Prahara rumah tangga yang menimpa pasangan Heri Suheriyanto (43) dengan Siti Mariyati (34), warga Jl Mastrip, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri berakhir secara tragis, Sabtu (19/2/2011) dini hari.
Heri yang diduga cemburu, tega menghabisi istrinya sendiri dengan cara menghantam kepalanya menggunakan besi linggis. Setelah menghabisi nyawa istrinya yang dia tuding punya pria idaman lain (PIL), Heri justru menyusul bunuh diri dengan cara gantung diri.
Lebih tragisnya lagi, peristiwa tersebut disaksikan anak mereka, Selvi (5), yang masih sekolah di bangku TK. Dari penjelasan Selvi pula, kasus itu kemudian terungkap. Sabtu pagi, beberapa saat setelah peristiwa sadis itu, Selvi memberitahu Ny Azizah, pemilik toko di sebelah rumahnya kalau orangtuanya telah meninggal.
“Selvi yang biasanya setiap pagi diantar berangkat ke sekolah, kok keluar rumah sambil menangis sesenggukan. Anak itu memberitahu kalau ibunya sudah meninggal,” ungkap Ny Yayuk (55), salah satu tetangga korban.
Azizah bersama tetangganya yang lain kemudian mengecek ke dalam rumah korban. Alangkah terkejutnya, mereka menemukan mayat Siti Mariyati tergeletak berlumuran darah di ruang tamu depan TV. Sedangkan mayat Heri tergantung dengan tali korden di dalam kamarnya. Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Mojoroto.
Diduga peristiwa itu telah berlangsung, Jumat (18/2/2011) malam atau Sabtu (19/2/2011) dini hari, saat para tetangganya tertidur lelap. Namun sejauh ini tetangganya tidak ada yang mengetahui peristiwa berdarah di dalam rumah Heri.
“Jumat sore saya masih melihat Mariyati keluar rumah. Kemungkinan kejadiannya Jumat tengah malam atau Sabtu dini hari,” tambahnya.
Cemburu Buta
Berdasarkan penuturan sejumlah tetangganya, pasangan Heri dengan Siti Mariyati belakangan terlihat kurang harmonis. Sejak dua bulan terakhir keduanya sering terlibat cekcok yang diduga bersumber dari kecemburuan Heri terhadap istrinya.
Kabarnya, Heri menuduh istrinya kembali menjalin hubungan asmara dengan mantan pacarnya sewaktu di SMA. Kecemburuan itu berdasarkan pesan singkat (SMS) yang masuk di ponsel istrinya. Sejak peristiwa SMS itu, Heri menjadi cemburu terhadap istrinya sehingga sering menyulut terjadinya cekcok.
Heri sehari-hari menjadi penjual pentol bakso di kawasan wisata Gua Selomangleng. Sedangkan istrinya berjualan kue gorengan di tempat yang sama. Pasangan yang belum dikaruniai anak itu kemudian mengadopsi Selvi sejak masih bayi.
Sementara itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas identifikasi berhasil diamankan sejumlah barang bukti terkait kasus ini. Di antaranya, sebuah besi linggis yang berlumuran darah, sarung dan pakaian yang penuh darah, kaleng obat pembasmi serangga, serta cairan pembersih lantai.
Dari alat bukti yang ditemukan petugas, Siti Mariyati diduga dihabisi dengan besi linggis sehingga bagian kepala dan wajahnya terdapat luka robek cukup dalam.
Pada mayat Heri ditemukan luka bekas sayatan pisau di lengannya. Dari mulutnya juga ada aroma bau obat pembasmi serangga sehingga ada dugaan pelaku sempat minum cairan pembasmi nyamuk itu sebelum akhirnya gantung diri.
Kapolres Kota Kediri AKBP MH Ritonga kepada wartawan menjelaskan, motif kasus pembunuhan itu masih diselidiki petugas. Namun ada dugaan berlatarbelakang cemburu. “Kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Kasus ini masih kami selidiki,” tambahnya.
Sementara Selvi, setelah ditinggal kedua orangtuanya, kini diasuh oleh saudara Siti Mariyati. Bocah itu terlihat masih trauma setelah menyaksikan kedua orangtuanya meninggal secara tragis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar