Mantan Pemimpin Libya Muammar Khadafi tewas dengan meninggalkan investasi senilai US$ 200 miliar yang tersebar di banyak negara. Nilai investasi ini lebih besar dari perkiraan pemerintah negara-negara Barat.
Menurut The Los Angeles Times, Sabtu (22/10/2011), seorang pejabat senior di Libya mengaku menemukan dana investasi pemerintah Libya rezim Khadafi senilai US$ 37 miliar di AS.
Dana itu buru-buru dibekukan sebelum Khadafi atau pendukungnya memindahkan uang tersebut.
Kemudian pemerintah Prancis, Italia, Inggris, dan Jerman juga menemukan dana investasi milik Khadafi senilai US$ 30 miliar.
Sebelumnya para peneliti memperkirakan Khadafi memiliki dana investasi lain di dunia senilai US$ 30 miliar. Sehingga secara total dana investasi Khadafi yang disebar berjumlah US$ 100 miliar.
Akan tetapi, beberapa investigator dari AS, Eropa, dan Libya menemukan bahwa diam-diam Khadafi mengirim puluhan miliar dolar ke berbagai negara selama bertahun-tahun.
Dana-dana tersebut diinvestasikan di banyak negara di Timur Tengah dan Asia tenggara.
Koran tersebut mengatakan, uang-uang Khadafi ini diinvestasikan atas nama institusi negara seperti Bank Sentral Libya, Otoritas Investasi Libya, Perusahaan Minyak Nasional, dan lain-lain.
Para investigator mengatakan Khadafi dan keluarganya bisa mengakses uang-uang yang diinvestasikan tersebut.
Seperti diketahui, Khadafi menguasai minyak di Afrika Utara dalam waktu lebih dari 42 tahun. Khadafi mengakhiri hidupnya Kamis lalu saat NATO melancarkan serangan udara di Libya.
Khadafi berhasil lolos dari serangan udara tersebut, namun tertangkap dan dibunuh oleh kelompok penentang rezimnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar