MEREKA sudah memiliki mobil-mobil mengkilap, memakai jam tangan mahal dan makan di restoran-restoran elit. Kini kalangan pengusaha kaya China menemukan cara baru untuk memamerkan kekayaan mereka -- boat-boat mewah.
“Mereka ingin pergi keluar rumah di samudera dan bersenang-senang -- serta membawa para klien VIP untuk memancing dan merundingkan berbagap persetujuan,” ungkap Zheng Weihang, sekretaris jenderal China Cruise and Yacht Industry Association.
Dengan jumlah miliarder terbanyak kedua di dunia setelah AS, menurut majalah Forbes, China kini memikat para pengembang marina asing yang antusias dan pembuat boat datang ke pantai-pantainya untuk menyadap pasarnya yang tumbuh pesat.
China saat ini memiliki sekira 1.000 perahu motor dan kapal pesiar mewah yang sandar di seantero negara tadi, dan jumlahnya diyakini akan meningkat jadi lebih 10.000 unit dalam lima tahun ke depan, ujar Zheng.
Di bentangan tanah reklamasi dekat kota pelabuhan Tianjin, China Utara, pengembang Rainbow Land Holdings yang berkedudukan di Hong Kong kini membangun apa yang diklaimnya akan jadi klub kapal pesiar dan marina terbesar di China dengan 750 tempat tambatan.
Pertumbuhan
Desain futuristik itu termasuk sebuah hotel berkapasitas 655 kamar dan menggarisbawahi pertumbuhan sesuai perkiraan di pasar yang kini muncul. “Kadangkala ada kesan bahwa jika anda membangunnya, mereka akan datang,” ujar David Brightling, general manager pembangunan itu. “Saya pikir kami akan jadi destinasi pada akhir pekan bagi banyak orang di Beijing -- ini suatu cara memperkenalkan mereka pada gaya hidup tersebut.”
Perahu-perahu bermotor merupakan kapal paling populer di antara kalangan orang kaya raya China terutama karena kapal demikian lebih mudah ditangani daripada kapal layar, dan lebih 80 persen diimpor dari Eropa dan AS.
Pembuat kapal mewah Italia Azimut memasuki pasar China lima tahun lalu. Pada waktu itu, perusahaan tersebut menjual 30 unit kapal beragam ukuran dari 40 hingga 120 kaki dan berharga sekira 100 juta yuan (150 juta dolar), ujar perwakilan bagian penjualan Tim Bai yang berbasis di Shanghai. “China memiliki populasi besar dan memiliki banyak miliarder -- ada suatu pasar sangat besar untuk dieksplorasi,” ujar Bai.
Potensi
Rasa optimis Bai diamini Janet Chen, pemimpin redaksi majalah China Boating, yang berkeyakinan industri itu punya “potensi sangat besar”. Chen memperkirakan jumlah marina dan tempat tambatan kapal di Chidna akan naik hampir dua kali lipat dalam lima tahun ke depan jadi masing-masing 60 dan 5.000, sehingga akan mewujudkan suatu “masa depan yang cerah”.
“Kalangan jutawan China menyukai barang baru dan gaya hidup baru dan mereka senang berkompetisi tentang ukuran kapal,” papar Chen. Ketika perusahaan-perusahaan China kini mulai membuat kapal-kapal mewah, kegemaran di antara konsumen kaya masih mengincar merek-merek buatan luar negeri yang memiliki gengsi sosial lebih besar.
“Bila anda menginginkan produk level tinggi dan kualitas tinggi untuk saat ini anda masih memilih merek mewah buatan asing,” ujar Delphine Lignieres, direktur China Rendez-Vous, yang menyelenggarakan eksibisi gaya hidup mewah tahunan di Pulau Hainan, China selatan.
Dalam September lalu, Lignieres membawa sekelompok 25 pembuat kapal China, pembuat marina dan calon pemilik kapal ke Cannes Boat Show di Prancis selatan untuk membantu mereka menemukan “gaya hidup tentang boat.”
Hasrat
“Membawa mereka ke sini akan memberi mereka hasrat lebih besar untuk membeli sebuah boat di China nantinya,” papar Lignieres kepada AFP. “Mereka pada umumnya adalah pengusaha di sektor real estate atau keuangan yang mencari suatu lifestyle.
Setelah 30 tahun pertumbuhan ekonomi pesat di China, orang makin banyak saja mampu membeli produk-produk mewah dan negara itu kini diramalkan akan menjadi pembeli utama barang-barang mewah di dunia pada 2015, ungkap Price Water house Coopers.
Penjualan barang-barang mewah di daratan China mencapai omset sekira 8,6 miliar dolar dalam 2008, menurut perusahaan konsultansi Bain and Company. Bila pembelian oleh orang-orang China di luar negeri ikuti diperhitungkan maka pasar tersebut bernilai 20 miliar dolar.
Akan tetapi semakin populernya boat kini lebih dari sekadar tanda tumbuhnya kekayaan di China -- hal itu mencerminkan suatu pergeseran budaya tentang cara orang bersenang-senang, ujar Ryan Swift, pemimpin redaksi majalah Asia-Pacific Boating.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar