Untuk apa?
Agaknya mitos ukuran penis tetap beredar, bahkan ada dokter yang mengaku mempunyai cara memperbesar ukuran penis. Padahal, ada tiga pertanyaan yang perlu dicermati mengenai ukuran penis.
Pertama, ukuran penis yang telah berkembang normal sesungguhnya merupakan ukuran yang normal.
Agaknya mitos ukuran penis tetap beredar, bahkan ada dokter yang mengaku mempunyai cara memperbesar ukuran penis. Padahal, ada tiga pertanyaan yang perlu dicermati mengenai ukuran penis.
Pertama, ukuran penis yang telah berkembang normal sesungguhnya merupakan ukuran yang normal.
Kedua, ukuran penis tidak berkaitan dengan fungsi ereksi dan kemampuan mengontrol ejakulasi. Kedua fungsi inilah yang penting bagi pria dalam konteks hubungan seksual yang memuaskan.
Ketiga, ukuran penis tidak berkaitan dengan kemampuan merasakan dan memberikan kepuasan seksual kepada pasangan. Jadi, sesungguhnya tidak ada alasan ilmiah berkaitan dengan fungsi seksual untuk menambah ukuran penis.
Kalaupun itu dilakukan, apa yang dimaksud dengan menambah ukuran penis? Menambah panjang, menambah besar, atau apa? Pertanyaan ini mutlak perlu diajukan, mengingat penis pada dasarnya terdiri atas ruang-ruang pembuluh darah. Sebagian kecil adalah kulit dan jaringan ikat.
Karena sebagian besar terdiri dari ruang-ruang pembuluh darah itulah, tidaklah rasional jika ukuran penis ditambah. Apakah ruang pembuluh darah itu yang akan ditambah ukurannya karena merupakan bagian terbersar dalam penis? Jawabannya tidak mungkin.
Karena itulah, yang selama ini dilakukan oleh pemasang iklan untuk menambah ukuran penis adalah dengan menyuntikkan bahan ke bagian bawah kulit penis. Bahan yang disuntikkan dapat berupa silikon cair atau kolagen.
Akibatnya sungguh mengerikan. Batang penis menjadi besar, berbenjol, tidak normal, tetapi bagian kepala penis tetap kecil sehingga terkesan aneh dan mengganggu. Sebagian orang mengalami gangguan ereksi, bahkan ada yang meninggal.
Saya cukup banyak menerima korban, para pria yang menerima suntikan silikon pada penisnya. Memang sungguh mengerikan perubahan bentuk penis yang menjadi tidak normal itu.
Beberapa waktu terakhir ini, beberapa pemasang iklan itu menyatakan menggunakan "minyak orang-orang" untuk disuntikkan. Namun, melihat reaksi yang terjadi, saya percaya mereka tetap menggunakan silikon cair atau kolagen.
Pernah juga cara operasi coba dilakukan untuk menambah ukuran penis. Caranya dengan menyisipkan tulang rawan untuk menambah ukuran panjang. Terbukti, cara itu tidak diminati. Mungkin karena tujuan menambah ukuran penis tidak jelas.
Kini pengobatan dengan sel punca dari sel lemak sedang dikembangkan. Proses itu pun dimanfaatkan untuk memperbesar ukuran penis. Namun, kalaupun kelak digunakan, hal itu tidak akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Masalahnya kembali pada struktur penis yang sebagian besar terdiri dari ruang-ruang pembuluh darah. Penis pun bukan otot yang dapat diperbesar dengan latihan beban. Namun, masalah utamanya adalah untuk apa menambah ukuran penis?
oleh Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And/KOMPAS.COM
Ketiga, ukuran penis tidak berkaitan dengan kemampuan merasakan dan memberikan kepuasan seksual kepada pasangan. Jadi, sesungguhnya tidak ada alasan ilmiah berkaitan dengan fungsi seksual untuk menambah ukuran penis.
Kalaupun itu dilakukan, apa yang dimaksud dengan menambah ukuran penis? Menambah panjang, menambah besar, atau apa? Pertanyaan ini mutlak perlu diajukan, mengingat penis pada dasarnya terdiri atas ruang-ruang pembuluh darah. Sebagian kecil adalah kulit dan jaringan ikat.
Karena sebagian besar terdiri dari ruang-ruang pembuluh darah itulah, tidaklah rasional jika ukuran penis ditambah. Apakah ruang pembuluh darah itu yang akan ditambah ukurannya karena merupakan bagian terbersar dalam penis? Jawabannya tidak mungkin.
Karena itulah, yang selama ini dilakukan oleh pemasang iklan untuk menambah ukuran penis adalah dengan menyuntikkan bahan ke bagian bawah kulit penis. Bahan yang disuntikkan dapat berupa silikon cair atau kolagen.
Akibatnya sungguh mengerikan. Batang penis menjadi besar, berbenjol, tidak normal, tetapi bagian kepala penis tetap kecil sehingga terkesan aneh dan mengganggu. Sebagian orang mengalami gangguan ereksi, bahkan ada yang meninggal.
Saya cukup banyak menerima korban, para pria yang menerima suntikan silikon pada penisnya. Memang sungguh mengerikan perubahan bentuk penis yang menjadi tidak normal itu.
Beberapa waktu terakhir ini, beberapa pemasang iklan itu menyatakan menggunakan "minyak orang-orang" untuk disuntikkan. Namun, melihat reaksi yang terjadi, saya percaya mereka tetap menggunakan silikon cair atau kolagen.
Pernah juga cara operasi coba dilakukan untuk menambah ukuran penis. Caranya dengan menyisipkan tulang rawan untuk menambah ukuran panjang. Terbukti, cara itu tidak diminati. Mungkin karena tujuan menambah ukuran penis tidak jelas.
Kini pengobatan dengan sel punca dari sel lemak sedang dikembangkan. Proses itu pun dimanfaatkan untuk memperbesar ukuran penis. Namun, kalaupun kelak digunakan, hal itu tidak akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Masalahnya kembali pada struktur penis yang sebagian besar terdiri dari ruang-ruang pembuluh darah. Penis pun bukan otot yang dapat diperbesar dengan latihan beban. Namun, masalah utamanya adalah untuk apa menambah ukuran penis?
oleh Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And/KOMPAS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar