Seluruh masyarakat Indonesia pasti mengetahui bahwa negara nusantara tercinta ini mempunyai kekayaan budaya yang melimpah ruah mulai dari Sabang hingga Merauke.
Kekayaan dan keragaman adat tersebut selalu mewarnai setiap tempat wisata yang ada di negeri Nusantara tercinta. Di setiap daerah kita bisa melihat bermacam-macam wisata budaya yang masing masing mempunyai keunikannya tersendiri, disamping itu tentunya juga memberi ciri khusus pada karakter masyarakat yang ada disana. Dari adanya fakta tersebut akan mendorong terciptanya wisata budaya yang unik disaat beragam wisata modern kian menjamur di dunia.
Salah satu wisata budaya dari propinsi banten yang terkenal di Indonesia adalah perkampungan suku Baduy. Masyarakat adat suku Baduy berdiam di Desa Cibeo, Rangkasbitung dimana mereka mempunyai kekerabatan dengan Suku Sunda.
Masyarakat Suku Baduy terbagi menjadi menjadi dua kelompok, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam. Masyarakat tersebut menganut agama Hindu, Budha, Islam dan aliran kepercayaan.
Keunikan khusus dari keseharian suku Baduy adalah menolak keberadaan kehidupan modern pada setiap segi kehidupan warganya. Mereka sangat memegang teguh pada cara hidup secara alami.
Daya tarik yang sangat menyolok pada wisata adat di Kampung Baduy adalah kehidupan alami dari masyarakat dengan pemandangan alam yang sangat indah, keindahan tenun khas suku Baduy, dan kita bisa memperkenalkan keragaman budaya Indonesia pada anak-anak.
Akhir akhir ini lumayan banyak akademisi yang melakukan penelitian disana untuk mengetahui cara bertahan hidup dengan mengabaikan perkembangan budaya modern.
Cara menuju Kampung Cibeo Suku Baduy
Cara paling murah bila anda menggunakan sarana transportasi umum adalah dengan transportasi kereta api seperti disarankan oleh Johanes Jonaz dari Milis Backpacker
Bila anda dari Jakarta, maka Anda bisa menuju stasiun Jakarta Kota, stasiun Tanah Abang, maupun stasiun Pasar Senen. Jadwal keberangkatan kereta selengkapnya bisa anda temukan di website resi PT KAI.
Perjalanan kereta api dari Jakarta menuju stasiun Rangkasbitung sangat murah. Bila anda sudah sampai di stasiun Rangkasbitung, maka anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot menuju terminal Aweh.
Sesampai di terminal Aweh, anda lanjutkan lagi perjalanan menuju terminal Ciboleger dengan kendaraan elf. Setelah sampai di Ciboleger maka anda bisa mencari pemandu wisata yang akan menuju ke Kampung Adat Suku Baduy di Desa Cibeo.
Mengapa disarankan menggunakan jasa Pemandu Wisata?
Pertama, para pemandu wisata tersebut sudah tahu medan. Alasan selanjutnya adalah adanya beberapa aturan dan pantangan yang tidak boleh dilanggar selama wisatawan berkunjung ke Kampung Baduy di Rangkasbitung tersebut.
Perlu anda ingat setiap saat bahwa kehidupan mereka bersifat mengisolasi diri dari dunia luar. Sehingga jangan sampai kita mempunyai masalah karena ketidakpahaman terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh tetua adat setempat.
Suku Baduy Menolak Kehidupan Modern
Seperti halnya kehidupan Suku Kajang di Makassar, Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok. Suku Baduy Luar saat ini telah berkembang menjadi puluhan perkampungan dengan sedikit sekali sentuhan dunia luar. Sementara itu, Suku Baduy Dalam terbilang sangat ketat dalam membatasi diri untuk berhubungan dengan masyarakat luar. Mereka tinggal di wilayah pegunungan Desa Cibeo, dekat Gunung Kendeng yang menjadi batas alam antara provinsi Banten dan Jawa Barat.
Baik masyarakat Baduy Luar maupun Baduy Dalam sama-sama membatasi diri untuk bercakap-cakap dengan orang luar, misalnya wisatawan dan pemandu wisata. Kira kira kita sanggup gak ya bila mencontoh kehidupan mereka dalam keseharian??? OMG.
Oleh karenanya hormatilah mereka ketika anda berada dalam lingkungan suku baduy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar