Banyak mitos tentang kecantikan beredar. Mungkin sebagian ada benarnya, sebagian lagi, ya cuma mitos. Berikut ini mitos dan fakta seputar kecantikan yang perlu disimak.
Mitos: Mengonsumsi cokelat bisa menyebabkan timbulnya jerawat
Fakta: Makan cokelat tidak akan membuat kulit wajah Anda jadi berjerawat. Jerawat timbul akibat pola makan yang tidak teratur serta perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Kebanyakan orang mengonsumsi cokelat supaya merasa lebih nyaman di kala stres, mengingat cokelat memiliki kandungan phenlethylamine yang mirip amphetanine. Zat ini dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian menghasilkan dopamine.
Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta. Jadi sebetulnya stres inilah yang bisa menyebabkan jerawat.
Mitos: Jika kulit wajah Anda berminyak, sering-seringlah membasuhnya dengan sabun dan air.
Fakta: Merawat kulit berminyak memang relatif lebih sulit daripada kulit normal. Pasalnya minyak yang menempel di wajah lebih rentan terhadap debu dan kotoran yang memicu timbulnya jerawat dan komedo. Solusinya tentu saja dengan rajin-rajin membersihkan muka. Tapi cara membersihkannya juga jangan sembarangan agar kulit tidak jadi iritasi. Produk pembersih wajah – baik yang mengandung alkohol ataupun yang tidak – memiliki fungsi mengeringkan sekaligus mengurangi produksi minyak pada kulit wajah. Padahal, sebetulnya produksi minyak ini dalam kadar tertentu tetap diperlukan oleh wajah. Jadi jika dibersihkan terlalu berlebihan, minyak di wajah memang bisa berkurang tapi efeknya bisa menyebabkan kulit jadi iritasi dan akan ada sel-sel kulit lain yang ikut terangkat. Kondisi wajah seperti ini secara otomatis akan menyebabkan kulit wajah memproduksi minyak lebih banyak lagi untuk memproteksi kulit.
Sebaiknya tidak membasuh muka dengan sabun lebih dari 4 kali dalam sehari. Pastikan juga menggunakan sabun khusus untuk kulit berminyak yang memiliki kadar pelembap dan minyak lebih seimbang. Atau Anda bisa juga mengombinasikannya dengan pembersih untuk kulit normal.
Mitos: Menggunakan kertas minyak pada wajah justru membuat kulit wajah semakin berminyak.
Fakta: Fungsi kertas minyak adalah untuk menyerap kelebihan minyak pada kulit wajah, dan penggunaan yang benar tidak akan membuat kulit wajah Anda jadi berminyak. Jika Anda menggunakannya terlalu ditekan keras bisa membuat kotoran-kotoran dan minyak yang ada di wajah menjadi tersumbat. Akibatnya bisa terbentuk komedo, namun tidak akan menambah kadar minyak di wajah.
Mitos: Deodoran yang mengandung anti perspirant bisa menyebabkan kanker payudara.
Fakta: Deodoran yang mengandung anti perspirant biasanya mengandung alumunium hydroxida yang tujuannya untuk menyerap keringat. Sampai sekarang tidak terbukti zat ini menyebabkan penyakit kanker, karena pada dasarnya penggunaan deodoran hanya dioleskan di permukaan saja dan tidak akan menyerap hingga ke lapisan kulit terdalam.
Mitos: Mencabut alis dengan menggunakan pinset bisa membuat syaraf mata rusak.
Fakta: Di area alis memang ada cabang syaraf mata, tapi letaknya cukup dalam, jadi tidak akan membahayakan jika Anda mencabut alis, selama dilakukan perlahan. Namun, jika Anda sedang mengalami masalah syaraf di bagian wajah tidak disarankan untuk melakukan pencabutan.
Mitos: Ketombe disebabkan oleh kulit kepala yang kering.
Fakta: Tidak ada hubungan antara jenis kulit kepala kering dengan munculnya ketombe. Ketombe disebabkan oleh gangguan produksi minyak, kulit mati, stres, dan jamur pitirospolum ovale yang meradang di kulit kepala. Kombinasi dari ketiga faktor inilah menyebabkan ketombe dan kulit kepala jadi bersisik sehingga terkesan kering.
Mitos: Proses pewarnaan dan pengeritingan rambut bisa menyebabkan kerontokan.
Fakta: Sebab utama dari kerontokan adalah faktor nutrisi dan hormon yang tidak seimbang. Produk pewarna rambut yang ada di pasaran, (baik yang digunakan di salon atau di rumah), biasanya sudah dilengkapi dengan aneka vitamin serta conditioner yang mampu melindungi rambut dari kerusakan dan mencegahnya jadi rontok.
Kesalahan yang sering dilakukan adalah pewarnaan atau pengeritingan terlalu sering dilakukan sehingga rambut jadi tidak sehat, kering, kusam, serta patah. Tapi, hal ini tidak membuat rambut jadi rontok. Demikian pula dengan proses pengeritingan rambut. Bila dilakukan terlalu sering memang bisa membuat rambut menjadi tidak sehat, tapi tidak akan membuatnya menjadi rontok.
Mitos: Facial bisa merangsang pertumbuhan komedo dan jerawat.
Fakta: Tujuan facial adalah untuk membersihkan komedo dan kotoran yang ‘terperangkap’ di pori-pori kulit wajah. Namun, Jika pembersihan tidak dilakukan secara optimal, alat yang digunakan kurang steril, dan pasca perawatan tidak dilanjutkan dengan benar, maka jerawat mungkin saja timbul. Yang sering terjadi adalah, ketika komedo dikeluarkan, maka pori-pori jadi terbuka lebar. Bila luka yang ditimbulkan akibat jarum atau lainnya saat facial (yang mau tidak mau ditimbulkan saat facial dilakukan) tidak dirawat dengan tepat, maka akan memicu iritasi dan menimbulkan jerawat. Sebaiknya facial dilakukan kurang lebih 2 minggu hingga 1 bulan sekali, dan setelah melakukannya jangan terkena air selama kurang lebih 2 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar