Sejumlah petugas kepolisian mengangkat jenazah seorang anggota Brimob Sumut yang tewas ditembak perampok di Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, Rabu (18/8).
Seorang anggota Brimobdasu tewas dan dua petugas satuan pengaman (satpam) kritis ditembak komplotan penjahat bersenjata api (senpi) saat beraksi merampok Kios Bank CIMB Niaga Aksara Jalan Aksara Medan, Rabu (18/8) sekitar pukul 11.30WIB.
Anggota Brimobdasu Briptu Immanuel Simanjuntak tewas di tempat akibat diterjang dua peluru milik penjahat di bahagian dada, sedangkan M Fahmi (28) penduduk KH Ahmad Dahlan Tanjung Morawa dan Muhdiantoro (35) penduduk Letjen Jamin Ginting Padang Bulan Medan masing-masing ditembak satu peluru.
Jenazah Brigadir AM Simanjuntak kemudian dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, sedangkan kedua petugas satpam Muhdiantoro diboyong ke RS Pirngadi Medan dan M Fahmi menjalani perawatan di RS Permata Bunda Medan. Akibat kejadian itu pihak bank mengalami kerugian dengan kehilangan uang tunai diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar yang dilarikan penjahat menggunakan tiga karung goni.
Berdasarkan keterangan para saksi mata kejadian ketika ditemui Analisa di lokasi, para tersangka diperkirakan berjumlah 16 orang masing-masing memegang senpi laras pendek dan laras panjang.
Mereka tiba di lokasi mengenakan beragam sepeda motor kemudian berkumpul di depan salah satu apotek setelah itu berpencar. Berkisar 11 orang masuk ke dalam bank. Petugas Brimob dan satpam yang mencurigai kedatangan para tersangka mengenakan helm dan jaket memasuki area bank langsung menghampiri.
Begitu Briptu Immanuel bergerak menghampiri, salah seorang dari penjahat mengeluarkan senpi langsung menembak korban dua kali, tersangka lainnya juga langsung menembak Fahmi yang juga hendak menghampiri. Kedua korban jatuh ke lantai dengan tubuh bersimbah darah, seiring dengan teriakan panik para nasabah dan karyawan bank itu.
Bersamaan itu beberapa pelaku langsung naik ke lantai II Kios Bank CIMB Niaga dan mengacak-acak serta menggiring 20 karyawan dan karyawati bank menuju ke lantai I.
“Saya melihat tujuh orang naik ke lantai II dengan mengacak-acak ruangan kantor dan menggiring kami di dapur yang berada lantai I serta mengambil beberapa handphone,” ungkap Noni, karyawan bank tersebut.
Menurut Noni, saat mereka digiring, terdengar suara tembakan dua kali dari lantai I. “Saya sempat melihat anggota brimob dan seorang satpam bank tergeletak di lantai bersimbah darah. Kami semua tidak dapat berbuat apa-apa. Kami hanya mengikuti perintah para perampok ke arah dapur,” tukasnya.
Tiga pelaku lainnya juga naik ke lantai III bank menjemput Sales Officer Kios Bank Niaga Aksara Syahrul sambil meminta kunci brankas teller di lantai I. Syahrul mengaku para tersangka langsung menodongkan senpi kemudian menggiringnya turun ke lantai I sambil sesekali menunjangnya dari belakang.
Sedangkan saat itu di lantai I tampak Farah Yani bertugas sebagai teller tengah ditodong salah seorang tersangka dengan muka ditutup helm. “Saya ditodong penjahat bersenpi laras pendek di kepalanya yang meminta supaya dirinya membuka brankas,” tukas Farah kepada wartawan. Brankas akhirnya berhasil dibuka setelah para menjahat merampas kunci yang ada di tangan Syahrul, lalu menguras isinya.
Para penjahat menyuruh para petugas teller memindahkan uang yang ada di seluruh brankas ke goni yang telah disediakan. Setelah menguras seluruh uang, para penjahat dengan membopong goni berisi uang yang menurut SO Kios Bank CIMB Niaga Aksara Syahrul diperkirakan berkisar Rp300-400 juta. Kawanan penjahat juga melucuti senjata api dari jenazah Briptu Immanuel Simanjuntak yang telah menghembuskan nafas terakhir.
Sementara itu, salah seorang tersangka yang berjaga di luar juga menembak salah seorang petugas satpam lainnya Muhdiantoro saat itu baru pulang membeli makanan siang bersama petugas cleaning service bank Dede.
Korban saat itu terkejut melihat para tersangka berjaga di luar sambil menenteng senjata laras panjang hendak melarikan diri. Spontan tersangka menembak korban hingga menyebabkan darah berceceran di depan ruko di samping bank itu.
Berhasil menguras uang bank, para penjahat lalu melarikan diri secara berpencar berboncengan mengenakan delapan sepeda motor. Berselang beberapa menit kemudian, tiba di lokasi para personil Polsekta Percut Sei Tuan yang dipimpin Kapolsekta AKP Josua Tampubolon serta para anggota Sat Reskrim Polresta Medan yang dipimpin Kasat Reskrim Kompol Jukiman Situmorang.
Polisi langsung melakukan penyisiran di areal TKP hingga beberapa kawasan di sekitar lokasi. Bahkan Unit Jahtanras Polresta Medan yang dipimpin Kanit Iptu Parulian Samosir juga langsung melakukan pengejaran ke arah larinya para tersangka berdasarkan keterangan saksi mata di lapangan.
Sementara itu salah seorang warga sekitar Agus Timon (30) warga Jalan Aksara Medan mengatakan, peristiwa perampokan itu berlangsung cukup cepat. “Saya pikir itu tadinya bukan perampok yang berada di depan bank. Saya pikir itu polisi,” paparnya sembari mengutarakan dirinya melihat beberapa penjahat sambil menggendong senjata api laras panjang standby di luar bank.
Pelaku Terlatih dan Terorganisir
Kapoldasu Irjen Pol Drs Oegroseno SH kepada wartawan ketika ditemui dilokasi kejadian mengutarakan perampokan pada CIMB Bank Niaga dilakukan dengan menggunakan senjata api laras panjang itu sudah terlatih dan terorganisir.
Untuk itu pihaknya akan menambah kekuatan personil pada area perbankan dan meningkatkan sistem teknologi pengamanan security. Dari hasil olah TKP di lokasi, Tim Olah TKP Sat Reskrim Polresta Medan menemukan tiga butir selongsong berikut dua butir proyektil peluru. Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jukiman Situmorang yang juga mengutarakan pihaknya juga telah memeriksa dan mempelajari CCTV bank guna mengenali para pelaku.
“Kami juga telah memeriksa para saksi mata di mako Sat Reskrim di antaranya SO Kios CIMB Niaga Aksara Syahrul sekaligus pelapor, teller/kasir Farah Yani, Fifit, serta karyawan lainnya Zulfa Husna, Azizah dan lainnya,” tukas Kompol Jukiman Situmorang seraya menyatakan berdasarkan keterangan sementara, pihak bank mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar dilarikan para penjahat dengan menggunakan dua goni.
Kompol Jukiman juga tidak menampik pihaknya saat ini tengah mendalami kasus ini dengan mengaitkannya dengan para pelaku perampokan bersenjata api yang berhasil ditangkap polisi termasuk dua penjahat bersenpi ditangkap di SPBU Jalan AH Nasution beberapa waktu lalu.
Prihatin
Sementara itu, Walikota Medan Rahudman Harahap yang juga meninjau lokasi, mengutarakan keprihatinannya. Rahudman juga mengimbau masyarakat supaya selalu waspada. Dalam waktu dekat ini, Rahudman juga mengungkapkan, Pemko Medan akan mengundang seluruh pihak terkait termasuk pihak perbankan dan kepolisian untuk duduk bersama melakukan evaluasi sistem keamanan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Secara terpisah, Kasubid Dokliput Polda Sumut AKBP MP Nainggolan juga mengatakan, Kapolda Sumut sebelumnya juga telah mengundang pimpinan bank soal keamanan. Ketika itu, Kapolda mengimbau di setiap bank dipasang CCTV untuk pengamanan. Selain itu, khusus Satpam yang bertugas hendaknya berada di luar gedung. “Kapolda pernah menyatakan, Satpam harus di luar gedung. Bukan malah membuka pintu untuk nasabah,” jelasnya.
Tutup Sementara
Sementara itu dalam pengumuman resmi CIMB Niaga yang diterima Analisa via email, Rabu malam mengungkapkan, terkait dengan peristiwa perampokan itu, untuk sementara Bank CIMB Niaga cabang Aksara Medan ditutup kegiatan operasionalnya untuk umum sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
Pihak Kepolisian bersama-sama dengan Bank CIMB Niaga sedang mengusut kasus ini guna menemukan para pelaku perampokan. Pihak bank tersebut menghimbau kepada nasabah untuk tetap tenang dan melakukan transaksi perbankannya seperti biasa. Nasabah dapat mendatangi kantor cabang Bank CIMB Niaga lainnya di Medan dan sekitarnya. (yes/aru/hen/ht) - analisa
Seorang anggota Brimobdasu tewas dan dua petugas satuan pengaman (satpam) kritis ditembak komplotan penjahat bersenjata api (senpi) saat beraksi merampok Kios Bank CIMB Niaga Aksara Jalan Aksara Medan, Rabu (18/8) sekitar pukul 11.30WIB.
Anggota Brimobdasu Briptu Immanuel Simanjuntak tewas di tempat akibat diterjang dua peluru milik penjahat di bahagian dada, sedangkan M Fahmi (28) penduduk KH Ahmad Dahlan Tanjung Morawa dan Muhdiantoro (35) penduduk Letjen Jamin Ginting Padang Bulan Medan masing-masing ditembak satu peluru.
Jenazah Brigadir AM Simanjuntak kemudian dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, sedangkan kedua petugas satpam Muhdiantoro diboyong ke RS Pirngadi Medan dan M Fahmi menjalani perawatan di RS Permata Bunda Medan. Akibat kejadian itu pihak bank mengalami kerugian dengan kehilangan uang tunai diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar yang dilarikan penjahat menggunakan tiga karung goni.
Berdasarkan keterangan para saksi mata kejadian ketika ditemui Analisa di lokasi, para tersangka diperkirakan berjumlah 16 orang masing-masing memegang senpi laras pendek dan laras panjang.
Mereka tiba di lokasi mengenakan beragam sepeda motor kemudian berkumpul di depan salah satu apotek setelah itu berpencar. Berkisar 11 orang masuk ke dalam bank. Petugas Brimob dan satpam yang mencurigai kedatangan para tersangka mengenakan helm dan jaket memasuki area bank langsung menghampiri.
Begitu Briptu Immanuel bergerak menghampiri, salah seorang dari penjahat mengeluarkan senpi langsung menembak korban dua kali, tersangka lainnya juga langsung menembak Fahmi yang juga hendak menghampiri. Kedua korban jatuh ke lantai dengan tubuh bersimbah darah, seiring dengan teriakan panik para nasabah dan karyawan bank itu.
Bersamaan itu beberapa pelaku langsung naik ke lantai II Kios Bank CIMB Niaga dan mengacak-acak serta menggiring 20 karyawan dan karyawati bank menuju ke lantai I.
“Saya melihat tujuh orang naik ke lantai II dengan mengacak-acak ruangan kantor dan menggiring kami di dapur yang berada lantai I serta mengambil beberapa handphone,” ungkap Noni, karyawan bank tersebut.
Menurut Noni, saat mereka digiring, terdengar suara tembakan dua kali dari lantai I. “Saya sempat melihat anggota brimob dan seorang satpam bank tergeletak di lantai bersimbah darah. Kami semua tidak dapat berbuat apa-apa. Kami hanya mengikuti perintah para perampok ke arah dapur,” tukasnya.
Tiga pelaku lainnya juga naik ke lantai III bank menjemput Sales Officer Kios Bank Niaga Aksara Syahrul sambil meminta kunci brankas teller di lantai I. Syahrul mengaku para tersangka langsung menodongkan senpi kemudian menggiringnya turun ke lantai I sambil sesekali menunjangnya dari belakang.
Sedangkan saat itu di lantai I tampak Farah Yani bertugas sebagai teller tengah ditodong salah seorang tersangka dengan muka ditutup helm. “Saya ditodong penjahat bersenpi laras pendek di kepalanya yang meminta supaya dirinya membuka brankas,” tukas Farah kepada wartawan. Brankas akhirnya berhasil dibuka setelah para menjahat merampas kunci yang ada di tangan Syahrul, lalu menguras isinya.
Para penjahat menyuruh para petugas teller memindahkan uang yang ada di seluruh brankas ke goni yang telah disediakan. Setelah menguras seluruh uang, para penjahat dengan membopong goni berisi uang yang menurut SO Kios Bank CIMB Niaga Aksara Syahrul diperkirakan berkisar Rp300-400 juta. Kawanan penjahat juga melucuti senjata api dari jenazah Briptu Immanuel Simanjuntak yang telah menghembuskan nafas terakhir.
Sementara itu, salah seorang tersangka yang berjaga di luar juga menembak salah seorang petugas satpam lainnya Muhdiantoro saat itu baru pulang membeli makanan siang bersama petugas cleaning service bank Dede.
Korban saat itu terkejut melihat para tersangka berjaga di luar sambil menenteng senjata laras panjang hendak melarikan diri. Spontan tersangka menembak korban hingga menyebabkan darah berceceran di depan ruko di samping bank itu.
Berhasil menguras uang bank, para penjahat lalu melarikan diri secara berpencar berboncengan mengenakan delapan sepeda motor. Berselang beberapa menit kemudian, tiba di lokasi para personil Polsekta Percut Sei Tuan yang dipimpin Kapolsekta AKP Josua Tampubolon serta para anggota Sat Reskrim Polresta Medan yang dipimpin Kasat Reskrim Kompol Jukiman Situmorang.
Polisi langsung melakukan penyisiran di areal TKP hingga beberapa kawasan di sekitar lokasi. Bahkan Unit Jahtanras Polresta Medan yang dipimpin Kanit Iptu Parulian Samosir juga langsung melakukan pengejaran ke arah larinya para tersangka berdasarkan keterangan saksi mata di lapangan.
Sementara itu salah seorang warga sekitar Agus Timon (30) warga Jalan Aksara Medan mengatakan, peristiwa perampokan itu berlangsung cukup cepat. “Saya pikir itu tadinya bukan perampok yang berada di depan bank. Saya pikir itu polisi,” paparnya sembari mengutarakan dirinya melihat beberapa penjahat sambil menggendong senjata api laras panjang standby di luar bank.
Pelaku Terlatih dan Terorganisir
Kapoldasu Irjen Pol Drs Oegroseno SH kepada wartawan ketika ditemui dilokasi kejadian mengutarakan perampokan pada CIMB Bank Niaga dilakukan dengan menggunakan senjata api laras panjang itu sudah terlatih dan terorganisir.
Untuk itu pihaknya akan menambah kekuatan personil pada area perbankan dan meningkatkan sistem teknologi pengamanan security. Dari hasil olah TKP di lokasi, Tim Olah TKP Sat Reskrim Polresta Medan menemukan tiga butir selongsong berikut dua butir proyektil peluru. Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jukiman Situmorang yang juga mengutarakan pihaknya juga telah memeriksa dan mempelajari CCTV bank guna mengenali para pelaku.
“Kami juga telah memeriksa para saksi mata di mako Sat Reskrim di antaranya SO Kios CIMB Niaga Aksara Syahrul sekaligus pelapor, teller/kasir Farah Yani, Fifit, serta karyawan lainnya Zulfa Husna, Azizah dan lainnya,” tukas Kompol Jukiman Situmorang seraya menyatakan berdasarkan keterangan sementara, pihak bank mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar dilarikan para penjahat dengan menggunakan dua goni.
Kompol Jukiman juga tidak menampik pihaknya saat ini tengah mendalami kasus ini dengan mengaitkannya dengan para pelaku perampokan bersenjata api yang berhasil ditangkap polisi termasuk dua penjahat bersenpi ditangkap di SPBU Jalan AH Nasution beberapa waktu lalu.
Prihatin
Sementara itu, Walikota Medan Rahudman Harahap yang juga meninjau lokasi, mengutarakan keprihatinannya. Rahudman juga mengimbau masyarakat supaya selalu waspada. Dalam waktu dekat ini, Rahudman juga mengungkapkan, Pemko Medan akan mengundang seluruh pihak terkait termasuk pihak perbankan dan kepolisian untuk duduk bersama melakukan evaluasi sistem keamanan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Secara terpisah, Kasubid Dokliput Polda Sumut AKBP MP Nainggolan juga mengatakan, Kapolda Sumut sebelumnya juga telah mengundang pimpinan bank soal keamanan. Ketika itu, Kapolda mengimbau di setiap bank dipasang CCTV untuk pengamanan. Selain itu, khusus Satpam yang bertugas hendaknya berada di luar gedung. “Kapolda pernah menyatakan, Satpam harus di luar gedung. Bukan malah membuka pintu untuk nasabah,” jelasnya.
Tutup Sementara
Sementara itu dalam pengumuman resmi CIMB Niaga yang diterima Analisa via email, Rabu malam mengungkapkan, terkait dengan peristiwa perampokan itu, untuk sementara Bank CIMB Niaga cabang Aksara Medan ditutup kegiatan operasionalnya untuk umum sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
Pihak Kepolisian bersama-sama dengan Bank CIMB Niaga sedang mengusut kasus ini guna menemukan para pelaku perampokan. Pihak bank tersebut menghimbau kepada nasabah untuk tetap tenang dan melakukan transaksi perbankannya seperti biasa. Nasabah dapat mendatangi kantor cabang Bank CIMB Niaga lainnya di Medan dan sekitarnya. (yes/aru/hen/ht) - analisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar