Banyak ilmuwan masih belum menemukan bakan bakar untuk pulang pergi ke Mars secara baik. Dalam arti berangkat selamat tapi pulang tanpa kehabisan bahan bakar. Jangan khawatir, dalam percobaan bulan ini, ilmuwan roket asal Inggris telah berhasil memecahkan masalah itu.
Karbon dioksida itu adalah kuncinya. Pasalnya penelitian dari para ilmuwan, Mars yang dijuluki si planet merah ini hampir sekitar 95 persen atmosfirnya berbahan karbon dioksida.
Bagi ilmuwan asal Inggris ini, Ray Wilkinson yang juga dosen di Universitas Herfordshire, karbon dioksida adalah sumber bahan bakar masa depan. “Kita akan siap meluncur ke Mars dengan membakar karbon dioksida!” ujar Wilinson usai membakar karbon dioksida hasil percobaannya pada akhir pekan ini.
Menurut apa yang dicobakan oleh Wilkinson di laboratoriumnya itu adalah karbon dioksida bisa digunakan sebagai bahan bakar motor roket. "Apa yang kami teliti adalah jika kita dapat membakar sesuatu dengan karbon dioksida, agar ia dapat diubah kembali ke dalam bentuk karbon. Energi dapat diambil selama proses, dan itulah dimana saat karbon negatif sedikit keluar,” kata Wilkinson menjelaskan.
Apa yang ia gunakan saat ini adalah sebuah motor roket hibrida di mana sebuah bahan bakar padat dibakar dengan karbon dioksida. Umumnya bahan bakar yang sekarang digunakan dalam model pesawat angkasa luar saat ini adalah nitrogen oksida.
Dalam percobaan motor roketnya ini ia berhasil membakar dengan bubuk aluminium, melepaskan oksigen dari karbon dioksida, dan mendapatkan karbon lagi dari hasil pembakaran itu. Prosesnya di laboratorium diakui telah berhasil. Tapi sampai seberapa jauh akan dipraktekkan dalam peluncuran roket sesungguhnya, Wilinson masih perlu melakukan banyak ulangan terhadap percobaannya.
“Membakar karbon dioksida dengan bubuk aluminium bekerja baik dalam laboratorium, tetapi sulit diterapkan saat peluncuran roket. Jadi, diperlukan suatu teknik baru,” kata dia.
Tapi Wilkinson menjelaskan bahwa keyakinan menggunaan karbon dioksida sebagai bahan bakar ini adalah terobosan baru dan bisa menjadi pengharapan manusia terbang ke Mars. Untuk itulah penggunaan karbon dioksida sebagai bahan bakar roket ke angkasa luar diperlukan. Menurutnya dengan mengandalkan karbon dioksida, maka kebutuhan bahan bakar selama ke Mars dan untuk sampai lagi menuju perjalanan ke Bumi bisa mencukupi
Karbon dioksida itu adalah kuncinya. Pasalnya penelitian dari para ilmuwan, Mars yang dijuluki si planet merah ini hampir sekitar 95 persen atmosfirnya berbahan karbon dioksida.
Bagi ilmuwan asal Inggris ini, Ray Wilkinson yang juga dosen di Universitas Herfordshire, karbon dioksida adalah sumber bahan bakar masa depan. “Kita akan siap meluncur ke Mars dengan membakar karbon dioksida!” ujar Wilinson usai membakar karbon dioksida hasil percobaannya pada akhir pekan ini.
Menurut apa yang dicobakan oleh Wilkinson di laboratoriumnya itu adalah karbon dioksida bisa digunakan sebagai bahan bakar motor roket. "Apa yang kami teliti adalah jika kita dapat membakar sesuatu dengan karbon dioksida, agar ia dapat diubah kembali ke dalam bentuk karbon. Energi dapat diambil selama proses, dan itulah dimana saat karbon negatif sedikit keluar,” kata Wilkinson menjelaskan.
Apa yang ia gunakan saat ini adalah sebuah motor roket hibrida di mana sebuah bahan bakar padat dibakar dengan karbon dioksida. Umumnya bahan bakar yang sekarang digunakan dalam model pesawat angkasa luar saat ini adalah nitrogen oksida.
Dalam percobaan motor roketnya ini ia berhasil membakar dengan bubuk aluminium, melepaskan oksigen dari karbon dioksida, dan mendapatkan karbon lagi dari hasil pembakaran itu. Prosesnya di laboratorium diakui telah berhasil. Tapi sampai seberapa jauh akan dipraktekkan dalam peluncuran roket sesungguhnya, Wilinson masih perlu melakukan banyak ulangan terhadap percobaannya.
“Membakar karbon dioksida dengan bubuk aluminium bekerja baik dalam laboratorium, tetapi sulit diterapkan saat peluncuran roket. Jadi, diperlukan suatu teknik baru,” kata dia.
Tapi Wilkinson menjelaskan bahwa keyakinan menggunaan karbon dioksida sebagai bahan bakar ini adalah terobosan baru dan bisa menjadi pengharapan manusia terbang ke Mars. Untuk itulah penggunaan karbon dioksida sebagai bahan bakar roket ke angkasa luar diperlukan. Menurutnya dengan mengandalkan karbon dioksida, maka kebutuhan bahan bakar selama ke Mars dan untuk sampai lagi menuju perjalanan ke Bumi bisa mencukupi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar