Dua kali, pemimpin sebuah sekte Kriten, Harold Camping meramalkan datangnya kiamat: pada 6 September 1994 dan 21 Mei 2011 adalah hari penghakiman -- saat itu sekitar 200 juta umat Kristen diangkat ke surga Bumi akan menjadi seperti neraka selama lima bulan --hingga 21 Oktober 2011 nanti, di mana kehidupan benar-benar berakhir. Dua-duanya gagal total.
Namun toh, pria paro baya ini tak kapok juga. Dalam situs radio ceramahnya, Family Radio Network, ia tetap bersikukuh pada pendapatnya bahwa kehidupan akan berakhir 21 Oktober 2011. Meski prediksinya Bumi menjadi ladang bencana Mei lalu tak terbukti. "Apa yang terjadi pada 21 Mei lalu? Tuhan tidak membuat Bumi berguncang, tapi mengejutkan manusia dengan 'ketakutan'," kata dia, berdalih.
Lalu, mengapa tak ada manusia yang diangkat ke Surga saat itu? Kata Camping, itu karena Tuhan tak lagi menyelamatkan jiwa manusia.
Camping yang menderita stoke Juni lalu kini berbaring di rumah dalam rangka pemulihan. Dalam pesan yang disiarkan di radionya, ia mengatakan, "kiamat akan datang dengan tenang."
Polah Camping dianalisa oleh profesor religi dari Concordia University, Lorenzo DiTommaso. Kata dia, adalah biasa bagi para peramal kiamat yang gagal, untuk tidak mengakui kekeliruannya. Mereka bersikukuh pradiksinya benar, hanya penafsirannya yang keliru.
Kasus serupa juga terjadi pada William Miller yang meramalkan dunia akan berakhir 22 Oktober 1844, berdasarkan apa yang diyakini sebagai petunjuk kiamat di Kitab Daniel.
Di hari itu, ribuan orang yang percaya terlanjur menyerahkan apapun yang mereka miliki. Mereka terkejut ketika hari itu, tak ada apapun yang terjadi. Kiamat tak datang. Namun mereka menyimpulkan, di hari itu, kiamat telah digeser ke waktu yang lain. (sumber:LiveScience)• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar