Selama 400-an tahun kota benteng Inca itu
tersembunyi di pegunungan Andes. Karena letaknya tidak pernah diketahui,
kota yang megah itu dianggap satu legenda di kalangan Indian Andean.
Catatan sejarah mengenai kebudayaan Indian Andean (suku-suku Indian yang hidup di kawasan pegunungan Andes) Amerika Selatan, menyebutkan bahwa kota benteng itu dibangun saat orang-orang Spanyol menjajah daerah Inca (Peru sekarang) dan sekitarnya pada 1530-an. Namun selama berabad-abad tidak diketahui pasti keberadaannya.
Catatan sejarah mengenai kebudayaan Indian Andean (suku-suku Indian yang hidup di kawasan pegunungan Andes) Amerika Selatan, menyebutkan bahwa kota benteng itu dibangun saat orang-orang Spanyol menjajah daerah Inca (Peru sekarang) dan sekitarnya pada 1530-an. Namun selama berabad-abad tidak diketahui pasti keberadaannya.
Banyak ekspedisi yang dilakukan sejak tahun 1800 sampai 1900-an untuk
mencari kota Inca yang hilang itu. Namun semua ekspedisi tak pernah
berhasil menemukan kota benteng berjulukan Mancu Picchu itu.
Ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan sudah menjelajah hampir seluruh
daerah Inca dan taklukkannya. Mulai dari ibukota Inca di Cuzco sampai
pedalam lembah dan hutan yang menyelimuti area pegunungan Andes dan
sekitarnya, namun semua sia-sia. Lalu orang menganggap Machu Picchu tak
lebih sekadar omong kosong.
Sampai akhirnya seorang penjelajah Amerika, peneliti sejarah Amerika
Selatan dari Yale University, Profesor Hiram Bingham merancang ekspedisi
untuk menemukan kota Inca yang hilang itu. Ia sudah melakukan riset dan
perjalanan ke beberapa daerah kebudayaan Inca dan menemukan semacam
petunjuk-petunjuk mengenai keberadaan Manchu Picchu (kota benteng
pertahanan terakhir Inca menentang penjajahan Spanyol).
Ekspedisi itu berlangsung pada Juni 1911. Bingham mengikutsertakan 2
sejawat dan beberapa suku Indian Andean sebagai pembantunya. Mereka
melakukan perjalanan panjang di sekitar lembah Urubamba yang eksotis,
melintasi jalur yang belum pernah dilewati ekpedisi lainnya. Lembah luas
yang tertutup hutan dan dibelah Sungai Urubamba itu terletak di wilayah
selatan Peru, tak jauh dari garis luar perbatasan Cuzco.
Ekpedisi berminggu-minggu itu sudah diambang kegagalan karena tak
juga berhasil mendapat petunjuk jelas tentang letak kota yang hilang
itu. Pada Juli 1911 dipagi yang berhujan, seluruh tim meminta Bingham
untuk menutup ekspedisi itu.
Namun ditengah keputusasaan, titik terang muncul dari seorang pemilik
“penginapan” kecil terpencil di lembah Urubamba. Ia menunjukkan satu
lokasi puing-puing Inca lama yang berada di seberang sungai Urubamba,
tak jauh dari puncak Machu Picchu dan Huayna Picchu. Kedua gunung itu
sangat terjal dan bercadas dan tampak begitu sangar.
Bingham kemudian mengajak si pemilik penginapan untuk meninjau lokasi
yang dimaksud. Berdua dengan perbekalan yang dipanggul llama (sejenis
unta Andes), mereka menyeberangi Sungai Urubamba dan mencapai lokasi
yang dimaksud. Di situ Hiram menemukan jejak sangat samar yang mengarah
ke gunung setinggi 2.350 meter.
Saat beristirahat, Bingham bertemu dua orang Indian. Setelah beramah
tamah dan minum bersama, kedua Indian memberitahunya bahwa tak jauh di
depan ada satu tikungan menuju area kebun bertingkat kuno yang
dikungkung tembok batu tersamar tetumbuhan perdu.
Setengah percaya, Bingham bergegas menelusuri rute yang ditunjuk kedua Indian itu. Ditelusurinya jalur tingkungan yang mendaki dan Hiram Bingham terperanjat bukan kepalang. Nun di atas sana ia melihat jajaran petak-petak batu, benteng dan bangunan yang terbuat dari marmer dalam area yang cukup luas. Terhampar didataran yang dijepit dua puncak gunung (saddle area). Ia senang luar biasa dan mendekati kompleks bangunan tua itu. Ternyata ia telah berhasil menemukan kota Inca yang hilang!
Penaklukan Kerajaan Inca
Francisco Pizarro, dikenal sebagai penakluk kerajaan Inca. Ia yang bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan Raja Atahualpa, dan satu-satunya penyandera yang mendapat tebusan paling mahal dalam sejarah.
Francisco Pizarro, dikenal sebagai penakluk kerajaan Inca. Ia yang bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan Raja Atahualpa, dan satu-satunya penyandera yang mendapat tebusan paling mahal dalam sejarah.
Pizarro sebelumnya bekerja pada penakluk asal Spanyol Alonso de Ojeda
selama dalam ekspedisinya ke Colombia pada 1510. Lalu bersama Vasco
Nunez de Balboa si penemu Samudra Pasifik pada 1513.
Dari pengalamannya ia mengetahui ada peradaban Inca di Amerika
Selatan. Istimewanya suku Inca ini kabrnya sangat kaya dan menyimpan
banyak harta. Bersama rekannya Diego de Almagro ia membentuk aliansi.
Dan melakukan ekspedisi ke Amerika Selatan pada 1524. Ekspedisi pertama
ini hanya menjelajah sejauh tempat yang kini bernama Equador. Namun pada
ekspedisi kedua mereka mencapai lebih jauh dan menemukan bukti-bukti
akan keberadaan kerajaan Inca.
Dengan bantuan Kaisar Charles V, dan jaminan bahwa ia akan
mendapatkan mayoritas keuntungan di masa depan dari ekspedisinya itu,
maka Pizarro berlayar ke Peru dan mendarat di Tumbes pada 1532. Dia
memimpin pasukannya ke Pegunungan Andes menuju kota Inca bernama
Cajamarca dan disana menemui penguasa Inca bernama Atahualpa.
Berhasil mendekati Atahualpa yang baru saja memenangkan perang
perluasan wilayah dalam kerajaan Inca terbesar, Pizzaro langsung
mendapatkan kepercayaan dari sang raja. Namun dengan liciknya Pizarro
menangkap Atahualpa dan meminta tebusan untuk nyawa sang raja.
Atahualpa bersedia memenuhi tuntutannya berupa satu ruangan yang
dipenuhi dengan emas permata dan satu ruangan lain berisi perak. Tebusan
ini diterima Pizarro dengan gembira. Setelah seluruh harta itu diangkut
ke Spanyol dan sebagaian dimilikinya, Pizarro dengan tipu muslihat
kembali menuduh Atahualpa melakukan kejahatan. Dan ia membunuh sang
raja.
Dalam keadan chaos dan perebutan kekuasaan di wilayah Inca yang luas,
Pizarro dan pasukannya akhirnya berhasil menaklukkan seluruh Peru. Pada
1533 pertahanan Inca berakhir dengan jatuhnya ibukkota Cuzco ke tangan
Spanyol.
Sisa-sisa orang Inca yang tak mau takluk pada Francisco Pizarro
melarikan diri ke pedalaman dan mendaki pegunungan Andes. Mereka
kemudian membentuk komunitas dan membangun benteng sekaligus kota megah
di suatu tempat yang kemudian dikenal sebagai Machu Picchu.
Machu Picchu sendiri dibangun sekitar tahun 1460-an oleh Pachacuti
Inca Yupanqui, seorang penguasa Inca. Digunakan sebagai bangunan
pemujaan terhadap dewa-dewa Inca dan tempat pengasingan.
Setelah Pachacuti mangkat, penguasa baru mengambil alih wilayahnya.
Dan bangunan Machu Picchu terlupakan dan akhirnya terbengkalai. Sampai
akhirnya kembali digunakan para pelarian Inca sebagai benteng terakhir
mereka.
Awal dan Akhir Kerajaan Inca
Orang-orang Inca adalah suku yang keras. Mereka menjadi penguasa wilayah Andes sebelum ditaklukkan penjelajah Spanyol.
Orang-orang Inca adalah suku yang keras. Mereka menjadi penguasa wilayah Andes sebelum ditaklukkan penjelajah Spanyol.
Inca mengawali sejarah peradabannya di wilayah Cuzco sekitar abad
ke-12. Di bawah kepemimpinan Manco Capac, suku Inca membangun kota
negara kecil Cuzco (Quechua). Dari wilayah ini mereka melebarkan sayap,
meluaskan wilayah ke area-area sekitarnya di daratan Andes.
Pada tahun 1438, Inca tumbuh semakin kuat dan memulai ekpansi militer
dibawah komando Sapa Inca (Panglima Tinggi) Pachacuti. Dalam waktu
singkat wilayah suku lain di sekitar Cuzco ditaklukkan dan disatukan
dalam kekuasaan Inca.
Pachacuti kemudian mereorganisasi kerajaan Cuzco menjadi imperium
Tahuantinsuyu dengan sistem feodal. Pemerintahan terpusat yang membagi
seluruh wilayah kekuasaan Inca menjadi empat provinsi. Ditunjuk empat
gubernur yakni Chinchasayu (wilayah barat laut), Antisuyu (wilayah timur
laut), Contiyusu (wilayah barat daya) dan Collasuyu (wilayah tenggara).
Untuk kepentingan keluarga kerjaan, Pachacuti membangun Machu
Picchum, sebagai “villa” keluarga kerjaan dan tempat pemujaan di lokasi
terpencil dipegunungan.
Pachacuti mengatur imperium Inca dan mengirimkan mata-mata ke semua
wilayah di luar kekuasaannya untuk mendapatkan data intelijen tentang
politik, militer, dan informasi lainnya. Ia mengirimkan pesan kepada
negara tetangga untuk bersatu di bawah imperium Inca agar seluruh Indian
Andean (suku-suku Indian di Andes dan sekitarnya) menjadi lebih kuat
dan kaya raya. Sebagian kerajaan tetangga setuju untuk bersatu dengannya
dalam damai.
Imperium Inca semakin luas dan besar. Pachacuti dan anaknya Tupac
Inca selaku Panglima Militer pada tahun 1463-an melakukan ekspansi ke
utara. Saat Pachacuti wafat (1471), Tupac Inca melanjutkan eskpansi
militer tersebut dan menaklukkan kerajaan Chimor, musuh besar Inca di
pantai Peru. Serdadu Ekspedisi Tupac Inca terus merangsek ke utara dan
menguasai wilayah Equador dan Kolombia (yang sekarang).
Ekspansi militer kemudian diteruskan anaknya Huayna Capac ke wilayah
selatan. Ia berhasil menundukkan seluruh Peru, Bolivia, terus ke Chili
dan sebagian Argentina. Sejak itu Inca menjadi benar-benar luas, besar,
terorganisir dan kaya raya. Semua pendapatan dihitung dalam persentase
lalu dengan sistem pajak dan bagi hasil dibagi kepada wilayah-wilayah
sekutu.
Namun perselisihan antara provinsi mulai terjadi dan intrik-intrik
perebutan kekuasaan pecah secara tertutup maupun terbuka. Sampai
imperium Inca mulai merapuh secara politik dan militer, akhirnya
seratusan tentara ekspedisi Spanyol mendarat.
Dengan tipu daya dan persenjataan modern memanfaatkan kekacauan dan
menaklukkan seluruh Inca dengan mudah sejak 1530-an. Perang
habis-habisan melawan Spanyol dipimpin raja Inca terakhir Tupac Amaru
pada 1571. Benteng pertahanan Inca runtuh dan semua tentara Inca yang
tersisa dibantai. Inilah akhir imperium Inca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar