembantaian.
"Kami melihat nenek moyang kami sebagai lambang keteguhan," ujar
Crooks.
"Mereka berpegang pada bahasa dan mereka menurunkannya. Ini tanahmu,
kalian harus melakukan apa yang bisa kalian lakukan untuk menjaganya dan
menurunkannya bagi anak kalian, bahwa mereka akan melanjutkan peran
mereka sebagai bagian dari tanah kita.' Itu salah satu cara
memandangnya," ujarnya.
Selain berbisnis, suku ini juga terkenal dengan kebiasaannya memberikan
donasi. Suku ini seringkali mendonasikan uang tunai kepada suku-suku
lain yang lebih membutuhkan. Selain itu, mereka juga memberikan donasi
pada yayasan lainnya di seluruh Amerika Serikat.
Tercatat, sejak 1996, mereka telah memberikan 243,5 juta dollar AS.
"Jika bukan karena Shakopee, terutama selama waktu-waktu seperti
sekarang ini, ketika sulit mencari pinjaman, akan ada banyak suku yang
berada dalam kesulitan," ujar Ernest Stevens, ketua National Indian
Gaming Association.
"Tidak ada seorang pun dalam industri permainan yang saya kenal, dapat
dibandingkan dengan Shakopee," katanya.
Pada 2010, suku ini mendapatkan Penghargaan Jefferson untuk Pelayanan
Publik. Menurut Times, satu generasi yang lalu, suku ini hidup di dalam
karavan-karavan tanpa sistem ledeng.
Luar biasa, memang. Saat ini, anggota Shakopee Mdewakanton mengklaim,
bahwa mereka memiliki terlalu banyak uang. Namun, mereka tidak tahu apa
yang harus mereka lakukan dengan uang tersebut.
"Mengapa menggali lubang, jika Anda tidak harus menggalinya, tapi Anda
mampu membayar orang untuk menggali?" ujar Keith B. Anderson, sekretaris
dan bendahara suku Shakopee Mdewakanton kepada media cetak.
"Alih-alih menyisihkan uang untuk pergi makan malam dan menonton film,
Anda dapat pergi makan malam lagi dan nonton film lagi. Namun, Anda
tidak akan selesai-selesai menonton film dan pergi makan malam untuk
menghabiskan semua uang Anda," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar