Di ujung timur mentari bersinar/Seberkas harapan tanah Tuhan/Jangan biarkan dan jangan sia-siakan/Manisnya kehidupan// Ayo kawan langkahkan kaki/Tegar dan Yakinkan diri/Janji Tuhan kita wujudkan/Impian jadi kenyataan// ...
Dua bait pertama lirik lagu "Mentari Bersinar" ciptaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, sungguh menggetarkan, ketika alunan vokal yang dibawakan Dinda Wahyuni Efendi , siswi SMPN2 Samarinda, Kalimantan Timur, Naomi Rehulima Barus dari SMPN 252 Jakarta, DKI Jakarta, dan Endro asal Yogyakarta dengan suaranya yang khas bariton, membuat bulu roma berdiri.
Diiringi Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara, lagu SBY yang diaransemen Singgih Sanjaya itu membuat sebagian besar penonton yang memenuhi Gedung Sapta Pesona Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kamis (12/8) siang, matanya berkaca-kaca. Terharu dan membangkitkan semangat cinta tanah air. Lagu usai, penonton memberikan apresiasi dengan tepuk tangan paling meriah.
Paduan suara berkekuatan 127 orang dari 33 provinsi dengan pemilihan melalui audisi dan 63 orang pemain orkestra dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah menengah seni itu, kemudian diberi nama Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara 2010. Mereka tampil 16 Agustus di Gedung DPR RI dan 17 Agustus di Istana Merdeka, Jakarta, dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65.
Pemilihan anggota paduan suara dan pemain orchestra ini, tak kalah ketatnya dengan pemilihan anggota Paskibraka, yang akan mengibarkan bendera di Istana Merdeka 17 Agustus nanti, kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Tampil dua sesi di Gedung Sapta Pesona, Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara 2010 menampilkan antara lain lagu Indonesia Raya , Hari Merdeka , Tanah Tumpah Darahku , Syukur , termasuk Mentari Bersinar , dan medley lagu-lagu daerah. Dengan olahan aransemen yang rancak oleh Singgih Sanjaya, yang sekaligus bertindak sebagai konduktor, semua lagu-lagu yang dibawakan memberi sentuhan kalbu dan nuansa cinta tanah air.
Karakter Bangsa
Menbudpar Jero Wacik mengatakan, ternyata melalui seni budaya, khususnya musik dengan lagu-lagu bernuansa cinta tanah air, pendidikan karakter bangsa bisa kita bangun. Kita bangkitkan.
Lagu-lagu yang dibawakan Gita Bahana Nusantara 10, masuk, menyusup hingga ke sumsum tulang . Sadar dan tidak sadar, kita hanyut dalam bait-bait lagu yang maknanya begitu dalam. Menggetarkan. Membuat bulu roma kita bergidik, terharu, dan bersemangat, ungkapnya.
Jero Wacik menceritakan bagaimana proses Presiden SBY menciptakan lagu Mentari Bersinar tersebut. Lagu tersebut merupakan kesan Presiden SBY ketika berkunjung ke Merauke, tanah Papua yang indah dan kaya.
Karena tahu proses dan saking terkesannya Menbudpar dengan lagu Mentari Bersinar itu, usai berpidato minta orkestra mengiringi dia menyanyikan lagu tersebut. Ini pertama kali saya bernyanyi diiringi orkestra, ujarnya, bangga. Lantunan suara Jero Wacik, boleh juga.
http://oase.kompas.com/read/2010/08/...Menggetarkan-5
Dua bait pertama lirik lagu "Mentari Bersinar" ciptaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, sungguh menggetarkan, ketika alunan vokal yang dibawakan Dinda Wahyuni Efendi , siswi SMPN2 Samarinda, Kalimantan Timur, Naomi Rehulima Barus dari SMPN 252 Jakarta, DKI Jakarta, dan Endro asal Yogyakarta dengan suaranya yang khas bariton, membuat bulu roma berdiri.
Diiringi Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara, lagu SBY yang diaransemen Singgih Sanjaya itu membuat sebagian besar penonton yang memenuhi Gedung Sapta Pesona Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kamis (12/8) siang, matanya berkaca-kaca. Terharu dan membangkitkan semangat cinta tanah air. Lagu usai, penonton memberikan apresiasi dengan tepuk tangan paling meriah.
Paduan suara berkekuatan 127 orang dari 33 provinsi dengan pemilihan melalui audisi dan 63 orang pemain orkestra dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah menengah seni itu, kemudian diberi nama Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara 2010. Mereka tampil 16 Agustus di Gedung DPR RI dan 17 Agustus di Istana Merdeka, Jakarta, dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65.
Pemilihan anggota paduan suara dan pemain orchestra ini, tak kalah ketatnya dengan pemilihan anggota Paskibraka, yang akan mengibarkan bendera di Istana Merdeka 17 Agustus nanti, kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Tampil dua sesi di Gedung Sapta Pesona, Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara 2010 menampilkan antara lain lagu Indonesia Raya , Hari Merdeka , Tanah Tumpah Darahku , Syukur , termasuk Mentari Bersinar , dan medley lagu-lagu daerah. Dengan olahan aransemen yang rancak oleh Singgih Sanjaya, yang sekaligus bertindak sebagai konduktor, semua lagu-lagu yang dibawakan memberi sentuhan kalbu dan nuansa cinta tanah air.
Karakter Bangsa
Menbudpar Jero Wacik mengatakan, ternyata melalui seni budaya, khususnya musik dengan lagu-lagu bernuansa cinta tanah air, pendidikan karakter bangsa bisa kita bangun. Kita bangkitkan.
Lagu-lagu yang dibawakan Gita Bahana Nusantara 10, masuk, menyusup hingga ke sumsum tulang . Sadar dan tidak sadar, kita hanyut dalam bait-bait lagu yang maknanya begitu dalam. Menggetarkan. Membuat bulu roma kita bergidik, terharu, dan bersemangat, ungkapnya.
Jero Wacik menceritakan bagaimana proses Presiden SBY menciptakan lagu Mentari Bersinar tersebut. Lagu tersebut merupakan kesan Presiden SBY ketika berkunjung ke Merauke, tanah Papua yang indah dan kaya.
Karena tahu proses dan saking terkesannya Menbudpar dengan lagu Mentari Bersinar itu, usai berpidato minta orkestra mengiringi dia menyanyikan lagu tersebut. Ini pertama kali saya bernyanyi diiringi orkestra, ujarnya, bangga. Lantunan suara Jero Wacik, boleh juga.
http://oase.kompas.com/read/2010/08/...Menggetarkan-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar