Hubungan seks bagi pasutri sangat penting utnuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Jika ini tidak diperhatikan, lampu kuning bagi pasangan suami istri kala mengarungi bahtera rumah tangga. Jika berhubungan seks terlalu sering atau terlalu jarang, tentunya bisa mengganggu sektor kehidupan lainnya.Misalnya kondisi tubuh yang sering loyo atau uring-uringan.
Jadi, berapa kalikah idealnya pasutri berhubungan seks?
Kendati tak ada pola baku, suami-istri dianjurkan berintim-intiman secara teratur 1-4 kali seminggu. Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita. Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan, bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi.
Sedangkan pada wanita, justru memperbesar kemungkinan merasakan kenikmatan seksual lebih lama. Soalnya, kondisi fisiologisnya memungkinkan kaum hawa merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu. Dengan begitu, bukankah kenikmatan yang dirasakannya akan berganda bila sebelum habis masanya, ia kembali memperoleh kenikmatan baru? Jadi, para istri tak perlu khawatir dirinya bakal kebal alias tak bisa merasakan orgasme atau kenikmatan seksual lagi.
Bahkan, pola 1-4 kali seminggu ini malah memberi keuntungan lain berupa kesempatan "beristirahat sejenak" pada organ-organ tubuh wanita maupun pria, bila memang diperlukan demikian. Meski pada dasarnya, seberapa sering pun kita melakukan hubungan seksual, bila dilakukan dalam batas-batas wajar, takkan merusak senjata pamungkas kedua belah pihak.
Sebab, baik alat kelamin pria maupun wanita diciptakan begitu rupa untuk beradaptasi terhadap kondisi apa saja. Artinya, penis bisa beradaptasi dengan semua ukuran vagina, begitu pula sebaliknya. Belum lagi cairan pelumas yang akan keluar dengan sendirinya untuk menghindari perlecetan saat penetrasi.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar