Tidak ada yang bisa memungkiri asyik dan indahnya saat bercinta. Tapi, akui saja, pasti Anda sebagai wanita pernah atau bahkan cukup sering mengalami gangguan-gangguan yang tak nyaman seputar kemesraan di ranjang. Otomatis kita jengkel dengan keadaan seperti itu, bahkan tak menutup kemungkinan kehilangan selera bercinta.
Apalagi untuk Anda yang masih pengantin baru. Pasti bingung juga melihat si dia yang langsung tidur lelap sesudah mencapai klimaks duluan sementara Anda belum apa-apa. Atau Anda jengkel bukan kepalang karena saat bercinta tercium aroma bawang putih bekas makan malam yang belum dihilangkan dari mulutnya.
Penulis buku 52 Saturday Nights, Elizabeth Lloyd, mengatakan bahwa seks itu penuh dengan hiasan yang kadang memalukan dan mengesalkan. Persoalan kecil semacam itu terasa sering mengganggu saat kita tengah asyik menikmati cinta.
Nah, kasus yang lumayan heboh dan sudah cukup memasyarakat ini bisa ditangani secepat mungkin. Anda tidak ingin kejadian seperti itu menjadi bagian dari percintaan Anda, bukan?
Simak saja solusi-solusi berikuti;
“Aduuuh Bau Muluuut!”
“Selera bercinta saya sering lenyap bila suami saya mencium saya dengan bau mulut yang tak sedap”, ungkap Devi, 26 tahun. Ia mengaku tak mau membalas ciuman tersebut bila aroma dari mulut suaminya yang tidak sedap itu terlalu menusuk hidung.
Kejadian yang dialami Devi mungkin saja terjadi pada Anda. Untuk itu, solusinya adalah dengan selalu menyediakan permen rasa mint di sebelah ranjang. Jadi, ketika ia mulai melancarkan rayuan dan Anda tak mau kehilangan gairah karena bau mulutnya itu, maka pura-puralah seolah Anda tak percaya diri dan memerlukan permen itu. Jika ia melihat Anda makan permen, pasti ia akan mengerti maksud Anda dan ikutan makan permen pula. Sadarkan dia dengan cara halus bila bau mulutnya sudah tak tertahankan lagi, misalnya dengan mengatakan “Sering juga sih, saya mencium bau bawang putih di nafas kamu setiap habis makan. Saya juga begitu mungkin, ya?” kata-kata seperti ini seharusnya cukup membuatnya mengerti.
Bila Mr. Penis tak kuat berlari.
Ini dialami oleh sebagian besar wanita. Mereka mengeluh karena pada saat malam pertama, kebanyakan si Mr. Tidak bisa meng-gol-kan bola ke gawang malah langsung melemas. Wanita menduga, apakah masalah ini akibat dari kurangnya stimulasi pada pasangan, gawang yang kekecilan, atau adanya masalah medis.
Perlu Anda ketahui terlebih dahulu bahwa masalah situasional laki-laki muda yang proses ereksinya terganggu, jelas Allan Lichtman M.D, seorang Profesor Ginekolog di USC. Ia menambahkan, bahwa selain dari itu, stres, kebanyakan minum beralkohol, dan obat-obatan juga merupakan salah satu faktor penyebab laki-laki menjadi tidak ‘perkasa’.
Akan tetapi, jangan Anda lalu menyalahkan diri Anda sendiri bila kasus seperti ini terjadi. Labih baik Anda mencari jalan lain, seperti berkata, “Besok kita lakukan cara lain agar lebih seru, yaa… ,” pada pasangan Anda sambil meremas bagian tubuh sensitifnya dengan mesra untuk menunjukkan kalau selera bercinta Anda tidak tergoyahkan oleh ereksinya yang putus ditengah jalan.
“Kasar Akh…!”.
Wanita seringkali tidak tahu bagaimana caranya mengatakan apa yang sebenarnya mereka inginkan pada saat pasangan mereka acapkali membuat daerah sensitif mereka terasa sakit saat di stimulasi dengan kerasnya.
Setiap wanita, satu sama lain berbeda-beda, jadi tak satu laki-laki pun yang mengetahui dengan pasti apa sebenarnya yang diinginkan pasangannya bila tidak diberitahu. Nah, cara terbaik untuk menunjukkannya adalah dengan memberikan umpan balik secara verbal padanya. Yah, tentunya sambil mengatakan seperti, ” ya, di situ, agak sedikit keatas lagi”, atau memberitahunya bagian mana yang Anda inginkan untuk distimulasi. Atau untuk lebih jelasnya lagi, yaitu dengan meletakkan tangan Anda ditangan ataupun di tubuhnya sambil memindahkan ke bagian yang Anda sukai. Untuk laki-laki, itu akan menolong Anda untuk sedikit meninggalkan egoisme laki-laki Anda. Pasti hasilnya akan terasa enak, sementara kekasih Anda berfikir itu semua adalah idenya.
Gairah tanpa reaksi dari organ seks.
Kebanyakan wanita seringkali merasakan kenyerian pada organ seksnya ketika bercinta dengan pasangannya. Kejadian ini boleh dikatakan cukup sering terjadi kala Anda merasakan sudah cukup bergairah, dan Anda sering menjadi kesal bila kejadian ini mengganggu kenikmatan bercinta Anda. Anda harus cepat tanggap mengenai masalah yang satu ini. Perlu Anda ketahui bahwa penyebab kurangnya cairan lubrikasi diantaranya adalah stres, obat-obatan dan penggunaan alat kontrasepsi. Bila hal ini terjadi, maka Anda sebaiknya memperpanjang foreplay sambil melihat apakah Anda sudah siap untuk memulainya kembali. Jangan sampai Anda terinfeksi. Cara lain adalah menggunakan cairan pelumas dari bahan dasar air, atau tunda dulu penetrasi. Kegiatan seks tidak akan berlangsung sama tiap kali dilakukan, masih banyak cara yang bisa dicoba. Karenanya, gunakan setiap kesempatan untuk bereksperimen dengan tehnik baru. Pasti Anda akan lebih menikmatinya.
Terlalu terburu-buru.
Biasanya pria bila bercinta selalu melakukannya dengan menggebu-gebu dan memuaskan pasangannya, tapi bila pria sudah mencapai orgasme, akan langsung berhenti lemas sementara itu sang wanita belum berkeringat sedikitpun, tapi tidak bisa berbuat dan berkata apa-apa padanya.
Untuk itu, anggap saja gairah cepatnya itu sebagai sanjungan kilat bagi Anda. Perlu diketahui bahwa ejakulasi prematur terjadi pada situasi-situasi tertentu dan biasanya terjadi pada orang yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual.
Karena itu, cara terbaik menghadapinya adalah mengatakan pada pasangan Anda bahwa Anda sudah cukup terangsang dan minta ia supaya terus melakukan/menyentuh Anda. yang pasti, jangan membuatnya merasa bersalah, dan jangan pula Anda menjadi kesal karena gairah tidak kesampaian. Mintalah pasangan Anda menstimulasi dengan cara manual, dengan tangan ataupun mulutnya sampai Anda mencapai klimaks. Dengan begitu, ia akan merasa sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
Jangan berpura-pura mencapai klimaks.
Banyak orang yang masih sukar mencapai klimaks, sementara pasangannya sudah melakukan stimulasi sebaik mungkin pada daerah sensitifnya. Parahnya lagi, mereka seringkali tidak memberitahukan pasangannya dan pura-pura orgasme. Tindakan seperti itu salah sekali. Anda tak perlu pura-pura orgasme bila tak benar-benar merasakannya. Bagi sebagian orang, terutama wanita, orgasme dirasakan tidak begitu penting lagi bila keduanya menikmati saat-saat peraduan mereka. Terutama sekali, ketika Anda tidak ingin masalah itu mengganggu saat bercinta. Atau takut pasangan Anda tersinggung.
Anda tak perlu malu dan takut untuk mengatakan padanya bila minta ia melakukan cara lain seperti oral seks untuk membuat Anda orgasme. Mengatakan, “Saya ingin di cium di sebelah sini agak lama” padanya. Jika cara ini tak membantu, maka bisikkan ke telinganya bahwa Anda ingin melihatnya mencapai puncak. Buat aktifitas seks senikmat mungkin dengan melakukan penekanan-penekanan sesudahnya. Kegiatan itu semata-mata bukan untuk tujuan orgasmenya, tapi agar Anda jadi bisa lebih menikmati saat melakukannya dengan natural tanpa ada rasa kewajiban mengantar Anda mencapai puncak.
Source: f-buzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar