Badan Intelijen Pusat (Bahasa Inggris: Central Intelligence Agency, disingkat CIA) ialah dinas rahasia pemerintah Amerika Serikat. Dibentuk pada 18 September 1947 dengan penandatanganan NSA (National Security Act) -- badan keamanan nasional AS -- oleh Presiden Harry S. Truman. Saat itu, yang menjadi orang nomor satu dalam CIA ialah Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg. NSA sendiri sudah berganti nama menjadi DCI (Director of Centeral Intelligence), yang mengkoordinasi, mengevaluasi, mengkorelasi, dan mengirim para agen CIA termasuk ke luar AS untuk menjaga keamanan nasional. Kini CIA dipimpin oleh Porter J. Goss.
Pada era Perang Dingin dengan Uni Soviet, tugas-tugas CIA lebih banyak diarahkan pada kontra-intelijen. Kini, CIA juga mulai menangani peredaran narkotika, organisasi kejahatan internasional, perdagangan senjata gelap, dan yang paling hangat ialah kontra-teroris. Yang terakhir ini ialah terutama setelah serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade Center.
CIA membekali para agennya dengan spy-kits, di tangan Direktorat Sains dan Teknologi. Berbagai peralatan canggih yang pernah dipakai CIA pada masa awal kelahirannya sampai era Perang Dingin disimpan di museum CIA di McLean, negara bagian Virginia. Seperti uang sedolar yang bisa menjadi ‘kontainer’ dokumen dan mesin, mesin pemecah kode bernama Enigma yang disetting untuk memberikan 150.000.000.000.000.000.000 jawaban, mikrodot kamera yang hanya bisa dibaca di bawah mikroskop. Itulah sebagian peralatan intelijen yang dipakai antara 1950-1960-an.
CIA dan Perang Irak 2003
Pada awal Februari 2003, Colin Powell, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS, berbicara di hadapan PBB untuk meyakinkan negara-negara anggota lembaga dunia itu tentang ancaman bahaya "senjata pemusnah massal" yang konon dimiliki atau sedang dibangun oleh Irak.
Namun setelah perang berlangsung berlarut-larut, sementara korban tentara yang tewas dan luka-luka di pihak AS tidak berhenti ataupun berkurang, rakyat AS mulai meragukan klaim yang diajukan Presiden Bush sebagai alasan untuk menyerang Irak. Sebaliknya, Bush dan kawan-kawan mempersalahkan CIA dan mengatakan bahwa badan intelijen itu telah memberikan informasi yang keliru.
Ironisnya, George Tenet, Direktur CIA pada masa Perang Irak 2003, justru dianugerahi "Medali Kemerdekaan Kepresidenan" oleh Presiden George W. Bush pada 14 Desember 2004, setelah sebelumnya ia mengundurkan diri dari jabatannya (Juni 2004). Ini adalah anugerah tertinggi untuk sipil di AS sebagai tanda bahwa si penerima telah membuat "sumbangan yang sangat istimewa bagi keamanan atau kepentingan nasional Amerika Serikat, atau bagi dunia, atau bagi kebudayaan ataupun upaya-upaya publik atau swasta lainnya yang penting."
Penjara rahasia CIA
Seorang wartawati The Washington Post melaporkan pada 2 November 2005 bahwa "CIA telah menyembunyikan dan menginterogasi beberapa dari tawanan terpenting mereka yang dituduh terlibat Al Qaeda di sebuah kompleks di negara Eropa Timur, menurut pejabat-pejabat AS dan asing yang mengetahui pengaturan ini."
Laporan ini menyatakan bahwa CIA mempunyai sebuah sistem penjara rahasia di seluruh dunia yang bertempat di Asia, Eropa Timur, dan di Teluk Guantanamo di Kuba. Sistem ini memainkan peranan penting dalam peranan anti-teror organisasi ini. Menurut laporan tersebut, sistem ini telah dirahasiakan dari para pejabat pemerintah (termasuk komisi-komisi Kongres yang mengawasi CIA) melalui upaya-upaya organisasi itu sendiri maupun melalui kerja sama dengan biro-biro intelijen asing.
Laporan Priest berlanjut:
"Keberadaan dan lokasi fasilitas-fasilitas ini -- yang disebut "tempat-tempat hitam" dalam dokumen-dokumen rahasia Gedung Putih, CIA, Departemen Kehakiman dan Kongres -- hanya diketahui oleh segelintir pejabat di AS dan, biasanya, hanya oleh presiden dan segelitinr perwira intelijen puncak di masing-masing negara tuan rumah... Fasilitas rahasia ini merupakan bagian dari sebuah sistem penjara rahasia yang dibangun oleh CIA hampir empat tahun lalu yang pada berbagai kesempatan mencakup pula tempat-tempat di delapan negara, termasuk Thailand, Afganistan serta sejumlah negara demokrasi di Eropa Timur, serta sebuah pusat kecil di penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menurut pejabat-pejabat intel dan diplomat sekarang maupun yang alu dari tiga benua."
BBC telah menindak-lanjuti laporan-laporan ini dan mengukuhkan bahwa ada bukti-bukti yang layak dipercaya tentang penjara-penjara rahasia ini.
Trent Lott juga tampaknya telah menegaskan kehadiran penjara-penjara ini.
Pada 8 November 2005 Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan Perwakilan Dennis Hastert, lewat sebuah surat, menuntut diadakannya penyelidikan bersama oleh Komisi intelijen Senat dan Dewan Perwakilan atas kebocoran berita tentang fasilitas-fasilitas rahasia CIA ini. Dalam surat mereka (bila memang laporan Post itu benar) "pembocoran yang sangat buruk ini dapat membawa akibat-akibat yang merusak dan berbahaya jauh ke depan, dan akan membahayakan upaya-upaya kita untuk melindungi bangsa Amerika dan negara kita dari serangan-serangan teroris."
Surat itu selanjutnya mengatakan: "Apakah kerusakan yang sesungguhnya dan yang potensial terhadap keamanan nasional AS dan mitra-mitra kita dalam perang global melawan teror?"
Senator Republikan Lindsey O. Graham menuduh Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan J. Dennis Hastert telah mengalihkan perhatian pada investigasi tentang mengapa penjara-penjara rahasia ini ada kepada bagaimana informasi tentang tempat-tempat itu dibocorkan kepada umum.
Spanyol sedang menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa CIA menggunakan lapangan terbang Palma untuk mentransfer tawanan tanpa izin.
Pada Desember 2005, ABC News melaporkan bahwa sejumlah bekas agen CIA menyatakan bahwa CIA telah menggunakan waterboarding, bersama-sama dengan lima "Teknik Interogasi yang Diperkuat," terhadap mereka yang dicurigai menjadi anggota Al Qaeda yang ditawan di penjara-penjara rahasia.
Waterboarding secara luas dianggap sebagai suatu bentuk penyiksaan, meskipun ada laporan-laporan yang menyatakan bahwa Presiden Bush menandatangani suatu "penemuan" rahasia bahwa praktek itu tidak termasuk penyiksaan, dan karena itu mengizinkan penggunaannya. Pada 13 Desember, Dick Marty, yang menyelidiki aktivitas ilegal CIA di Eropa atas nama Dewan Eropa melaporkan bukti yang menunjukkan bahwa "sejumlah orang telah diculik dan dipindahkan ke negara-negara lain tanpa peduli tentang standar hukumnya." Pada sebuah konferensi pers, Marty mengatakan bahwa ia yakin bahwa AS telah memindahkan tahanan-tahanannya yang ilegal dari Eropa ke Afrika Utara pada awal November sebagai reaksi atas laporan Washington Post.
Direktur CIA
Jabatan Direktur Central Intelligence (DCI) Amerika Serikat dibentuk oleh Presiden Amerika Serikat Harry Truman pada 23 Januari 1946 dengan Laksamana Sidney Souers yang menduduki jabatan itu. Hingga April 2005, Direktur Central Intelligence Agency menjabat sebagai DCI, yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan intelijen di antara berbagai badan intelijen Amerika Serikat, yang juga disebut sebagai Komunitas Intelijen.
Setelah serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS dan penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh Komisi 9/11, muncul sebuah gerakan untuk menata ulang Komunias Intelijen. Gerakan ini mendorong dibentuknya jabatan Direktur Intelijen Nasional (DNI). Menurut gerakan ini, tugas DNI ini adalah menjalankan apa yang sebelumnya dijalankan oleh Direktur Central Intelligence.
Pada 21 April 2005 jabatan Direktur Central Intelligence dihapuskan dan digantikan oleh DNI. Porter J. Goss adalah Direktur ke-19 dan terakhir CIA yang menjabat dalam posisi DCI.
Daftar Direktur Central Intelligence (dalam urutan kronologis)
Laksamana Muda Sidney Souers, AL AS Cadangan (23 Januari 1946 - 10 Juni 1946)
Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg, Amerika Serikat (10 Juni 1946 - 1 Mei 1947)
Laksamana Muda Roscoe H. Hillenkoetter, AL AS (1 Mei 1947 - 7 Oktober 1950)
Jenderal Walter Bedell Smith, Amerika Serikat (7 Oktober 1950 - 9 Februari 1953)
Allen W. Dulles (26 Februari 1953 - 29 November 1961)
John McCone (29 November 1961 - 28 April 1965)
Laksamana Madya William Raborn, AL AS (Purn.) (28 April 1965 - 30 Juni 1966)
Richard M. Helms (30 Juni 1966 - 2 Februari 1973)
James R. Schlesinger (2 Februari 1973 - 2 Juli 1973)
William E. Colby (4 September 1973 - 30 Januari 1976)
George H. W. Bush (30 Januari 1976 - 20 Januari 1977)
Laksamana Stansfield Turner, AL AS (Purn.) (9 Maret 1977 - 20 Januari 1981)
William J. Casey (28 Januari 1981 - 29 Januari 1987)
William H. Webster (26 Mei 1987 - 31 Agustus 1991)
Robert M. Gates (6 November 1991 - 20 Januari 1993)
R. James Woolsey (5 Februari 1993 - 10 Januari 1995)
John M. Deutch (10 Mei 1995 - 15 Desember 1996)
George J. Tenet (11 Juli 1997 - 11 Juli 2004)
Porter J. Goss (24 September 2004 - 26 Mei 2006)
Jen. Michael V. Hayden, USAF (30 Mei 2006 - sekarang)
Struktur Organisasi CIA
Quote:
“My Administration is creating an unprecedented level of openness in government. We will work together to ensure the public trust and establish a system of transparency, public participation, and collaboration.”
— President Barack Obama, January 21, 2009
Dunia intelijen dibuat terkejut ketika Maret 2009 lalu terpampang pengumuman perekrutan calon agen CIA di berbagai media. Mulai dan radio, televisi, media cetak hingga media online bahkan hingga ke jejaring Facebook dan Youtube. Bisa dikatakan format dan frekuensi penayangan iklan yang gencar tersebut termasuk tidak umum dan menyalahi pakem di dunia intelijen yang misterius. Biasanya rekrutmen seorang agen intellien bersifat tertutup dan langsung to the point ke orang-orang yang dituju.
Inilah mungkin bentuk formulasi baru dari dinas intelijen negara superpower tersebut. Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, seperti cuplikan tulisannya di atas yang dipampangkan di situs resmi website CIA, CIA mengalami perubahan signifikan. Tserlihat paling menyolok adalah pemilihan `orang luar’, Leon E Panneta untuk menjadi direktur utama CIA. Panneta dilantik 19 Februari 2009 atau satu bulan sebelum iklan perekrutan agen itu tersebar. Mantan anggota kongres dan kepala staf Gedung Putih ini diharapkan mampu menghapuskan masa lalu lembaga ini yang menurut sang presiden penuh dengan kekotoran dan manipulasi. Terutama dalam hal interogasi yang banyak menggunakan metode yang dikategorikan sebagai penyiksaan.
Presiden Barrack Obama bersama direktur terbaru CIA, Leon Panneta
Dalam perjalanannya sebagai sebuah organisasi bagian dan pemerintah, kedudukan CIA mengalami pasang surut tergantung siapa pemegang tampuk tertinggi pemerintahan. Sekarang, di bawah Presiden Obama, CIA diharapkan menjadi organisasi yang transparan, terutama terhadap publik AS. CIA pada dasarnya adalah sebuah organisasi di AS yang tugasnya menyediakan informasi intelijen dari luar negeri bagi keamanan nasional untuk pengambil keputusan tertinggi di AS. Sebagai badan pemerintah, kedudukan CIA tidak steril dari pengaruh politik dan pemerintahan yang berkuasa saat itu.
Kedudukan CIA dalam pemerintahan AS mengalami perubahan signifikan pasca ditandatanganinya Undang-Undang Reformasi Intelijen dan Pencegahan Terorisme (the Intelligence Reform and Terrorism Prevention Act) pada 17 Desember 2004 oleh Presiden George W Bush. Bush yang sedikit kecewa dengan kinerja semua intelijen AS yang dianggap tidak bisa membendung peristiwa teror 9/11 membentuk komunitas intelijen nasional dan pusat kontraterorisme dengan anggota seluruh organisasi intelijen di AS. Wadah yang terbentuk itu diketuai oleh seorang Direktur Intelijen Nasional (Director of National Intelligence /DNI). Direktur CIA dengan demikian berada di bawah dan hams menyampaikan laporannya kepada Direktur DNI.
Salah satu ruangan NCS di kantor pusat CIA untuk counterterrorism
Kenyataannya, walau di bawah DNI, pengangkatan dan penghentian Direktur CIA tetap berada di tangan presiden. CIA juga dimungkinkan untuk berhubungan langsung dengan presiden tanpa melalui DNI. Struktur organisasi CIA hingga saat ini telah berubah sebanyak lima kali (atau enam kali jika platform tahun 1946 juga diikutkan). Perubahan struktur terjadi pada tiga pemerintahan terakhir. Yaitu masa pemerintahan Presiden Bill Clinton (tahun 1997 dan Desember 2000), pemerintahan Presiden George Walker Bush (tahun April 2004 dan November 2005) serta era Presiden Barack Obama (Mei 2009).
Struktur terakhir seperti mengadopsi jalan tengah antara struktur sebelumnya. Struktur terbaru itu tidal( terlihat terlalu global seperti struktur tahun 1946, 1997 atau 2005. Namun is juga tidak serumit struktur tahun 2000 dan 2005. Saat ini, CIA memiliki empat direktorat ditambah satu direktorat lain-lain yang langsung di bawah direktur. Empat direktorat utamanya yaitu Direktorat Layanan Bawah Tanah Nasional (The National Clandestine Service/ NCS), Direktorat Intelijen, Direktorat Iptek dan Direktorat Pendukung. Keempatnya bekerja untuk mengumpulkan dan mengolah data yang masuk hingga menghasilkan sebuah informasi intelijen yang hasilnya akan disampaikan pada pejabat puncak AS. Satu direktorat lain-lain bertugas menangani hal-hal umum seperti humas dan publikasi, inspektur jenderal dan lainnya.
Bawah Tanah Nasional
Layanan Bawah Tanah Nasional atau National Clandestine Service (NCS) sesungguhnya adalah tempat bernaung para aktor lapangan atau biasa disebut mata-mata/ intel CIA. Dulunya direktorat ini disebut direktorat operasi. Tugas utamanya adalah mengumpulkan data-data intelijen dari negara lain yang seringkali menggunakan berbagai cara rahasia. Selain menggunakan berbagai peralatan, mereka juga menggerakkan sumber-sumber (manusia) rahasia yang biasa disebut human intelligence/ HUMINT, di negaranegara yang dituju. Agen CIA kadangkala melakukan berbagai macam cara untuk dapat merekrut para pengkhianat, termasuk menjebak mereka. Terutama pada beberapa orang yang dianggap bisa menjadi pemasok informasi utama.
Para “James Bond” ini adalah orang-orang yang berpendidikan baik dan menguasai beberapa bahasa. Bahkan pada beberapa kasus merupakan orang terbaik di bidangnya. Kadangkala mereka disusupkan ke korps diplomatik dan mempunyai jabatan yang tinggi. Biasanya mereka direkrut dengan pendekatan khusus sehingga orang-orang terdekatnya pun tidak mengetahui sepak terjangnya sebagai seorang agen intelijen. Loyalitas agen NCS harus kepada negara dan agensi (CIA). Loyalitas ini berada di atas loyalitas terhadap pribadi. Dalam beberapa penugasan yang sangat penting, mereka tidak dibekali tanda pengenal. Negara dan agensi akan menghapus file dan tidak mengakui keberadaan dirinya bila tertangkap.
Orang awam biasanya sulit membayangkan kehidupan pribadi seorang intel karena hidupnya selalu diselimuti penyamaran dan pengaburan informasi. Mereka cenderung soliter walaupun terlihat sering bepergian dan mengenal banyak orang. Orang yang tidak mempunyai intelegensia tinggi, berpendidikan dan pengetahuan yang luas seringkali gagal memerankan diri di direktorat ini. Untuk membantu pekerjaannya, agenagen tersebut dibekali berbagai peralatan yang dirancang khusus.
Dalam rezim Obama, struktur NCS mempunyai dua kelompok besar. Kelompok yang mengoordinasikan komunitas HUMINT dipisah dengan bagiari lain yang menangani beberapa hal seperti counterproliferation, counterterrorism, counteritelligence, divisi penanganan isu-isu regional dan transnasional serta divisi teknologi pendukung.
Direktorat Ilmu dan Teknologi
Pada dasarnya, Direktorat ini menciptakan, mengembangkan, menyesuaikan serta mengoperasikan teknologi untuk menunjang operasional direktorat lain terutama direktorat layanan klandestine. Operasional yang dimaksud mulai dari mengumpulkan data, menganalisis hingga membentuk sebuah informasi. Dalam beberapa kasus, terutama pada era Perang Dingin, teknologi dan peralatan ini juga berfungsi untuk melawan teknologi dan peralatan lawan. Jika diperlukan, staf direktorat ini juga turun ke lapangan membantu para agen NCS.
Karena bersifat teknis, direktorat ini hanya menerima pekerja yang mempunyai keahlian teknis. Di antaranya keahlian teknologi informasi, mesin dan fisika teknik. Pemrogram komputer, insinyur, peneliti dan analis sangat diutamakan. Direktorat ini juga melakukan kerjasama dengan berbagai kalangan yang disebut sebagai komunitas intelijen. Yaitu pihak militer, akademisi, laboratorium milik negara dan pihak swasta.
Direktorat Intelijen
Bisa dikatakan, di sinilah sebenarnya otak CIA. Tugas utama direktorat ini adalah menganalisa data-data yang dihasilkan NCS dengan dibantu Direktorat Iptek. Data-data tersebut dianalisis hingga menjadi sebuah informasi. Ada dua informasi penting sangat rahasia yang dihasilkan direktorat ini. Yaitu Tinjauan Intelijen Dunia (World Intelligence Review/ WIRe) dan Laporan Harian untuk Presiden (President’s Daily Brief/ PDB). WIRe adalah sebuah publikasi elektronik untuk pengambil keputusan senior, pejabat keamanan dan pejabat pemerintahan AS. WIRe juga disediakan untuk para pimpinan militer.
Sedangkan PDB merupakan informasi yang sangat-sangat penting dan bernilai tinggi. Status kerahasiaannya dijaga sangat ketat. PDB hanya diperuntukkan bagi presiden, wakil presiden dan, menteri-menteri yang diseleksi berdasarkan perintah presiden. PDB ini sangat penting karena adakalanya dipakai sebagai kebijakan pemerintah. Untuk itu tingkat kesahihannya sangat tinggi. Jika salah dalam menganalisa, akibat nya bisa fatal. Salah satu contoh kesalahan tersebut adalah laporan tentang adanya senjata pemusnah massal yang dimiliki Irak. Akibat laporan tersebut, bisa disaksikan hingga saat ini, bagaimana Irak diserbu karena dianggap membahayakan kepentingan AS dan dunia internasional.
Selain laporan rahasia, direktorat ini juga menerbitkan laporan tidak rahasia yang bisa diakses warganegara AS bahkan penduduk dunia karena diunggah dalam laman situs mereka. Ketidakrahasiaan ini karena hal itu dianggap sebagai salah satu hasil pekerjaan pegawai pemerintah yang digaji oleh pajak rakyatnya.
Laporan rahasia tersebut adalah laporan tahunan World Factbook yang berisi ringkasan menyeluruh dari 260 negara lain. Informasi yang disajikan berupa geografi, politik, demografi, ekonomi dan isu-isu militer.
Direktorat Pendukung
Untuk mendukung kerja tiga direktorat di atas, CIA juga membentuk direktorat pendukung atau biasa disebut direktorat Rumah Tangga. Selain mengurusi administrasi, mereka juga mempersiapkan segala sesuatu menyangkut logistik bagi semua orang di CIA. Tugas ini menjadi penting karena medan kerja anggota CIA yang melingkupi seluruh dunia. Kelancaran logistik dan administrasi akan membuat semua anggota CIA menjadi lebih aman dan nyaman dalam menjalankan tugas.
Selain direktorat pendukung yang berfungsi administrasi ini, CIA juga mempunyai bagianbagian lain yang langsung di bawah Direktur CIA. Bagianbagain ini di antaranya bagian perekrutan dan pelatihan, hubungan masyarakat dan bagian penghubung dengan pihak lain, terutama militer.
http://haxims.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar