Malam pertama atau malam pengantin baru yang dinanti-nantikan oleh pasangan pengantin baru terutama pengantin pria nya. Hal ini pasti sangat mendebarkan dan sering tersembunyi cerita lucu di dalamnya. Akan tetapi ternyata tidak sedikit anggapan keliru tentang malam pertama ini yang didapatkan dari mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Hal ini lah yang sering menyebabkan para pengantin baru kurang menikmati malam pertamanya.
beberapa mitos yang sering beredar tentang malam pertama.
Mitos 1 : Selalu menyakitkan
Mitos yang satu ini biasanya menghantui kaum hawa. Namun fakta ini sering tidak benar karena hubungan seks yang pertama kali dilakukan tidak selalu harus menimbulkan rasa sakit. Memang ada kalanya bisa terjadi rasa sakit akibat respon seksual belum terjadi secara sempurna. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan terangsang sehingga rasa sakit saat berhubungan bisa dihindari.
Mitos 2 : Penentu keberhasilan
Malam pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan seks di malam-malam berikutnya. Hal ini tidak benar karena tidak ada hubungan nya kegagalan yang pertama kali tersebut dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Kegagalan di malam pertama bisa terjadi akibat gugup dan kurangnya penagalaman dan hal ini sudah bisa dihindari seiring dengan berjalan nya waktu.
Mitos 3 : Sehebat film biru
Bagi yang suka menonton film biru sering membayangkan berhubungan seks di malam pertama akan sehebat adegan di film biru yang seakan-akan selalu memberikan kesan yang indah, heboh, dan hebat. Dan tentunya anggapan ini salah. Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai pembelajaraan dan acuan keberhasilan hubungan seks. Masing-masing pihak membutuhkan ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik. Terutama terhadap wanita, sang pria perlu mengetahui respon seksual yang baik pada wanita haruslah lengkap, dan hal ini membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar 30 menit.
Mitos 4 : Ejakulasi Dini selalu terjadi saat malam pertama
Tentu saja mitos ini salah! Ejakulasi dini ini bisa terjadi kapan saja, bukan saja hanya di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan kurangnya foreplay.
Mitos 5 : Size does matter ?!
Banyak yang beranggapan ?size does matter? (ukuran akan berpengaruh) yakni semakin besar ukuran Mr. P semakin puas sang istri. Hal ini menyebabkan tidak sedikit suami yang khawatir akan ukuran nya di malam pertamanya. Akan tetapi faktanya, besar-kecilnya ukuran bukanlah hal yang bisa memuaskan pasangannya, melainkan kekerasan Mr. happy itu sendiri.
Mitos 6 : Selalu nikmat
Sebelum menikah, banyak orang terutama kaum remaja sering menggangap seks itu nikmat. Oleh sebab itu tidak sedikit yang kecewa dengan malam pertamanya. Keindahan malam pertama yang sering dibayangkan ternyata tidak terjadi dikarenakan kurang memahami seksualitas secara benar. Apalagi apabila salah satu pihak hanya memikirkan kenikmatannya sendiri secara egois sehingga hal ini menyebabkan malam pertama tidak seindah yang dibayangkan.
Mitos 7 : Perawan = berdarah
Mitos inilah yang paling sering beredar di masyarakat bahkan sempai sekarang sebagian besar pria masih mempercayainya. Sang istri dianggap masih perawan hanya apabila adanya keluar darah saat berhubungan seks pertama kali. Hal ini salah dan menyesatkan.
Mitos ini sering membuat banyak kaum wanita khawatir bagaimana apabila dirinya tidak mengeluarkan darah dan menimbulkan kecurigaan suami padahal dirinya benar masih perawan. Fakta sebenarnya, apabila istri mendapatkan respon seksual yang sempurna, semua organ reproduksinya melentur. Bukan lah tidak mungkin kalau selaput dara istri tetap utuh dimalam pertama bahkan bisa saja sampai menjelang melahirkan baru selaput darahnya sobek.
Mitos 8 : Tidak Puas berarti gagal
beberapa mitos yang sering beredar tentang malam pertama.
Mitos 1 : Selalu menyakitkan
Mitos yang satu ini biasanya menghantui kaum hawa. Namun fakta ini sering tidak benar karena hubungan seks yang pertama kali dilakukan tidak selalu harus menimbulkan rasa sakit. Memang ada kalanya bisa terjadi rasa sakit akibat respon seksual belum terjadi secara sempurna. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan terangsang sehingga rasa sakit saat berhubungan bisa dihindari.
Mitos 2 : Penentu keberhasilan
Malam pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan seks di malam-malam berikutnya. Hal ini tidak benar karena tidak ada hubungan nya kegagalan yang pertama kali tersebut dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Kegagalan di malam pertama bisa terjadi akibat gugup dan kurangnya penagalaman dan hal ini sudah bisa dihindari seiring dengan berjalan nya waktu.
Mitos 3 : Sehebat film biru
Bagi yang suka menonton film biru sering membayangkan berhubungan seks di malam pertama akan sehebat adegan di film biru yang seakan-akan selalu memberikan kesan yang indah, heboh, dan hebat. Dan tentunya anggapan ini salah. Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai pembelajaraan dan acuan keberhasilan hubungan seks. Masing-masing pihak membutuhkan ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik. Terutama terhadap wanita, sang pria perlu mengetahui respon seksual yang baik pada wanita haruslah lengkap, dan hal ini membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar 30 menit.
Mitos 4 : Ejakulasi Dini selalu terjadi saat malam pertama
Tentu saja mitos ini salah! Ejakulasi dini ini bisa terjadi kapan saja, bukan saja hanya di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan kurangnya foreplay.
Mitos 5 : Size does matter ?!
Banyak yang beranggapan ?size does matter? (ukuran akan berpengaruh) yakni semakin besar ukuran Mr. P semakin puas sang istri. Hal ini menyebabkan tidak sedikit suami yang khawatir akan ukuran nya di malam pertamanya. Akan tetapi faktanya, besar-kecilnya ukuran bukanlah hal yang bisa memuaskan pasangannya, melainkan kekerasan Mr. happy itu sendiri.
Mitos 6 : Selalu nikmat
Sebelum menikah, banyak orang terutama kaum remaja sering menggangap seks itu nikmat. Oleh sebab itu tidak sedikit yang kecewa dengan malam pertamanya. Keindahan malam pertama yang sering dibayangkan ternyata tidak terjadi dikarenakan kurang memahami seksualitas secara benar. Apalagi apabila salah satu pihak hanya memikirkan kenikmatannya sendiri secara egois sehingga hal ini menyebabkan malam pertama tidak seindah yang dibayangkan.
Mitos 7 : Perawan = berdarah
Mitos inilah yang paling sering beredar di masyarakat bahkan sempai sekarang sebagian besar pria masih mempercayainya. Sang istri dianggap masih perawan hanya apabila adanya keluar darah saat berhubungan seks pertama kali. Hal ini salah dan menyesatkan.
Mitos ini sering membuat banyak kaum wanita khawatir bagaimana apabila dirinya tidak mengeluarkan darah dan menimbulkan kecurigaan suami padahal dirinya benar masih perawan. Fakta sebenarnya, apabila istri mendapatkan respon seksual yang sempurna, semua organ reproduksinya melentur. Bukan lah tidak mungkin kalau selaput dara istri tetap utuh dimalam pertama bahkan bisa saja sampai menjelang melahirkan baru selaput darahnya sobek.
Mitos 8 : Tidak Puas berarti gagal
Memang secara idealnya, saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangan. Akan tetapi pada kenyataannya, justru lebih banyak pasangan yang gagal berhubungan seks saat malam pertama akibat pengetahuan seksualitas yang minim. Pada umumnya, kenikmatan bukan didapati pada malam pertama tetapi kenikmatan ini muncul setelah berhari-hari mencoba, sekitar 10-14 hari.
Mitos 9 : Sobeknya selaput dara merupakan tanda keberhasilan
Seperti yang telah dijelaskan dimitos nomor 7, belum tentu selaput dara akan sobek saat malam pertama. Mitos no.9 ini salah bahkan yang benar adalah sebaliknya karena selaput dara yang sobek saat malam pertama merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istrinya. Dalam artian, sang istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.
Mitos 10 : Wajib minum obat kuat
Mitos satu sudah pasti tidak benar. Kenapa harus meminum obat kuat kalau yang bersangkutan masih kuat? Obat-obatan pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jika yang bersangkutan tidak memerlukannya. Malah kalau sang pria sudah mengonsumsi obat ini akan memberikan perasaan bahwa dirinya tidak siap atau tidak mampu melakukannya. Sama hal nya juga dengan mitos untuk memakan daging kambing untuk meningkatkan gairah. Kenyatan nya sebenarnya bukan lah daging kambing yang membuat gairah seks meningkat, akan tetapi bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah lah yang mungkin mempengaruhi gairah seks anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar