Posisi kupu-kupu (butterfly position) merupakan variasi posisi misionaris yang paling sering digunakan oleh setiap pasangan.
Tak jelas mengapa posisi ini dinamakan butterfly. Mungkin karena bentukan posisi ini mirip kupu-kupu jika dipandang dari atas. Bisa juga karena bentuk kaki pasangan perempuan yang mengembang layaknya sayap kupu-kupu yang terbang indah.
Dalam posisi variasi misionaris kali ini, pasangan lelaki berdiri tegak. Sedangkan posisi pasangan perempuan berbaring dengan punggungnya di tepi ranjang, dengan posisi bokong tepat dipinggir ranjang, jika dilakukan di ranjang.
Posisi kaki perempuan mengembang melingkar ke belakang di bagian pinggang atau paha lelaki. Ini dimaksudkan, agar perempuan membuat liang penetrasi yang lebar serta mudah ditembus. Jika posisi ini dilakukan selain di tepi ranjang, lelaki bisa berposisi tegak dengan bertumpu pada lututnya, alias kneeling.
Di posisi ini, tangan lelaki memegang bagian pinggang perempuan untuk memudahkannya menjaga keseimbangan dan mengatur ritme penetrasi. Posisi tumit kaki perempuan yang melingkar ke belakang tubuh lelaki bisa membantunya membuat gerakan.
Gerakan inilah yang dimaksud dengan gaya butterfly, karena gerakannya mirip kupu-kupu yang sedang terbang jika dilihat dari bagian atas.
Posisi ini bisa juga menggunakan alas seperti bantal pada bokong perempuan, layaknya posisi missionary with pillow. Posisi kupu-kupu ini banyak memiliki kelebihan. Di antaranya, bagi perempuan baik untuk stimulasi G-spot dan klitoris, sedangkan bagi lelaki mendapat excellent visual stimulation.
Selain itu, lelaki juga bebas melakukan stimulasi rangsangan di setiap tempat bagian depan tubuh perempuan. Posisi ini cukup mendapat penetrasi mendalam, serta kedua pasangan mendapat eye-contact yang baik. Perempuan pun akan sangat menyukai posisi ini jika mereka sedang tak begitu fit, karena posisi ini membuat mereka relaks.
Sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar