Hasrat petualangan cinta, picu wanita selingkuh (Foto: Corbis
PERSELINGKUHAN sering kali dipicu dari kedekatan yang terlampau jauh. Permainan emosi dan sentuhan fisik menjadi ajang kedekatan di antara dua insan membuahkan perasaan saling membutuhkan.
Tak heran, bila perselingkuhan kini semakin merebak dalam kehidupan rumah tangga. Bahkan, sejumlah orang yang tidak berselingkuh pun, sempat terbesit pikiran untuk melakukannya.
Hal ini bukan tanpa bukti. Penelitian di Amerika Serikat, seorang pria yang sudah menikah atau pria yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, berpeluang melakukan perselingkuhan selama hubungan mereka masih berlangsung. Sebanyak 21 persen, atau 1 dari 4 orang terlibat dalam perselingkuhan tersebut. Pernyataan ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilansir Shine.
Penelitian tersebut turut melaporkan, bahwa kemungkinan orang dewasa di Amerika Serikat yang belum punya affair selama hubungan mereka berlangsung, hanya 1 dari 3 orang. Uniknya, dalam penelitian lain, ditemukan fakta bahwa wanita tak kalah memiliki kecenderungan untuk selingkuh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology (PDF) pada Mei 2009 menyatakan, wanita lebih mungkin melakukan perselingkuhan. Wanita melakukan hubungan dengan partner yang bukan pasangan tetapnya karena dipicu oleh hasrat petualangan cinta yang dia rasakan. Bahkan, wanita single lebih suka mengejar pria yang sudah terikat dalam sebuah hubungan.
Para peneliti di dalam studi ini mendengar keluhan para wanita, mengapa mereka lebih suka mengejar pria yang sudah terikat dalam sebuah hubungan.
"Semua pria baik telah diambil," tutur para wanita tersebut.
Studi ini memang tidak bisa dijadikan tolak ukura secara umum pada semua wanita. Kendati begitu, studi ini menyimpulkan bahwa wanita lajang cenderung mengejar pria yang telah terikat oleh wanita lainnya. Entah itu kekasih wanita lain, tunangan wanita lain, ataupun suami wanita lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar