Tak cuma wanita yang memakai susuk atau silikon. Pria pun kini banyak yang menggunakan silikon dan susuk dari batu akik, bulu kuda, jenggot kambing atau tasbih di penis untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam bercinta.
Amankah pemakaian susuk dan silikon di penis? Apakah membahayakan bagi si pemakai dan pasangannya?
Jaringan yang terdapat pada penis tidak sama dengan jaringan tubuh lainnya, karena terdiri dari jaringan saraf dan jaringan busa atau berongga yang nantinya akan diisi oleh darah sehingga bisa mengeras dan membesar.
Jika jaringan diisi oleh cairan selain darah, maka bisa terjadi hambatan pada jaringan tersebut yang membuat darah tidak bisa mengalir ke penis.
“Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk memperbesar penis, misalnya dengan menyuntikkan silikon, memasukkan bulu kuda, jenggot kambing, batu akik atau batu-batuan seperti tasbih. Semuanya hanya mitos untuk meningkatkan kepercayaan diri laki-laki saja, padahal tidak ada manfaatnya,” ujar dokter Boyke Dian Nugraha, saat dihubungi detikHealth, Senin (28/6/2010).
dr Boyke menjelaskan jika seseorang menyuntikkan silikon pada batang penisnya, maka lama kelamaan silikon ini akan diserap oleh tubuh dan dikenali sebagai zat asing. Silikon ini memang bisa membuat penis lebih besar, tapi sedikit demi sedikit silikon ini akan terserap oleh tubuh sehingga ukuran penis akan mengecil atau kembali lagi.
Silikon yang digunakan adalah suatu senyawa kimia, karenanya dampak dari suntik silikon ini tidak ditemukan dalam waktu dekat. Tapi berdampak jangka panjang akibat silikon yang sudah terserap dan mungkin saja masuk ke dalam aliran darah.
Sedangkan untuk susuk dari batu akik, bulu kuda atau batu tasbih, dimasukkan dengan cara seperti disunat lalu dijahit kembali. Hal ini tentu saja bisa memicu timbulnya infeksi tidak hanya bagi laki-laki, tapi juga untuk pasangannya.
“Misalnya bulu kuda atau jenggot kambing itu kan tajam, sehingga jika perempuannya tergesek-gesek bisa saja berisiko menimbulkan infeksi,” ungkap dokter yang berpraktek di Klinik Pasutri Tebet ini.
Untuk mengeluarkan susuk ini dari dalam penis tidak semudah yang dibayangkan. Jika susuk berupa barang, biasanya akan dikeluarkan dengan cara dioperasi tapi tetap ada kemungkinan infeksi yang timbul setelah operasi.
Sedangkan untuk silikon akan jauh lebih sulit untuk dikeluarkan, terutama jika silikon ini sudah terserap oleh tubuh atau kemungkinan masuk ke dalam aliran darah. Akibatnya proses pengeluarannya kemungkinan tidak bisa total bersih 100 persen, sehingga ada silikon yang masih menetap di tubuh yang berpotensi bahaya.
Masyarakat selama ini mengira, susuk yang dimasukkan ke penisnya bisa bergerak atau bergeser sehingga menimbulkan sensasi tersendiri bagi pasangannya.
Padahal anggapan tersebut adalah salah dan hanya sekedar mitos. Karena seorang perempuan akan merasakan kenikmatan seksual jika ia merasa nyaman, ada aspek emosionalnya serta percaya pada pasangannya.
“Aspek mekanisme memang berperan, tapi sebenarnya aspek psikologis emosional akan jauh lebih berperan dalam memberikan kepuasaan pada pasangannya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar