SETELAH melewati hari yang panjang, Anda dipastikan mengalami puncak kelelahan saat berhadapan dengan pasangan di malam pertama.
Memang, tidak mudah menghadapi momen di mana untuk pertama kalinya Anda menyerahkan keperawanan pada seorang pria yang kini telah berstatus suami Anda. Kecanggungan di kamar pengantin tak mungkin dihindari.
Hal ini wajar, tidak peduli seberapa baik Anda mengenal satu sama lain. Rasa gugup pasti akan menyelimuti diri masing-masing.
Namun daripada terlalu berfokus pada seks yang terasa menakutkan, bagaimana kalau Anda dan pasangan berusaha rileks dan saling menyentuh satu sama lain tanpa adanya tekanan? Para pengantin baru, berikut panduan dari Times of India.
Tenangkan diri
Gugup untuk pertama kalinya? Bicaralah pada pasangan. Diskusikan ketakutan dan kebutuhan Anda. Cobalah kembangkan keintiman emosional yang dapat membantu Anda menuju ranjang.
Siapa yang maju lebih dulu?
Tentu saja, jika pertanyaan ini dilemparkan, maka sepatutnya Anda berdua maju bersama. Namun setelah semua prosesi pernikahan terlampaui, pasangan bisa jadi gugup menghadapi Anda di ranjang. Dengan kata lain, tak perlu malu jika harus mengambil inisiatif terlebih dulu.
Cara ini akan membuatnya nyaman dan “meleleh” dalam sekejap. Mengharapkan dia untuk melakukan semua “pekerjaan ranjang” rasanya tidak terlalu adil.
Apakah akan terasa sempurna?
Mungkin tidak. Percintaan sempurna hanya terjadi di film. Jika ingin, Anda mungkin bisa mengambil beberapa adegan panas dalam sebuah film, untuk sekadar bersenang-senang atau mempraktikannya.
Tapi jangan kecewa jika seks yang Anda rasakan tidak sehebat dalam film. Bagaimanapun, kehidupan seks yang baik membutuhkan banyak latihan.
Nah, untuk menghindari kesalahan fatal pada malam pertama, pilih posisi yang tidak akan terlalu menyakiti pihak wanita, yakni woman on top. Wanita mengendalikan intensitas penetrasi agar Anda tidak terlalu banyak memberikan tekanan pada diri sendiri. Satu lagi, jangan menyerah dan bersabarlah memelajari apa yang membuat pasangan merasakan kenikmatan seks.(ftr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar