Berikut salah kaprah ‘pelajaran ‘film dewasa yang sebaiknya tidak ditiru!
1. Memompa terus-menerus tanpa henti
Kamera sering meng-close up adegan di mana pemeran tokoh laki-laki di film dewasa terus-menerus memompakan propertinya ke area genital pasangan dengan tujuan untuk memuaskannya.
Yang benar saja! Memompa terus-menerus dengan irama konstan di awal dan makin lama semakin cepat justru akan menyakiti pihak perempuan. Apalagi jika disertai tekanan-tekanan.
Alih-alih mencapai orgasme, bisa-bisa malah pihak perempuan tak bisa konsentrasi karena menahan sakit. Lakukan penetrasi secara lembut, bergerak perlahan, nikmati kebersamaan. Bukannya malah kejar target biar cepat selesai!
2. Main kasar
Mencium dan meraba bagian tubuh perempuan dengan kasar dan liar serta cenderung menyakiti mungkin hanya menyenangkan di film dewasa, namun tidak pada kehidupan nyata (kecuali Anda dan pasangan mengidap kelainan sadomasokism).
Percayalah, perempuan suka diperlakukan dengan penuh kelembutan. Sesekali ingin gerakan agresif boleh saja, namun bicarakan dulu dengan pasangan. Seks membutuhkan kerjasama dua pihak, ingat?
3. Bergerak seperti robot
Bergerak maju mundur, naik turun dalam irama konstan dan menjadi rutinitas saat bercinta hanya akan membuat perempuan cepat-cepat mengatakan ‘tidak’ saat Anda menginginkannya.
Untuk bisa merasakan kebersamaan, Anda harus ‘merasakan’ dan menyatu dengan jiwa dan irama pasangan.
Memahami apa yang diinginkannya (bukan apa yang Anda pikir diinginkan pasangan) akan membuatnya tambah cinta sehingga kepuasan bercinta bisa tercapai bersama.
4. Ejakulasi sembaranganilustrasi seks
Big no no. Di film dewasa mungkin terlihat perempuan amat puas saat pasangan bisa ejakulasi di tubuhnya, bagian mana saja. Ingat, tubuh pasangan bukanlah tong sampah atau kamar mandi di mana Anda bisa ‘buang sperma’ seenaknya.
Perut, dada atau punggung mungkin masih oke. Tapi untuk area wajah, leher, kepala bahkan rambut, atau vagina, Anda harus permisi dulu. Apalagi jika pasangan sedang melakukan ‘pantang berkala’ untuk mengatur kelahiran
1. Memompa terus-menerus tanpa henti
Kamera sering meng-close up adegan di mana pemeran tokoh laki-laki di film dewasa terus-menerus memompakan propertinya ke area genital pasangan dengan tujuan untuk memuaskannya.
Yang benar saja! Memompa terus-menerus dengan irama konstan di awal dan makin lama semakin cepat justru akan menyakiti pihak perempuan. Apalagi jika disertai tekanan-tekanan.
Alih-alih mencapai orgasme, bisa-bisa malah pihak perempuan tak bisa konsentrasi karena menahan sakit. Lakukan penetrasi secara lembut, bergerak perlahan, nikmati kebersamaan. Bukannya malah kejar target biar cepat selesai!
2. Main kasar
Mencium dan meraba bagian tubuh perempuan dengan kasar dan liar serta cenderung menyakiti mungkin hanya menyenangkan di film dewasa, namun tidak pada kehidupan nyata (kecuali Anda dan pasangan mengidap kelainan sadomasokism).
Percayalah, perempuan suka diperlakukan dengan penuh kelembutan. Sesekali ingin gerakan agresif boleh saja, namun bicarakan dulu dengan pasangan. Seks membutuhkan kerjasama dua pihak, ingat?
3. Bergerak seperti robot
Bergerak maju mundur, naik turun dalam irama konstan dan menjadi rutinitas saat bercinta hanya akan membuat perempuan cepat-cepat mengatakan ‘tidak’ saat Anda menginginkannya.
Untuk bisa merasakan kebersamaan, Anda harus ‘merasakan’ dan menyatu dengan jiwa dan irama pasangan.
Memahami apa yang diinginkannya (bukan apa yang Anda pikir diinginkan pasangan) akan membuatnya tambah cinta sehingga kepuasan bercinta bisa tercapai bersama.
4. Ejakulasi sembaranganilustrasi seks
Big no no. Di film dewasa mungkin terlihat perempuan amat puas saat pasangan bisa ejakulasi di tubuhnya, bagian mana saja. Ingat, tubuh pasangan bukanlah tong sampah atau kamar mandi di mana Anda bisa ‘buang sperma’ seenaknya.
Perut, dada atau punggung mungkin masih oke. Tapi untuk area wajah, leher, kepala bahkan rambut, atau vagina, Anda harus permisi dulu. Apalagi jika pasangan sedang melakukan ‘pantang berkala’ untuk mengatur kelahiran
5. Mencoba berbagai posisi
Berbagai posisi tampaknya cukup oke dicoba pada film dewasa, laki-laki dan perempuan pasangannya tampak tidak keberatan melakukan posisi akrobat, bahkan yang paling mustahil dilakukan.
Anda ingin lakukan hal yang sama pada pasangan? Nanti dulu! Banyak perempuan tidak percaya diri dengan bokong, payudara atau tubuh bagian tertentu.
Mencoba posisi yang hanya akan mengekspos ‘kekurangan’ ini membuatnya tidak nyaman. Sebaiknya bicarakan dulu, posisi apa saja yang mau dicoba dan yang untuk tidak dilakukan sama sekali
waw... keren keren mantap dna komunikatif
BalasHapus