Mitos Keliru Tentang Seks - Loverlem blog

Post Top Ad

loading...

27 November 2015

Mitos Keliru Tentang Seks


Banyak mitos bereder di sekeliling kita tentang seks. Beberapa di antaranya benar, tapi banyak juga yang tidak berdasar. Salah satunya adalah meneropong besar-kecilnya ukuran alat vital pria dari kaki, tangan atau hidungnya. 

Yang menarik, hubungan antara kaki besar dan penis besar memiliki beberapa akar dalam ilmu pengetahuan. Sebuah gen yang disebut gen Hox memainkan peran dalam pengembangan jari kaki dan tangan, serta penis dan klitoris. Jika gen yang sama mengontrol pertumbuhan jari kaki, jari, dan penis, maka mungkin itu membuat mereka semua tumbuh besar. Begitu juga sebaliknya. 

Namun, tidak ada bukti bahwa pria dengan kaki besar memiliki penis yang besar juga. Sebuah studi dari 63 pria di Kanada menemukan hubungan yang lemah antara panjang penis dengan ukuran sepatu, juga korelasi antara panjang penis dan tinggi seseorang.

Berikut tujuh mitos lainnya tentang seks yang keliru: 

Puncak pria pada usia 18 tahun, wanita 28 tahun

Kita kerap mendengarnya dan mengasumsikannya benar. Tapi apakah ada dasar ilmiah untuk ini?

Puncak tingkat testosteron pria memang pada usia sekitar 18 tahun, sedangkan puncak kadar estrogen perempuan di pertengahan usia 20-an.

Karena kadar hormon yang rendah dikaitkan dengan dorongan seksual yang rendah, maka bisa disimpulkan puncak gairah seksual pria dan wanita berada dalam usia yang berbeda. 

Namun akal sehat mengatakan kepada kita hasrat seksual berfluktuasi. Jika kita percaya frekuensi seks adalah yang paling penting, pria lajang berdasar sebuah penelitian paling mungkin untuk berhubungan seks empat kali atau lebih seminggu pada usia 30-an tahun dan usia 40-an tahun pada pria beristri. Sedang pada wanita, hasrat seksual mereka berada di puncak pada usia akhir 20-an tahun. 


Hubungan intim membantu menurunkan berat badan

Kedengarannya masuk akal ya? Tapi kecuali Anda melakukan hubungan seks lebih lama dan dengan lebih bersemangat daripada rata-rata orang, aktivitas seks tidak akan membuat Anda mendekati olah raga yang disarankan untuk menurunkan berat badan.

Seks dianggap hanya 'olah raga ringan', apalagi hubungan seksual rata-rata hanya berlangsung sekitar lima sampai 10 menit. Perkirakan sendiri berapa banyak kalori yang dibakar dalam waktu sependek itu. 


Pria berpikir tentang seks tiap tujuh detik

Anda mungkin percaya pria memikirkan seks setiap tujuh detik. Jika benar, maka laki-laki berpikir tentang seks lebih dari 6.000 kali sehari, atau berkejaran dengan setiap kali mereka mengambil napas.

Benarkah begitu? Data penelitian memang membenarkan pria memikirkan seks lebih banyak dari wanita. Sebuah studi komprehensif yang diterbitkan pada tahun 1994 melaporkan lebih dari separuh pria berpikir tentang seks setiap hari atau beberapa kali sehari, dibandingkan hanya 19 persen pada wanita.

Sebanyak 40 persen pria dilaporkan memikirkan seks beberapa kali dalam sebulan atau beberapa kali seminggu, dibandingkan 67 persen wanita. Hanya 4 persen pria mengatakan mereka berpikir tentang seks kurang dari sekali dalam sebulan, hal yang dialami 14 persen wanita. Jadi, benar, pria memikirkan seks lebih banyak dari wanita. Tapi kalau tiap tujuh detik mereka berpikir tentang seks, agak tak masuk akal. 

Tiram adalah 'obat kuat' mujarab

Selama ribuan tahun, manusia percaya bahwa beberapa jenis makanan atau minuman menyebabkan peningkatan gairah seksual. Salah satunya adalah tiram. makanan laut ini menjadi afrodisiak favorit sejak mitologi Yunani menampilkan Aphrodite, dewi cinta, yang muncul dari cangkang tiram. Casanova dikabarkan makan 50 tiram setiap pagi untuk 'bahan bakar' hariannya meladeni para wanita yang memujanya.

Tapi tidak ada penelitian yang pernah menunjukkan tiram memiliki efek meningkatkan gairah seksual. Ilmuwan juga tak dapat menemukan makanan tertentu mampu mengubah pria atau wanita menjadi sangat bergairah setelah mengonsumsinya. 

Namun kandungan nutrisi tiram memang menguntungkan bagi kesehatan. Tiram mengandung banyak air, karbohidrat, dan mineral. Tiram juga mengandung banyak zinc, yang diperlukan untuk kesehatan sperma. 

Cokelat bagus untuk kejantanan

Cokelat memiliki segudang manfaat. Cokelat berisi banyak senyawa yang disebut flavonoid, dan flavonoid pada umumnya memiliki sifat antioksidan, yang baik untuk tubuh.

Beberapa studi telah mengaitkan manfaat cokelat untuk menurunkan tekanan darah dan fungsi yang lebih baik dari pembuluh darah. Cokelat meningkatkan nitric oxide dalam aliran darah, yang membantu melebarkan pembuluh darah, hal dibutuhkan seorang pria saat ereksi.

Cokelat juga merangsang pelepasan kecil phenylethylamine dan serotonin, bahan kimia alami yang meningkatkan suasana hati kita. Dan orang-orang yang berada dalam suasana hati yang lebih baik lebih mungkin melakukan hubungan intim secara berkualitas.


Seks buruk bagi penderita sakit jantung

Banyak cerita 'horor' tentang orang yang meninggal karena serangan jantung di tengah-tengah aktivitas bercinta dengan pasangannya. Mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung mungkin sangat takut bahwa seks terlalu banyak tak bagus untuk jantungnya. 

Framingham Heart Study memberitahu kita bahwa jika Anda adalah orang yang tidak memiliki diabetes dan tidak merokok, kecil kemungkinan meninggal saat berhubungan intim. Perbandingannya, tulis penelitian itu, satu berbanding satu juta. 

Sedang orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung perlu latihan untuk kembali melanjutkan aktivitas normal, termasuk berhubungan seks Kekuatan fisik saat berhubungan intim mirip dengan berjalan dua kali naik turun tangga. Untuk jelasnya, sama dengan saat Anda melakukan tes treadmill. Tenaga yang dikeluarkan selama tes itu sama dengan tenaga yang digunakan selama berhubungan intim hingga mencapai orgasme.

Sebaiknya tak melakukan hubungan seks sebelum pertandingan

Banyak atlet diberitahu bahwa mereka dilarang melakukan hubungan intim pada malam sebelum pertandingan besar. Hilangnya tenaga, kurang konsentrasi, atau tidak cukup testosteron sebagai 'bahan bakar' untuk bersikap agresif adalah hal yang ditakutkan jika larangan itu dilanggar. 

Faktanya, setelah berhubungan seks atlet justru beperforma lebih baik. Dalam sebuah penelitian, pria yang melakukan hubungan intim pada malam sebelum berlaga memiliki tingkat testosteron lebih tinggi daripada mereka yang tidak berhubungan seks.

Seks juga telah terbukti memiliki dampak pada kekuatan otot tungkai, kekuatan pegangan, dan fleksibilitas.TEMPO.CO, Jakarta - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

loading...