Orang Indian Paling Kaya Di Amerika Serikat - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

06 Februari 2013

Orang Indian Paling Kaya Di Amerika Serikat

Memiliki rumah besar, mobil eksotis, kapal pesiar dan perjalanan keliling dunia bukan lagi sekadar impian, setidaknya bagi Shakopee Mdewakanton, suku asli (Indian) Amerika Serikat terkaya. Perkiraan terbaru mengungkapkan, bahwa komunitas suku kecil dengan 480 anggota tersebut mendapatkan penghasilan 1 miliar dollar AS setiap tahun hanya dari bisnis dua kasinonya.


Kedua kasino tersebut berada di luar Minneapolis, yaitu di Miystic Lake dan Little Six. Bahkan, Shakopee Mdewakanton tidak hanya memiliki dua kasino. Dengan berkembangnya industri tersebut, suku ini juga memiliki lapangan golf bertaraf kejuaraan, hotel 600 kamar, dan lokasi konser.


Pendapatan sebesar 1 miliar dollar AS tersebut, jika dibagi dengan rata untuk setiap anggota suku, menjadi 84.000 dollar AS atau Rp 815,5 juta per bulan. Pendapatan sebesar ini tidak mendapatkan potongan pajak, lantaran mereka tinggal di atas tanah reservasi.


"Kami memiliki tingkat pengangguran 99,2 persen," ujar Stanley Crooks, kepala suku Shakopee Mdewakanton kepada New York Times. "Semuanya sukarela," ujarnya. 

Di lokasi ini sekarang terdapat beberapa mansion atau rumah besar dan mewah di atas tanah suku tersebut. Selain itu, gudang-gudang besar juga telah mereka bangun untuk menampung mobil, kapal, dan barang-barang berharga lain milik anggota suku yang kaya raya. 

Namun, meski keuntungan yang dimiliki suku ini seakan tidak ada habisnya, banyak anggota suku akhirnya membangun rumah kedua di luar daerah reservasi. Mereka mengirim anak-anak mereka ke sekolah swasta, membuat peternakan, atau merantau keliling dunia. 

Anggota suku mulai merasa terancam, lantaran ada harga yang harus mereka bayar atas kekayaan mereka. Salah satu ancaman itu adalah mereka tidak mampu mendidik anak mengenai nilai dari kekayaan. Cara hidup tradisional juga masih dipromosikan di atas tanah reservasi. 

Shakopee Mdewakanton mengalami pembantaian besar-besaran dalam Perang AS-Dakota pada 150 tahun lalu. Mereka tidak mungkin melupakan, bagaimana nenek moyang mereka secara brutal mengalami pembantaian. "Kami melihat nenek moyang kami sebagai lambang keteguhan," ujar Crooks. 

"Mereka berpegang pada bahasa dan mereka menurunkannya. Ini tanahmu, kalian harus melakukan apa yang bisa kalian lakukan untuk menjaganya dan menurunkannya bagi anak kalian, bahwa mereka akan melanjutkan peran mereka sebagai bagian dari tanah kita.' Itu salah satu cara memandangnya," ujarnya. 

Selain berbisnis, suku ini juga terkenal dengan kebiasaannya memberikan donasi. Suku ini seringkali mendonasikan uang tunai kepada suku-suku lain yang lebih membutuhkan. Selain itu, mereka juga memberikan donasi pada yayasan lainnya di seluruh Amerika Serikat. 

Tercatat, sejak 1996, mereka telah memberikan 243,5 juta dollar AS. "Jika bukan karena Shakopee, terutama selama waktu-waktu seperti sekarang ini, ketika sulit mencari pinjaman, akan ada banyak suku yang berada dalam kesulitan," ujar Ernest Stevens, ketua National Indian Gaming Association. 

"Tidak ada seorang pun dalam industri permainan yang saya kenal, dapat dibandingkan dengan Shakopee," katanya. Pada 2010, suku ini mendapatkan Penghargaan Jefferson untuk Pelayanan Publik. Menurut Times, satu generasi yang lalu, suku ini hidup di dalam karavan-karavan tanpa sistem ledeng. 

Luar biasa, memang. Saat ini, anggota Shakopee Mdewakanton mengklaim, bahwa mereka memiliki terlalu banyak uang. Namun, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan uang tersebut. 

"Mengapa menggali lubang, jika Anda tidak harus menggalinya, tapi Anda mampu membayar orang untuk menggali?" ujar Keith B. Anderson, sekretaris dan bendahara suku Shakopee Mdewakanton kepada media cetak. "Alih-alih menyisihkan uang untuk pergi makan malam dan menonton film, Anda dapat pergi makan malam lagi dan nonton film lagi. Namun, Anda tidak akan selesai-selesai menonton film dan pergi makan malam untuk menghabiskan semua uang Anda," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...