BERMULA dari iseng-iseng ikut SCTV Goes to Campus lima tahun silam, kini Nova Rini (27) menikmati perannya sebagai newscaster (presenter berita). Wajah cantiknya hampir setiap hari menghiasi layar Liputan 6 SCTV. Memang Nova belum “segarang” dua pendahulunya, Ira Kusno dan Rosiana Silalahi, tapi kemampuannya membawakan berita lugas dan cerdas. Selain itu, Nova juga menguasai dengan baik teknik penulisan berita, olah vokal saat siaran, dan laporan langsung.
Cita-cita Nova waktu kecil bukan jurnalis, melainkan dokter atau penyanyi. Sampai pernah membentuk sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. “Ya, band kacangan begitu, bukan profesional. Saya juga pernah ikut ajang-ajang pencarian talenta penyanyi. Cuma sampai final sih,” Nova mengakui.
Barulah setelah lolos Grand Final SCTV Goes to Campus 2004, ia jatuh cinta dengan dunia jurnalistik. Sampai Ia di SCTV biro Surabaya pada 2005.
“Saya merasa dunia jurnalisme itu menantang karena bisa tahu duluan sebelum orang lain tahu. Selain itu memberikan impact kepada masyarakat, apalagi positif. Alhamdulillah diterima di sini,” ungkap alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini. Tugas pertama Nova meliput sakitnya mantan Presiden Soeharto dijalankan dengan baik.
“Rumah sakit benar-benar kayak rumah kedua. Enggak sampai menginap sih. Tapi di sana dari pagi sampai malam. Begitu seterusnya selama beberapa hari,” ceritanya mengenai pengalaman pertamanya liputan.
“Ya, saya sekalian membangun link dengan wartawan lain. Senyum-senyum saja sambil memperkenalkan diri. Saya juga minta diajarilah senior-senior di lapangan. Karena tanpa mereka pun, saya akan ketinggalan informasi,” ungkap Nova yang kini sedang menyelesaikan tugas akhir (tesis) di Magister Kenotariatan Universitas Indonesia.
Empat tahun lamanya Nova berkutat di lapangan. Suka-duka pun pernah dialami. Dari ditolak narasumber sampai bisa bertemu dan bersalaman dengan orang-orang yang dianggap penting di negeri ini.
“Setahun belakangan ini saya lebih sering di dalam. Di lapangan satu hari saja. Itu benar-benar saya manfaatkan untuk berinteraksi dengan wartawan lain dan narasumber. Biasanya saya hubungi narasumber bukan hanya saat saya butuh. Terkadang kasih perhatian sedikitlah dengan menanyakan kabarnya. Itu sudah cukup. Mereka pasti akan ingat saya,” Nova menjelaskan.
“Tapi mau di dalam atau lapangan, punya kelebihan masing-masing. Kalau di luar saya bisa eksplorasi apa pun, apalagi live report. Sedangkan di studio terbatas. Tapi di studio, apa pun yang terjadi saat siaran jadi terlatih sendiri untuk menyiasati,” lanjut penyuka wewangian Bulgari ini sembari menambahkan, liputan tertembaknya dr Azahari dan upacara bendera di dasar laut Bunaken di antara yang paling berkesan.
Atas segala pencapaiannya sejauh ini, Nova bersyukur. Paling tidak ia sudah dikenal orang dengan ciri khas sendiri. “Kalau enggak terjun ke dunia ini pun, siapa sih saya. Enggak akan dikenal orang. Tapi masih banyak impian lain yang pengin saya capai supaya lebih baik lagi dibanding sekarang baik karier, kehidupan pribadi, dan lainnya. Kan tujuan wanita selain karier harus balik lagi ke kodratnya, menjadi istri dan ibu yang baik buat anak-anak,” ungkap penyuka warna pink ini.
http://javaneselinguist.blogspot.com/2012/11/cantiknya-nova-rini-presenter-liputan-6.html
http://www.tabloidbintang.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar