Menyebut kata ramuan China atau obat China, orang biasanya langsung menghubungkan dengan semacam herbal, karena negeri Tiongkok memang gudangnya obat-obatan tradisional. Di antara ramuan-ramuan itu, ada ramuan untuk kejantanan yang biasa dipakai para kaisar dalam mengencani puluhan selirnya.
Sama seperti para raja di berbagai belahan dunia lain, para kaisar China juga suka berburu. Ada saatnya bagi para raja keluar diiringi pembantu setia dan para pengawal.
Kelinci dan utamanya kijang adalah binatang yang acap jadi sasaran tembak panah sang raja. Selain dagingnya enak, binatang-binatang ini sangat lincah dan larinya tak kalah hebat dibanding kuda-kuda yang ditunggangi kaisar dan pengikutnya.
Jadi, kaisar bisa sekaligus olah fisik berkuda. Saat keringat membasahi jubah emas sang raja yang berkilau diterpa mentari itulah gairah memburu makin menggebu. Selain itu, sang raja tak hanya termotivasi oleh sulitnya mendapatkan binatang-binatang yang lincah itu.
Ada obat yang sedang dicari para kaisar itu. Tiap kali seekor kijang muda tertembus panah sang raja, tanduk kijang atau rusa langsung dipotong. "Nah, darah yang mengalir dari tanduk, ya paling beberapa tetes, dimasukkan dalam cangkir yang sudah diberi arak, langsung diminum. Itulah obat manjur bagi kejantanan sang raja.
Ini sekilas kisah yang acap tertuang dalam kisah-kisah kuno. Tegukan tetes darah dari tanduk rusa adalah sebagian kecil ramuan yang digunakan para kaisar China untuk meningkatkan stamina dan kejantanan. Ada ribuan ramuan yang digunakan.
Namun, tentu saja, ribuan ramuan itu sudah merupakan gabungan dan variasi beberapa bahan herbal/simplisia yang disebut para tabib sebagai pendongkrak libido dan stamina.
Inti dari ramuan itu pada dasarnya untuk meningkatkan atau memperkuat energi (ginseng, astragalus, akar dang seng), menguatkan darah (dang qui, chuan xiong) dan menguatkan ginjal (tanduk rusa, morinda officinalis How, batang dan akar benalu, serta cistanche salsa atau bila di China disebut roucongrong).
Ramuan herbal menjadi satu-satunya sarana karena latihan fisik seperti tai chi bahkan kungfu tidak selalu dilakukan para kaisar meski ada juga kaisar-kaisar yang menggunakan latihan fisik ini demi memperkuat stamina di ranjang. Tai chi misalnya bermanfaat untuk memperkuat pinggang.
Selain itu, resep-resep pendongkrak ini pastinya berbeda antara tabib dari kaisar yang satu dan tabib-tabib dari kaisar sebelum atau sesudahnya.
Resep-resep ini penting bagi para kaisar karena mereka setiap hari sibuk dengan berbagai urusan kenegaraan, entah itu rapat, bertemu dengan orang, atau tanda tangan ini-itu. Jadi, para kaisar perlu pendongkrak agar staminanya tetap jreng.
Sementara itu, yang mesti didatangi kaisar adalah selir-selir yang jumlahnya puluhan. Jadi, dengan jadwal yang ketat, kaisar harus mengikuti berbagai protokoler yang dibuat, mulai dari minum resep yang disajikan, sampai hari dan siapa yang harus didatangi.
Sejak siang, para selir yang sudah tahu bakal dikunjungi kaisar di peraduannya mesti menyiapkan diri. Pijat, mandi, dan dandan yang cantik adalah bagian dari protokol yang harus dijalani para selir yang sudah saatnya melayani kaisar.
Bagi kaisar, prosedur tak sebegitu rumit. Sang raja cukup mandi dan diberi ramuan obat sore harinya sebelum membuat para selir ini terjungkir balik di ranjang pada malam harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar