Anna Chapman, mata-mata Rusia paling muda dan paling glamor di antara 10 mata-mata yang berusaha memasuki lingkaran pengambil keputusan di AS, diciduk FBI setelah dia menelepon ayahnya dengan gelisah. Kepada ayahnya yang berada di Moskow, Anna mengungkapkan kecemasannya bahwa penyamarannya telah terungkap.
Telepon Anna itu mendorong aparat hukum AS untuk mengakhiri berbulan-bulan pengintaian rahasia mereka pada 27 Juni dengan menangkap 10 mata-mata dan menjadikan sebagai kasus spionase internasional terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin. Demikian dilansir media Inggris, The Guardian,
Telepon Anna itu mendorong aparat hukum AS untuk mengakhiri berbulan-bulan pengintaian rahasia mereka pada 27 Juni dengan menangkap 10 mata-mata dan menjadikan sebagai kasus spionase internasional terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin. Demikian dilansir media Inggris, The Guardian,
Anna, mantan pegawai Bank Barclays yang memegang kewarganegaraan Inggris, dicurigai terlibat spionase ketika seorang agen FBI berperan sebagai petugas konsuler Rusia bernama 'Roman' yang memanggil Anna melakukan pertemuan pada 26 Juni di New York. 'Roman' memberinya paspor palsu dan menyuruhnya untuk menyampaikannya kepada mata-mata yang lain.
Rupanya Anna tidak yakin dengan aksi penyamaran agen FBI itu, sehingga setelah pertemuan, dia pergi ke toko ponsel Verizon dan membeli ponsel Motorola. Pengacaranya, Robert Baum, mengungkapkan, Anna kemudian menelepon ayahnya, seorang pejabat intelijen di Moskow. Ayahnya menyarankan Anna agar menyerahkan paspornya ke polisi, saran yang dituruti Anna. Tak lama setelah menyerahkan paspornya ke pos polisi, FBI menangkap perempuan 28 tahun itu.
Bersamaan dengan itu, Richard Murphy yang bernama asli Vladimir Guryev dan menetap di New Jersey (dia menikahi sesama mata-mata, Lydia Guryev, dan memiliki dua anak), hendak terbang ke Rusia untuk sebuah pertemuan. FBI buru-buru bergerak karena khawatir bila dia lolos, maka AS takkan pernah mendapatkan mata-mata itu.
Saat ini Anna dan kolega-koleganya yang ditangkap telah berada di Rusia setelah terjadi barter tahanan mata-mata AS-Rusia akhir pekan lalu.
Source : http://www.detiknews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar