Setelah dua bulan lewat, teka-teki kematian Anisa Fitri (15) akhirnya terungkap. Siswi SMP di Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar itu tewas dibakar empat sopir angkot. Keempat pelaku yang mengaku mantan pacar korban mengaku sakit hati karena cintanya dipermainkan.
Empat tersangka, masing-masing Turis (23), Unyil (21), Raja (18), dan Asiong (18). Meski masih remaja, keempatnya berprofesi sebagai sopir angkot. Dan keempat-empatnya mengaku pernah menjalin cinta dengan korban. Terakhir Fitri berpacaran dengan Turis sopir angkot jurusan Pekanbaru ke Siak Hulu.
Hubungan cinta antara Turis dan Fitri, rupanya membuat Unyil, Raja dan Asiong panas. Ketiganya pun mendatangi Turis dan mengatakan bahwa kekasihnya wanita yang tidak baik. Ketiga berterus terang pernah dipacari dan dikhianti oleh Fitri.
Turis pun terpengaruh cerita ketiga temannya sesama sopir angkot itu dan ikut merasa sakit hati. Entah siapa yang usul, muncul ide untuk membalas dendam terhadap korban. Mereka sepakat menghabisi nyawa korban.
"Menjelang pembunuhan pada akhir Juni lalu, korban diajak tersangka Turis jalan-jalan. Mereka pergi dengan sepeda motor korban sekitar pukul 21:00 WIB ke Jalan Teropong Ujung. Lokasi jalan tersebut memang sunyi," kata Kapolres Kampar, AKBP MZ Muttaqin, Senin (23/8).
Di jalan itu ternyata sudah menunggu Unyil, Raja, dan Asiong. Tanpa buang waktu, Fitri langsung dipukul hingga pingsan. Tubuh gadis malang itu kemudian diikat dan ditindih sepeda motor kemudian dibakar. "Setelah membakar, mereka meninggalkan korban begitu saja," kata Muttaqin.
Para pelaku sempat melarikan diri ke luar kota sebelum akhirnya berhasil diamankan aparat kepolisian. Salah seorang di antaranya dibekuk di Pekanbaru. Mereka dibidik pasal 430 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup "Mereka mengaku sakit hati dengan korban karena cintanya dikhianati. Mereka bilang janganlah sesama sopir angkot cinta kami dihianati," ujar Muttaqin menirukan pengakuan para tersangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar