Selama ini masyarakat mengenal varises yang terjadi di betis atau paha seseorang. Tapi ternyata varises juga bisa terjadi di vagina seorang perempuan dan hal ini umumnya belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Jenis varises pada vagina ini sering disebut sebagai varises vulva. Kondisi ini umumnya terjadi pada perempuan yang sedang hamil, tapi bisa juga muncul pada perempuan yang tidak hamil.
Seperti dikutip dari Livestrong, Jumat 924/12/2010) varises pada vagina tidak seperti varises pada kaki, karena varises ini menyebabkan gatal-gatal, perubahan pigmentasi (warna pigmen kulit) serta menyebabkan beberapa perubahan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah rasa sakit di vulva serta sensasi prolaps (perasaan seperti ada sesuatu di dalam yang akan jatuh).
Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan hamil karena selama kehamilan berat badan meningkat sehingga memberikan tekanan pada pembuluh darah vena di daerah vagina.
Selain itu meningkatnya hormon selama kehamilan akan membuat dinding pembuluh darah melemah yang menyebabkan terjadinya pembesaran. Biasanya jika tedapat varises vagina selama hamil, maka akan muncul varises di kaki juga.
Selain akibat kondisi hamil, varises pada vagina ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan kortikosteroid serta adanya gangguan atau kelainan pada pembuluh darah yang membuatnya menjadi lemah sehingga varises mudah muncul.
Jika ibu hamil mengalami varises vagina, maka akan menyulitkan si ibu untuk bisa melahirkan secara normal serta memiliki risiko mengalami perdarahan. Hal ini terkadang membuat ibu hamil melahirkan secara operasi caesar.
Varises cenderung terjadi secara turun temurun, jika ibu atau nenek mendapatkan varises maka bisa jadi si anak juga memiliki varises. Namun umumnya varises pada vagina bisa dicegah dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan serat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar